Fundamental Baik dan Volatilitas Terjaga, Pilih ETF Broadbased/Semi Broadbased Berikut
Tuesday, April 30, 2024       09:32 WIB

Ipotnews - Dengan tiga karakteristik utama yaitu diversification, low-cost, dan flexible, ETF layak dijadikan pilihan investasi dan saat ini investor dapat memanfaatkan momentum untuk masuk ke portofolio saham big cap dengan prospek kinerja fundamental yang baik dengan volatilitas yang lebih terjaga.
"ETF broadbased/semi broadbased dapat dijadikan pertimbangan investasi seperti (Premier ETF SriKehati), (Premier ETF Pefindo I-Grade), dan ETF (Premier ETF MSCI Indonesia Large Cap)," ungkap ETF Desk Indo Premier Sekuritas dalam catatannya pagi ini, Selasa (30/4).
Global Market Wrap
Wall Street tercatat menguat dengan kinerja emiten yang solid. Meski hal ini diiringi oleh ancaman nada kebijakan suku bunga higher-for-longer jelang pidato Powell, Kamis (02/05) -- Hasil awal musim laporan keuangan menunjukkan 80% kinerja emiten di US berhasil melampaui ekspektasi konsensus.
DJI - 38,386 (+0.38%)
S&P500 - 5,116 (+0.32%)
NASDAQ - 17,782 (+0.36%)
SSEC - 3,112 (-0.79)
EIDO - 20.69 (+1.87%)
Indo 10Y Yield - 7.340 (+1.85%)
USD-IDR - 16,241 (+0.03%)
Asia, fokus perhatian pasar akan ada pada data PMI China untuk melihat progres recovery ekonomi terbesar ke-2 di Dunia, setelah Maret lalu berhasil mencapai level ekspansif. PMI China di April diprediksi lebih rendah dibandingkan Maret, namun tetap berada pada fase ekspansif > 50. Sementara ancaman supply terus membuat harga tembaga menguat ke $10.1k (+2%) dan harga batubara newcastle di +2.2%.
"Secara teknikal, IHSG kami prediksi berada di rentang support MA200 dan support historikal di level 7,000 - 7,030. IHSG akan memasuki bulan Mei yang dalam rentang 10 tahun mencatatkan koreksi."
Berikut update pasar untuk pagi ini:
: 1Q24, laba bersih Rp5.3tn (+2% yoy) sedikit dibawah estimasi di 23% dengan NII & PPOP turun -10/-5% yoy. NIM menurun 70bp ke 4% karena yield pinjaman yang lebih rendah dan peningkatan biaya CoF. Kami menurunkan estimasi EPS di FY24-26F sebesar 8-9%. Downgrade to Hold.
: 1Q24, laba bersih Rp414bn (+5.9% yoy) inline estimasi kami dan konsensus di 18 % (Vs 5Y Average di 16%). Penjualan tumbuh sesuai estimasi di +18% yoy walaupun 1Q23 tercatat high base. Secara segmen, penjualan toko spesial +26.3% yoy (: 35.6% yoy) sementara segmen F&B justru menurun -17% karena boikot. Maintain Buy.
: 1Q24, Adj EBITDA di Rp15bn sesuai estimasi manajemen dengan target Adj EBITDA di Rp200bn pada FY24F. Pendapatan +16% yoy ke Rp1.1tn. Mitra TPV +8% yoy. Maintain Buy.
: 1Q24, rugi Adj EBITDA di Rp102bn karena efek musim dimana 1Q selalu lebih lemah dibanding kuartal lain. GTV dari on-demand service flat secara qoq & yoy. Efisiensi di insensitf dan biaya penjualan. Maintain Buy.
: 1Q24, laba bersih Rp539bn (+168% yoy; +107% qoq) diatas estimasi kami dan konsensus. Hal ini disebabkan EBITDA yang tumbuh +24% yoy di 1Q24 dan ARPU yang meningkat ditopang oleh kenaikan trafik. Maintain Buy.
: 1Q24, laba bersih Rp4.5tn (-14% qoq; -15% yoy) diatas estimasi kami namun inline konsensus. TTA tercatat diatas estimasi dan penjualan Komatsu di 1Q24 tercatat inline di 1.1k unit (+24% qoq; -37% yoy). Maintain Hold.
Rebalancing Index: LQ45. In: , . Out: , . IDX80. In: , , , , , . Out: , , , , , . Efektif di 2 Mei 2024.

Sumber : admin
An error occurred.