Bursa Pagi: Lanjutkan Penurunan Wall Street, Asia Dibuka Berguguran, IHSG Rawan Terkoreksi
Tuesday, April 16, 2024       08:30 WIB

Ipotnews - Bursa saham Asia pagi ini, Selasa (16/4), dibuka di zona merah, melanjutkan tren penurunan indeks acuan pada sesi penutupan bursa saham Wall Street. Investor mencermati perkembangan konflik di Timur Tengah, setelah Iran melakukan serangan balasan ke Israel akhir pekan lalu. Rilis data penjualan ritel AS periode Maret yang naik melebihi ekspektasi meredam harapan penurunan suku bunga The Fed.
Pasar juga menunggu rilis data PDB kuartal pertama China yang diperkirakan akan tumbuh 4,6% yoy. China juga akan merilis data produksi industri dan penejualan ritel Selasa ini.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan kemerosotan indeks ASX 200, Asutralia sebesar 0,86%. Indkes berlanjut anjlok 1,26% (-97,6 poin) ke level 7.654,9 pada pukul 8:20 WIB.
Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka anjlok 1,31%, dan Kosdaq melorot 0,86%. Kospi berlanjut meluncur turun 1,61% ke level 2.627,41.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang juga terperosok 1,59% (-625,63 poin) ke level 38.607,17, setelah dibuka anjlok 1,5% dan Topix merosot 1,04%.
Indeks Hang Seng, Hongkong dibuka merosot 1,4% (-232,77 poin) ke 16.367,69 pada pukul 8:35 WIB. Indeks Shanghai Composite, China turun 0,45% menjadi 3.045,55.
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini diperkirakan akan dibuka kembali setelah libur panjang Lebaran dengan berisiko menurun, setelah ditutup naik 0,45% menjadi 7.286 pada dua pekan lalu. Harga ETF saham Indonesia ( EIDO ) di New York Stocks Exchange dua pekan lau ditutup naik tipis 0,09% di posisi USD21,48.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini akan menghadapi tekanan koreksi, terseret sentimen negatif karena meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Namun kenaikan harga sejumlah komoditas, terutama peningkatan harga emas, berpeluang meredam tekanan penurunan IHSG .
Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi ditutup turun tajam. Kenaikan imbal hasil dan kekhawatiran konflik di Timur Tengah meredam kuatnya laba Goldman Sachs dan data penjualan ritel AS. Indeks sempat dibuka lebih tinggi setelah data menunjukkan penjualan ritel meningkat melebihi perkiraan sepanjang Maret. Namun kenaikan tersebut memudar karena permusuhan Israel dan Iran terus berkobar, dan imbal hasil US Treasury 10 tahun melonjak.
Semua 11 sektor utama S&P melemah, dipimpin kejatuhan sektor real estate dan utilitas yang sensitif terhadap suku bunga. Beberapa saham keuangan meningkat setelah merilis laporan keuangan. Goldman Sachs melesat 2,92%, M&T Bank melejit 4,74%, dan Charles Schwab melonjak1,71%. Tapi saham Apple ambles 2,19%, Tesla tersungkur 5,6%, dan Salesforce rontok 7,28%.
  • Dow Jones Industrial Average turun 0,65% (-248,13 poin) ke 37.735,11.
  • S&P 500 anjlok 1,20% (-61,59 poin) ke posisi 5.061,82.
  • Nasdaq Composite drop 1,79% (-290,07 poin) ke level 15.885,02.

Bursa saham utama Eropa pagi tadi ditutup cenderung menguat. Investor bersikap waspada seiring memanasnya situasi di Timur Tengah.Namun, harga minyak merosot lebih dari 1% karena pasar mengabaikan risiko gejolak regional yang lebih luas setelah serangan Iran. Lembaga ekonomi Ifo mengatakan pabrikan Jerman tidak lagi terkena dampak akut dari kekurangan bahan baku. Situasi pasokan hampir kembali seperti pra-pandemi Covid-19.
Indeks STOXX 600 menguat 0,13% menjadi 505,93. Sektor industri dan otomotif meningkat 0,8% dan 0,7%. Saham pertahanan Eropa meningkat 0,8%. Saham energi anjlok 1,5%. Raksasa luxury brand termasuk LVMH , Hermes dan Richemont melonjak lebih dari 1%. Sektor barang mewah melonjak 1%. Saham Temenos melambung 19,5%. Adidas dan Prysmian SPA melesat 4,2% dan 4,5%. Tapi Logitech rontok 6,4%. Julius Baer dan Lufthansa ambles 4,8% dan 4,6%.
  • DAX 40 Jerman meningkat 0,54% (96,26 poin) ke posisi 18.026,58.
  • CAC 40 Prancis naik 0,43% (34,28 poin) ke 8.045,11.
  • FTSE 100 Inggris turun 0,38% (-30,05 poin) menjadi 7.965,53.

