Ipotnews - Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar AS siang ini, dipicu kekhawatiran pasar atas perlambatan ekonomi Amerika Serikat.
Berdasarkan data Bloomberg, Kamis (5/9) pukul 12.00 WIB, rupiah diperdagangkan pada level Rp15.419 per dolar AS, naik 60 poin (0,39%) dibandingkan penutupan Rabu sore (4/9) di Rp15.479 per dolar AS.
Christopher Rusli, analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, menjelaskan bahwa penguatan rupiah dipengaruhi oleh data ekonomi AS yang menunjukkan perlambatan. "Indeks PMI ISM Agustus lebih rendah dari ekspektasi dan tetap dalam zona kontraksi, begitu pula dengan PMI S&P Global," ujar Christopher dalam keterangan tertulis.
Selain itu, belanja konstruksi di AS turun lebih dari perkiraan, sementara pasar saham AS mencatat penurunan terbesar sejak 5 Agustus akibat kekhawatiran akan perlambatan ekonomi.
Kondisi ini meningkatkan spekulasi bahwa The Fed mungkin akan menurunkan suku bunga dalam rapat FOMC pada 17-18 September mendatang. Christopher menambahkan bahwa dengan sektor-sektor yang menunjukkan kinerja bervariasi dan laporan keuangan perusahaan yang masih berlanjut, volatilitas pasar kemungkinan akan tetap tinggi dalam waktu dekat.
"Pelaku pasar akan menantikan keputusan The Fed terkait kebijakan suku bunga," tutup Christopher.
(Adhitya)

Sumber : admin