Home | News & Opinion | Market Data  
News & Opinions | Opinions

Wednesday, March 16, 2011 15:59 WIB

IHSG vs Gempa Jepang

Gempa yang melanda jepang langsung memukul indeks regional termasuk IHSG. Pelemahan indeks NIKKEI menjalar ke seluruh perekonomian dunia.  Tidak tanggung-tanggung pelemahan indeks Nikkei cukup signifikan yaitu sebesar 1,72% atau 180 poin. Contagion effect ini disebabkan oleh integrasi perekonomian yang sudah mengaburkan batas antar negara. IHSG ikut terpuruk dengan pelemahan sebesar 46 poin atau setara dengan 1,27%.

Sudah merupakah hal yang lumrah apabila pasar modal negara kuat mempengaruhi pasar modal negara berkembang. Pasar modal kita yang diwakilkan oleh IHSG masih kalah jauh dalam hal kapitalisasi dengan indeks saham negara lain ambil contoh singapore atau thailand. Selain itu, pemain asing masih berada di atas 65% dari total investor di pasar modal negara kita. Jadi jelas bahwa apabila ada gejolak di pasar modal asing maka dampaknya ke pasar modal domestik akan cukup signifikan.

Jepang sebagai kekuatan ekonomi dunia nomor 3 setelah US dan China cukup memainkan perannya di ranah pasar modal. Jepang adalah konsumen gas bumi kita nomor satu. Dengan keadaan seperti sekarang ini maka perusahaan yang bergerak di bidang ESDM akan cukup terpukul. Ini disebabkan oleh terganggunya permintaan dari negara jepang yang sedang dilanda musibah. Pelemahan saham di sektor energi merupakah hal yang lumrah. Dalam jangka pendek saham-saham sektor energi akan mengalami pelemahan karena terganggunya sisi permintaan dari jepang, namun yang ditakuti adalah dampak jangka panjangnya. Menurut Paul Krugman dalam bukunya yang berjudul The Age of Diminished Expectations, pelemahan ekspor akan menggangu kondisi unemployment negara bersangkutan. Dengan terganggunya sisi permintaan maka akan ditakutkan pengangguran akan meningkat namun hal ini tampaknya masih jauh untuk diamati.

Pelemahan saham-saham sektor energi di IHSG memberikan sinyalemen yang cukup penting karena lebih dari 50% total ekspor kita berasal dari sektor energi. Terganggunya sisi permintaan energi dari jepang cukup menganggu kinerja perusahaan-perusahaan di bidang ESDM. Investor akan meminimalkan resikonya ke instrumen investasi yang memberikan return konstan contohnya SBI. Namun hal ini masih memerlukan pengamatan lebih lanjut.

Keterkaitan pasar modal antar negara merupakan suatu hal yang lumrah. Kekuatan pasar modal dalam negeri tampaknya masih dipegang oleh pemain asing. Selain itu saham-saham dari sektor energi masih cukup mendominasi kapitalisasi IHSG. Distorsi yang terjadi di belahan dunia lain pastinya akan mempengaruhi IHSG secara signifikan.

OTHER NEWS

copyright 2011 IPOTNEWS.com [Full Site]