Rupiah Melemah 5,4% YtD Akibat Data Perekonomian AS Terus Membaik
Wednesday, April 17, 2024       12:12 WIB

Ipotnews - Data perekonomian Amerika Serikat yang terus membaik membuat kurs rupiah masih dalam tekanan, melemah 5,4% sepanjang tahun berjalan.
Mengutip data aplikasi IPOT , Rabu (17/4) pukul 11.44 WIB, kurs rupiah bergerak melemah dari Rp15.399 per dolar AS di akhir tahun lalu menjadi Rp16.230 per dolar AS, turun 831 poin atau 5,4% secara year to date (YtD).
Selain itu dalam seminggu terakhir, kurs rupiah bergerak melemah dari Rp15.858 per dolar AS menjadi Rp16.230 per dolar AS, turun 372 poin atau 2,3%.
Analis Pasar Uang PT Bank Mandiri Tbk (), Reny Eka Putri mengatakan bahwa data perekonomian AS yang terus membaik telah membuat pelaku pasar berspekulasi bahwa The Fed akan terus mempertahankan suku bunga acuannya pada level tinggi lebih lama sehingga mendorong penguatan dolar AS.
"Tingkat pengangguran AS juga turun menjadi 3,8% pada Maret 2024 dari 3,9% pada bulan Februari. Selain itu, penjualan ritel AS melonjak sebesar 0,7% (mom) dari bulan sebelumnya pada Maret lalu," kata Reny saat dihubungi Ipotnews hari ini.
Inflasi masih berada di atas target Bank Sentral sebesar 2%. Indeks harga PCE (pengeluaran konsumsi personel) AS dilaporkan sebesar 2,5% (yoy) pada 24 Februari, lebih tinggi dari 2,4% (yoy) pada 24 Januari. Selanjutnya, data inflasi CPI AS dirilis sebesar 3.5% pada 24 Maret, di atas ekspektasi sebesar 3.4% dan bulan sebelumnya sebesar 3.2%.
Pada tanggal 5 April 2024, rupiah ditutup pada level Rp15.845 per dolar AS (terdepresiasi sebesar 2,9% ytd). Indonesia baru saja melewati masa libur panjang pada tanggal 6 - 15 April 2024. Pada masa libur tersebut banyak terjadi peristiwa global yang berpotensi memberikan tekanan terhadap nilai tukar Rupiah.
"Pada awal perdagangan pasca libur Idul Fitri tahun ini, kami memperkirakan rupiah memang bisa kembali melemah akibat tekanan eksternal yang terus berlanjut," pungkas Reny.
(Adhitya)

Sumber : admin
An error occurred.