Home | News & Opinion | Market Data  
News & Opinions | Politics

Wednesday, August 28, 2013 11:57 WIB

"RI Tak Bangkrut, Tapi Tak Punya Uang Bayar Utang Asing"

JAKARTA - Anjloknya nilai rupiah atas dolar Amerika Serikat (AS) membuat jumlah utang luar negeri Indonesia melambung hingga 30 persen. Kondisi ekonomi moneter seperti ini harus didekati secara politis selain ekonomi.

Politisi muda Partai Gerindra, Yudi Syamhudi Suyuti mengatakan, hal itu hanya soal keberanian pemerintah dalam melakukan kebijakan politik ekonomi sebagai seorang negarawan Indonesia yang kuat.

"Kita tidak perlu bayar utang luar negeri 30 tahun lalu. Kita bayar utang yang waktunya sekarang saja. Alasannya negara kita tidak punya uang untuk bayar. Negara kita tidak bangkrut tapi kita tidak punya uang untuk itu," kata dia dalam keterangan tertulisnya kepada Okezone, di Jakarta, Rabu (28/8/2013).

Manurut Yudi, hal itu bisa dinegosiasikan dengan negara-negara donor bahwa Indonesia ingin berdikari dan beban utang 30 tahun lalu itu tidak bisa dibebankan pada periode pemerintahan negara saat ini.

"Karena pemerintahan 30 tahun lalu sudah tidak ada bekasnya, alias sudah bubar. Itu pemerintahan Orde Baru, jika negara-negara donor memaksa, keluarga Soeharto saja yang bertanggung jawab. Menurut saya, hal seperti ini hal yang biasa saja, yang penting adalah lobi, negoisasi dan ketegasan," papar Yudi.

Calon anggota legislatif (caleg) DPR RI dari Partai Gerindra untuk daerah pemilihan (dapil) Jawa Tengah 6 ini menambahkan, Indonesia sebenarnya bisa menjalin hubungan baru dengan dunia internasional secara bersama untuk mendorong pembangunan dunia-dunia saat ini yang lebih adil dan manusiawi.

Kata Yudi, ada hal-hal yang harus membuat bangsa ini tidak diremehkan, sementara di sisi lain berapa banyak kekayaan alam diambil manfaatnya oleh asing dengan pembagian tidak adil.

"Berapa banyak pajak yang tidak dibayar oleh perusahaan-perusahaan asal negara-negara donor. Dan berapa banyak kebijakan-kebijakan yang memiskinkan rakyat Indonesia pada masa era developmentalism?" kritiknya.

Dia melanjutkan, dewasa ini, dunia sudah berubah, di mana Indonesia harus segera berbenah untuk mengadakan perubahan fundamental secara politik, ekonomi dan sosial. Posisinya tak lain ialah agar bangsa ini tidak ditindas dan mampu berdiri setara. Inilah kata Yudi, yang menjadi tugas para wakil rakyat dan pemerintah saat ini untuk berani bertindak tegas dan berani.

"Indonesia perlu bangkit agar bangsa ini dapat dipandang setara dengan negara lain. Ada dua hal mendasar yang wajib menjadi perhatian negara saat ini, yaitu negara kita kuat dan rakyat makmur," pungkasnya.

http://economy.okezone.com/read/2013/08/28/20/856710/ri-tak-bangkrut-tapi-tak-punya-uang-bayar-utang-asing

 

 

Sumber : OKEZONE.COM

RELATED NEWS

OTHER NEWS

copyright 2011 IPOTNEWS.com [Full Site]