BBTN Targetkan Dana Kelolaan BTN Prospera Tahun Ini Rp14,5 Triliun
Sunday, March 24, 2024       10:59 WIB

Ipotnews - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk () menargetkan dana kelolaan dari layanan BTN Prospera hingga akhir 2024 mencapai Rp14,5 triliun, sejalan dengan upaya perseroan dalam mendorong pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK), fee based income dan penyaluran kredit tahun ini.
Menurut Direktur , Jasmin, BTN Prospera merupakan layanan eksklusif dan komprehensif untuk mendukung segmen nasabah emerging affluent (kelas menengah menuju kelas atas) dalam mencapai aspirasi keuangan yang sejalan dengan upaya membangun kekayaan secara berkelanjutan.
Jasmin mengungkapkan, layanan BTN Prospera ditujukan kepada nasabah segmen emerging affluent yang memiliki dana simpanan sekitar Rp100 juta sampai Rp500 juta "Selama ini kami belum secara optimal menggarap segmen ini," kata Jasmin dalam keterangannya kepada media di Jakarta, akhir pekan ini.
Dia berharap, layanan BTN Prospera bisa menjadi batu loncatan bagi nasabah segmen emerging affluent untuk masuk ke level BTN Prioritas yang kepemilikan dana simpanannya di atas Rp500 juta. "Saat ini tabungan dengan nilai sekitar Rp100 juta sampai Rp500 juta, totalnya mencapai Rp6,5 triliun. Pada tahun ini diharapkan bertambah Rp8 triliun, sehingga di akhir 2024 menjadi Rp14,5 triliun," ujarnya.
Jasmin menyampaikan, langkah yang akan ditempuh untuk meningkatkan penghimpunan dana pada layanan BTN Prospera, seperti menyasar nasabah yang sudah melunasi kredit kepemilikan rumah (KPR) yang jumlahnya mencapai 2 juta nasabah dan nasabah BTN Prioritas yang mengalami penurunan nilai tabungan.
"BTN Prospera hadir dengan solusi perbankan dan keuangan yang tepat untuk membantu nasabah dalam mengoptimalkan kekayaan secara jangka panjang," ucap Jasmin.
Berdasarkan survei yang dilakukan Hakuhodo Institute of Live and Living (Hill) ASEAN pada 2023, sebesar 10 persen dari populasi di kawasan Asia Tenggara merupakan segmen emerging affluent dan 9 persen dari total populasi Indonesia masuk dalam kategori tersebut. Hasil survei ini menyebutkan, masyarakat segmen emerging affluent akan bertumbuh tiga kali lipat pada 2023 dan 2024.
Dengan potensi yang besar tersebut, Jasmin menargetkan, BTN Prospera bisa mendorong pertumbuhan dana portofolio nasabah dan membidik lebih dari 6.000 nasabah baru, dengan target pertumbuhan dana mencapai Rp8 triliun hingga akhir 2024. Saat ini jumlah nasabah yang memiliki dana kelolaan antara Rp100 juta hingga Rp500 juta mencapai lebih dari 44.000 nasabah.
"Kami optimistis target tersebut bisa dicapai dengan berbagai strategi yang perseroan terapkan, ditambah lagi dengan potensi nasabah yang bisa dibidik jumlahnya masih sangat besar di Indonesia," tutur Jasmin.
Guna dapat mencapai target tersebut, ujar Jasmin, akan melakukan pelatihan terhadap 128 Prospera Banking Officer (PBO) di seluruh cabang BTN. Perseroan juga akan melakukan penawaran BTN Prospera melalui ekosistem bisnis dan optimalisasi telemarketing dalam menawarkan produk bank dan layanan BTN Prospera.
"Yang tidak kalah pentingnya adalah benefit yang ditawarkan BTN Prospera sangat banyak. Kami memahami dan mengerti bahwa setiap individu memiliki kesempatan dan potensi yang luar biasa, yang perlu diwujudkan dan diselaraskan dengan kebutuhan masing-masing dari mereka. BTN Prospera hadir dengan solusi perbankan dan keuangan yang tepat untuk membantu nasabah dalam mengoptimalkan kekayaan secara jangka panjang," paparnya.
Jasmin menjelaskan, benefit yang ditawarkan BTN Prospera berbasis pada tiga keistimewaan untuk mengelola potensi dari setiap nasabah, yakni pertumbuhan kekayaan (wealth growth), stabilitas keuangan (financial stability), serta pemenuhan gaya hidup dan manfaat loyalty (lifestyle and loyalty).
Pada wealth growth, nasabah bisa menikmati beragam solusi produk dan transaksi perbankan yang dapat mengoptimalkan kekayaan. Terkait financial stability, berupaya memprioritaskan kebutuhan hari tua dan mengutamakan kenyamanan keluarga. Adapun pada lifestyle and loyalty, perseroan memberikan layanan bertransaksi yang cepat dan mudah, serta manfaat loyalty untuk memenuhi gaya hidup yang disesuaikan dengan pribadi masing-masing nasabah.
"Nama 'Prospera' mengandung unsur kata 'sejahtera' atau 'prosperity", yang bermakna bahwa BTN mendukung nasabah tidak hanya dalam mencapai kekayaan materi, tetapi juga melibatkan keseimbangan hidup dan kebahagiaan melalui berbagai macam tujuan finansial nasabah," kata Jasmin.
Jasmin menyampaikan, inisiatif BTN Prospera merupakan salah satu upaya strategi perseroan dalam meningkatkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK), yang hingga akhir 2023 sudah mencapai Rp349,93 triliun. Inisiatif ini juga diharapkan akan mendorong peningkatan fee based income (FBI) dan penyaluran kredit, sehingga bisa menjadi bank penyedia One Stop Financial Solution bagi nasabah. (Budi/ef)

Sumber : Admin
An error occurred.