Kuartal I 2024, Penyaluran Kredit BBNI Capai Rp695,16 Triliun
Monday, April 29, 2024       18:47 WIB

Ipotnews - Direktur Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk () Novita Widya Anggraini mengatakan total kredit yang disalurkan perseroan sepanjang kuartal I 2024 sebesar Rp695,16 triliun.
Realisasi kredit ini tumbuh 9,6 persen YoY jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp634,3 triliun. Kredit utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta sebesar Rp272,1 triliun atau tumbuh 14 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023.
Sementara penyaluran kredit ke BUMN sebesar Rp102,7 triliun atau tumbuh 23 persen dibandingkan kuartal I 2023.
Pada segmen kredit konsumer, Kredit Pemilikan Rumah (BNI Griya) juga tumbuh 10,3 persen YoY menjadi Rp60,1 triliun. Adapun Kredit Tanpa Agunan tumbuh 17 persen YoY menjadi Rp52,1 triliun. Kemudian pertumbuhan kartu kredit juga mencapai 10,4 persen YoY menjadi Rp14,2 triliun.
"Kami melihat seluruh sektor mampu tetap tumbuh positif, berkualitas, dan resilient dengan fokus pada sektor perdagangan di tengah tekanan geopolitik global, nilai tukar, inflasi serta kenaikan suku bunga," ujar Novita dalam konferensi pers secara virtual, Senin (29/4).
Novita menjabarkan, pertumbuhan kredit tersebut ditopang oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mencapai Rp780,23 triliun atau tumbuh 4,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023 seiring dengan peningkatan transaksi berbasis dana murah, dimana kontribusi Current Account Savings Account () masih mendominasi sebesar Rp543,50 triliun atau 69,7 persen dari total DPK. BNI tersebut naik 6 persen dibandingkan kuartal I 2023.
"Kami menyadari adanya tren kenaikan suku bunga yang berdampak pada kenaikan biaya dana pada kuartal I-2024, sehingga terjadi penurunan margin. Namun demikian margin bunga bersih (NIM) masih dapat dijaga pada level 4 persen," kata Novita.
Lebih lanjut Novita mengatakan, pada kuartal pertama tahun ini, kualitas aset BNI juga tercatat semakin membaik yang terlihat dari penurunan rasio Non Performing Loan (NPL) dan rasio Loan at Risk (LaR).
Rasio NPL gross pada akhir kuartal I-2024 turun ke level 2 persen jauh lebih rendah daripada kuartal I-2023 yang tercatat 2,8 persen. Berikutnya, rasio Loan at Risk turun ke level 13,3 persen dari tahun sebelumnya pada level 16,3 persen.
Lebih lanjut, dukungan pada segmen UMKM yang dilaksanakan BNI Group juga menunjukkan kinerja yang positif. Hal ini ditunjukkan oleh kinerja luar biasa dua perusahaan anak, yaitu hibank dan BNI Finance.
Hibank mencatat pembiayaan segmen UMKM tumbuh sebesar 72 persen YoY dan BNI Finance mencatat pertumbuhan pembiayaan sebesar 370 persen YoY yang didominasi pembiayaan konsumer. Hal ini merupakan dampak positif dari ceruk bisnis baru yang menjadi kekuatan korporasi di periode selanjutnya.
Novita mengungkapkan, hibank konsisten memperkuat pemberdayaan ekosistem UMKM di Indonesia. Perseroan meyakini dalam lima tahun ke depan, kinerja fungsi intermediasi akan semakin kuat ke segmen UMKM dengan fokus pada channel digital.
"Melihat besarnya potensi dari segmen UMKM , BNI berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik melalui solusi digital. Jadi, itulah sebabnya kami fokus untuk mengembangkan hibank menjadi bank digital yang kuat secara fundamental," ujar Novita.(Marjudin)

Sumber : admin
An error occurred.