Nilai Tukar Dolar AS
Kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York pagi tadi ditutup menguat. Penjualan ritel AS meningkat 0,7% sepanjang Maret, melebihi ekspektasi kenaikan 0,3%. Data penjualan Februari direvisi lebih tinggi menjadi meningkat 0,9% dari 0,6%. Investor mencermati peningkatan ketegangan di Timur Tengah, yang meningkatkan permintaan terhadap dolar AS sebagai  safe haven . Israel menghadapi tekanan dari sekutunya untuk mengendalian diri dan menghindari eskalasi konflik di Timur Tengah.
Presiden The Fed New York, John Williams mengatakan kebijakan the Fed dalam kondisi yang baik dan masih bersifat restriktif, dan penurunan suku bunga kemungkinan akan dimulai tahun ini. Yen Jepang melorot. Pejabat moneter Jepang kembali memperingatkan bahwa mereka siap melakukan intervensi untuk menopang yen. Euro juga melorot. Indeks Dolar (Indeks DXY) naik 0,24% menjadi 106,20.
Kurs spot dolar

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

1.0627

0.0003

+0.03%

7:15 PM

Yen (USD-JPY)

154.17

-0.1100

-0.07%

7:15 PM

Poundsterling (GBP-USD)

1.2448

0.0002

+0.02%

7:15 PM

Rupiah (USD-IDR)

15,848

-44.5000

-0.28%

4/5/2024

Yuan (USD-CNY)

7.2382

0.0009

+0.01%

2:59 PM

Sumber : Bloomberg.com, 15/4/2024 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea dini hari tadi ditutup tergelincir. Serangan Iran terhadap Israel akhir pekan lalu terbukti tidak terlalu merusak sebagaimana yang diperkirakan, sehingga mengurangi kekhawatiran akan meningkatnya konflik.Data penjualan ritel AS yang kuat juga menghambat harga minyak, karena meningkatkan kemungkinan bahwa suku bunga akan tetap lebih tinggi lebih lama dan mengurangi permintaan minyak.
Minyak anjlok lebih dari USD1 per barel di awal sesi. Intersepsi Israel atas serangan balasan lebih dari 300 rudal dan drone Iran, meredakan kekhawatiran akan konflik regional. Iran menyatakan serangan tersebut sebagai pembalasan atas serangan udara Israel terhadap konsulatnya di Damaskus. Meningkatnya produksi minyak AS juga membebani harga minyak. Badan Informasi Energi AS mengatakan produksi AS akan meningkat lebih dari 16.000 menjadi 9,86 juta bph, tertinggi dalam lima bulan.
  • Harga Brent pengiriman Juni turun 35 sen (-0,3%) ke USD90,10 per barel.
  • Harga WTI pengiriman Mei turun 25 sen (-0,3%) jadi USD85,41 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange dini hari tadi ditutup melonjak. Permintaan emas sebagai  safe-haven  meningkat, dipicu ketegangan di Timur Tengah. Bahkan ketika indeks dolar dan imbal hasil US Treasury naik, karena kenaikan data penjualan ritel AS periode Maret yang melebihi ekspektasi. Iran meluncurkan drone dan rudal berbahan peledak, Sabtu malam, ke Israel, memicu kekhawatiran akan konflik regional yang lebih luas.
Namun analis mengatakan kemampuan Israel meredam serangan tersebut, dalam jangka pendek bisa menekan harga emas menuju USD2.200, karena premi geopolitik menghilang. Pembelian bank sentral masih memberikan dukungan terhadap logam kuning. Harga logam berharga lainnya, perak spot melesat 3% ke level USD28,72 per ounce, platinum turun 0,6% keUSD968,00 dan paladium anjlok 2% ke posisi USD1.028,34
  • Harga emas di pasar spot meningkat 0,9% ke USD2.365 per ounce.
  • Harga emas berjangka AS naik 0,4% menjadi USD2.383 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)