Saham Bank Ini Malah Terbang selepas Cum Dividen, yang Lain Roboh
Saturday, March 23, 2024       08:38 WIB

JAKARTA, investor.id - Tak seperti saham bank BUMN lainnya yang mencatatkan penurunan harga saham usai cum dividen, PT Bank Tabungan Negara Tbk () atau BTN justru mencetak kenaikan harga saham. Bahkan saham berhasil mengukir rekor tertinggi baru dalam setahun terakhir setelah cum dividen.
Adapun dividen BTN tahun buku 2023 mencapai Rp 700,19 miliar atau 20% dari laba bersih. Cum dividen BTN di pasar reguler dan pasar negosiasi telah berakhir pada 18 Maret 2024 dan pembayaran dividen dijadwalkan pada 5 April 2024.
Berdasarkan data perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sesi II, Jumat (22/3/2024), saham melesat Rp 115 (8,07%) menjadi Rp 1.540. Harga sebut menjadi level tertinggi baru dalam setahun terakhir, bahkan sejak 28 April 2022.
Nilai perdagangan saham juga melonjak, bahkan tercatat sebagai terbesar ketiga setelah saham dan . Saham juga masuk top 10 volume sepanjang Jumat.
Meski mencatatkan penguatan harga ke level tertinggi lebih dari setahun terakhir, peluang penguatan harga saham ini diyakini masih memiliki potensi penguatan lebih tinggi.
Tak heran, Mandiri Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli untuk saham dengan target harga Rp 1.800. Begitu juga dengan Trimegah Sekuritas dengan target harga Rp 1.600. Selanjutnya, RHB Sekuritas pun mempertahankan rekomendasi beli saham dengan target harga Rp 1.650.
Analis Mandiri Sekuritas Boby Kristanto dan Kresna Hutabarat dalam riset terakhir menyebutkan, berada dalam tren melanjutkan pertumbuhan kinerja keuangan yang kuat tahun ini. Hal itu didukung oleh faktor pertumbuhan kredit, penjualan aset bermasalah, klaim asuransi, dan pemulihan kredit.
Target-Target
Adapun rencana spin off unit bisnis syariah yang tengah digodok bakal menciptakan nilai baru bagi perseroan dalam jangka panjang. Manajemen BTN dalam Mandiri Investment Forum 2024 yang digelar belum lama ini mengungkapkan bahwa perseroan membidik pertumbuhan kredit 10-11% pada 2024, simpanan diproyeksikan bertumbuh 8-9%, serta pertumbuhan laba bersih berkisar 10-11%.
"Perseroan juga mematok biaya kredit mencapai 1,1-1,2% tahun 2024, NPL diprediksi turun menjadi di bawah 3%, coverate ratio diharapkan meningkat menjadi 160%, CAR diprediksi tetap berada di atas level 19%," tulis Boby dan Kresna, yang dikutip pada Sabtu (23/3/2024).
Sementara itu, analis RHB Sekuritas Andrey Wijaya dalam risetnya menyebutkan, penguatan lebih lanjut kinerja keuangan juga bakal didukung oleh kebijakan insentif pembelian properti melalui diskon tarif PPN. Hal ini akan meningkatkan permintaan kredit kepemilikan rumah (KPR).
Pandangan hampir serupa juga disampaikan tim riset Trimegah Sekuritas bahwa berlanjutnya pertumbuhan kredit bersamaan dengan rencana penjualan aset bermasalah diperkirakan mendorong berlanjutnya kenaikan laba tahun ini.

Sumber : investor.id

berita terbaru
Monday, Apr 29, 2024 - 15:38 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of PMJS
Monday, Apr 29, 2024 - 15:35 WIB
Dividen Tunai CBUT Mei 2024
Monday, Apr 29, 2024 - 15:33 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of PGUN
Monday, Apr 29, 2024 - 15:30 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of MTWI
Monday, Apr 29, 2024 - 15:27 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of MLBI
Monday, Apr 29, 2024 - 15:23 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of MITI
Monday, Apr 29, 2024 - 15:20 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of MIDI
An error occurred.