NII di Kuartal I-2024 Tumbuh 6,44%, BJTM Raup Laba Bersih Rp310 Miliar
Monday, April 29, 2024       15:19 WIB

Ipotnews - Selama tiga bulan pertama tahun ini, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk () membukukan laba bersih Rp310 miliar atau bertumbuh 1,52 persen (year-on-year), lantaran ditopang net interest income (NII) sebesar Rp1,22 triliun.
Menurut Direktur Utama , Busrul Iman, pada Kuartal I-2024, perseroan mampu mencatatkan pendapatan bunga bersih sebesar Rp1,22 triliun atau mengalami pertumbuhan 6,44 persen dibandingkan dengan capaian di Kuartal I-2023.
"Pada triwulan pertama tahun ini kami mencatatkan kinerja yang positif. Net profit kami selama tiga bulan pertama tahun ini bisa bertumbuh 1,52 persen (y-o-y) menjadi Rp310 miliar," kata Busrul di Jakarta, Senin (29/4).
Pada Kuartal I-2024, papar Busrul, aset tercatat bertumbuh 4,37 persen (y-o-y) menjadi Rp100,84 miliar, dengan kontribusi dominan dari peningkatan aset produktif, yaitu penyaluran kredit melonjak 18,76 persen (y-o-y) menjadi Rp57 triliun dan pengelolaan dana pihak ketiga (DPK) meningkat 2,34 persen (y-o-y) menjadi Rp80,86 triliun.
"Pertumbuhan DPK terjadi karena adanya pencairan THR (tunjangan hari raya) yang berimplikasi pada peningkatan outstanding tabungan. Kemudian, laba bersih selama tiga bulan di awal tahun 2024 berhasil bertumbuh menjadi Rp310 miliar," tegasnya.
Direktur , R Arief Wicaksono menjelaskan, pertumbuhan kredit di Kuartal I-2024 yang sebesar 18,76 persen tersebut berada di atas rata-rata pertumbuhan nasional yang sebesar 12,4 persen. Dia merincikan, komposisi kredit tersebut terdiri dari kredit konsumtif Rp 31,3 triliun atau bertumbuh 7,4 persen (y-o-y) dan kredit produktif Rp 25,6 triliun atau melonjak 36,34 persen (y-o-y).
"Kami akan terus menambah tenaga account officer untuk memperbesar pertumbuhan kredit pada sektor produktif. Sedangkan untuk kredit konsumtif yang menjadi captive market, tetap akan dimaksimalkan melalui momentum penerimaan tenaga ASN dan P3K, momen libur Idul Fitri, serta peningkatan pertumbuhan kredit dari sektor properti untuk peningkatan penyaluran kredit konsumtif," tutur Arief.
Lebih lanjut Busrul menyampaikan, mengawali 2024 di tengah kondisi yang dinamis dan dalam usaha untuk memenangkan kompetisi, manajemen melakukan review atas beberapa hambatan sekaligus meneruskan capaian di 2023, yang terbagi menjadi lima strategi.
Pertama, perseroan melakukan akuisisi pada market bisnis yang lebih luas, yaitu pada sektor riil/produktif, terutama untuk bisnis kredit di segmen mikro, kecil dan menengah. Kedua, penguatan captive market, yaitu segmen konsumer dan ketiga adalah penetrasi layanan digital dalam upaya meningkatkan rasio BJTM.
Keempat, berupaya menggali potensi income melalui layanan non-kredit, seperti peningkatan transaksi di bisnis tresuri dan layanan devisa. Selanjutnya kelima, fokus pada pertumbuhan bisnis secara unorganic melalui KUB dengan beberapa kandidat BPD.
Menurut Busrul, salah satu bentuk contoh konkrit penguatan captive market business melalui marketplace, JATIM BEJO (Jawa Timur Belanja Online). "Penguatan captive market dalam kesatuan ekosistem yang resilient juga meliputi beberapa hal, seperti Proyek Strategis Nasional di wilayah Jawa Timur," ujarnya.(Budi)

Sumber : admin
An error occurred.