Bursa Sore: Dovish The Fed Menjauh Dari Harapan, Saham Asia Ambruk, IHSG Longsor
Tuesday, April 16, 2024       16:34 WIB

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) tumbang ke zona merah hingga akhir perdagangan hari Selasa (16/4). IHSG melorot turun 1,68 persen (-123 poin) ke posisi 7.164.
Volume perdagangan mencapai 246,95 juta lot saham yang beralih tangan. Adapun total nilai transaksi sebesar Rp23,01 triliun.
Sektor barang konsumsi primer ambruk paling dalam sebesar 3,30 persen. Sementara sektor barang baku terkuat setelah naik 2,39 persen. Saham jajaran top gainer antara lain , dan . Sedangkan deretan saham top losers , dan
Bursa Asia
Pasar saham Asia melorot tajam pada perdagangan hari Selasa (16/4) sore, merespons negatif data penjualan ritel AS periode Maret yang lebih kuat dari perkiraan.
Penjualan ritel AS naik 0,7% bulan lalu, Biro Sensus Departemen Perdagangan mengatakan pada hari Senin. Sementara ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan penjualan ritel, yang sebagian besar berupa barang dan tidak disesuaikan dengan inflasi, akan naik 0,3%.
Data penjualan ritel AS tersebut semakin memperkuat ekspektasi bahwa the Fed tidak akan terburu-buru untuk melakukan kebijakan moneternya, memangkas suku bunga tahun ini.
Di sisi lain meningkatnya ketegangan geopolitik konflik Iran vs Israel membatasi sentimen risiko, mengangkat harga emas dan minyak. Indeks MSCI untuk saham Asia-Pasifik di luar Jepang turun 1,4% ke posisi terendah hampir tujuh minggu di 521,92.
Warga Israel menunggu kabar tentang bagaimana Perdana Menteri Benjamin Netanyahu akan menanggapi serangan langsung Iran yang pertama kali terhadap negara mereka. Netanyahu pada Senin memanggil kabinet perangnya untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari 24 jam untuk mempertimbangkan tanggapan terhadap serangan rudal dan drone Iran pada akhir pekan, kata sumber pemerintah.
"Pasar menjadi hidup dengan adanya seruan untuk melakukan derisking, deleveraging, hedging dan pengelolaan eksposur risiko secara luas," kata Chris Weston, kepala penelitian di Pepperstone.
Pelaku pasar global menunggu respons Israel terhadap serangan udara Iran pada akhir pekan lalu. Sebagian besar pasar saham utama di Asia rontok sebesar 2 persen.
Sementara itu data yang dirilis hari ini menunjukkan ekonomi China tumbuh 5,3 persen (YoY) pada periode kuartal I 2024. Angka tersebut jauh di atas perkiraan para ekonom yang disurvei Reuters yang sebesar 4,6 persen.
Data yang dirilis Biro Statistik Nasional Tiongkok juga menunjukkan produk domestik bruto periode Januari hingga Maret lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kuartal keempat sebesar 5,2%. Secara kuartalan, PDB Tiongkok tumbuh 1,6% pada kuartal pertama.
Adapun output industri Tiongkok pada bulan Maret tumbuh 4,5% tahun-ke-tahun, meleset dari ekspektasi Reuters yang memperkirakan ekspansi sebesar 6%.
Industri manufaktur Tiongkok tumbuh 5,1% sementara industri pertambangannya tumbuh 0,2%, menurut Biro Statistik Nasional. Industri produksi dan pasokan listrik, panas, gas dan air di negara ini naik sebesar 4,9%.
Penjualan ritel negara tersebut, yang merupakan ukuran konsumsinya, tumbuh 3,1% tahun ke tahun, lebih rendah dari ekspektasi pertumbuhan 4,6%. Angka tersebut juga melambat dari angka pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 5,5%.
Suku bunga yang lebih tinggi juga meredam pergerakan pasar, dengan imbal hasil Treasury 10-tahun naik di atas level penting 4,6% di sesi tersebut dan mencapai titik tertinggi sejak pertengahan November pada level 4,663%. Meningkatnya imbal hasil mendorong dolar dan menjaga yen mendekati posisi terendah dalam 34 tahun yang telah dicapainya dalam beberapa hari terakhir.
Nikkei225 (Jepang) -1,94% ke 38.471
Topix (Jepang) -2,04% ke 2.697
Shanghai Composite (China) -1,65% ke 3.007
Shenzhen Component (China) -2,29% ke 9.155
CSI300 (China) -1,07% ke 3.511
Hang Seng (Hong Kong) -2,12% ke 16.248
Kospi (Korsel) -2,28% ke 2.609
Taiex (Taiwan) -2,68% ke 19.901
S&P/ASX200 (Australia) -1,81% ke 7.612
Currency
USD-JPY ke 154,48/+0,13%
USD-SGD ke 1,3646/+0,12%
AUD-USD ke 0,6418/-0,37%
USD-CNY ke 7,2394/+0,02%
USD-MYR ke 4,7940/+0,29%
USD-THB ke 36,6480/-0,24%
USD-IDR ke 16.175/+2,07%
Bursa Eropa
Pasar Eropa dibuka melemah tajam pada hari Selasa (16/4) karena investor terus memantau perkembangan di Timur Tengah. Indeks Pan Eropa, Stoxx 600 turun 1,3%. Semua sektor berada di zona merah. Saham pertambangan memimpin kerugian, turun 2,6% dan jasa keuangan turun 2,1%.
Indeks DAX Jerman -1,38% ke posisi 17.778
Indeks FTSE Inggris -1,48% ke 7.847
Indeks CAC Prancis -1,24% di posisi 7.945
Oil
Harga minyak bergerak stabil pada hari Selasa (16/4) sore dengan dukungan dari data yang menunjukkan ekonomi Tiongkok tumbuh lebih cepat dari perkiraan dan ketegangan di Timur Tengah. Tetapi harga minyak dibebani oleh kekhawatiran bahwa suku bunga AS akan tetap lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama dan mengurangi permintaan. Brent berjangka untuk pengiriman Juni naik 7 sen menjadi $90,17 per barel. Minyak mentah berjangka AS untuk pengiriman Mei naik 6 sen ke harga $85,47 per barel.
Data resmi dari Tiongkok menunjukkan produk domestik bruto negara importir minyak terbesar di dunia itu tumbuh 5,3% pada kuartal pertama tahun ke tahun, mengalahkan ekspektasi para analis.
(cnbc/reuters/bloomberg)

Sumber : admin
An error occurred.