Perencanaan Keuangan versus Manajemen Keuangan
Monday, March 24, 2025       16:05 WIB

Pada artikel sebelumnya yang membahas tentang Perencanaan Keuangan dan Investasi, kita telah melihat bahwa dalam Perencanaan Keuangan ( Financial Planning ), ada tiga elemen penting yang selalu terlibat di dalamnya: (1) Penetapan Anggaran dan Manajemen Arus Kas, (2) Perencanaan Pensiun, dan (3) Asuransi dan Manajemen Resiko.
Kita juga telah membahas bahwa investasi ( investment ) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perencanaan Keuangan ( Financial Planning ), terutama dalam Perencanaan Pensiun ( Retirement Planning ) yang berjangka panjang. Dalam perencanaan pensiun, strategi investasi yang tersedia bagi pemodal (investor) adalah strategi investasi aktif (misalnya investasi dalam Reksadana konvensional) versus strategi investasi pasif (misalnya investasi dalam Reksadana Bursa atau ETF).
Pada artikel kali ini, kita akan membahas perbedaan antara Perencanaan Keuangan ( Financial Planning ) dan Manajemen Keuangan ( Financial Management ). Perbedaan keduanya akan dilihat dari sudut pandang pribadi ( personal ), dan bukan institusi ( enterprise ).
Perencanaan keuangan dan manajemen keuangan adalah dua konsep yang terpisah, tetapi saling berkaitan erat. Perencanaan keuangan adalah proses untuk  menciptakan suatu rencana yang akan membantu kita mencapai tujuan keuangan kita . Sementara itu, manajemen keuangan adalah proses untuk  memastikan bahwa semua sumber daya keuangan yang ada dipergunakan dengan efektif dan efisien .
Perencanaan keuangan ( financial planning ) dimulai dari (1) mengetahui kondisi keuangan saat ini, (2) menentukan sasaran keuangan yang ingin dicapai, (3) menghitung berapa banyak dana yang perlu disediakan untuk mencapai tujuan keuangan, (4) bagaimana akan menabung dan berinvestasi untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan itu, dan (5) bagaimana cara mengetahui kemajuan dalam mencapai tujuan keuangan itu (memonitor dan menyesuaikan rencana keuangan terhadap setiap perubahan besar dalam karir, ekonomi, mau pun perubahan dalam tujuan keuangan pribadi).
Sebaliknya, manajemen keuangan ( financial management ) adalah proses untuk memastikan bahwa semua sumber daya keuangan dipergunakan dengan cara yang paling efektif (untuk mencapai tujuan keuangan) dan efisien. Manajemen Keuangan melibatkan penganggaran ( budgeting ), investasi sumber daya ( investing ), dan manajemen resiko ( risk management ).
Fungsi-Fungsi Manajemen Keuangan ( Financial Management )
Walau pun manajemen keuangan di sini hanya akan dibahas dari sudut pandang pribadi (personal), ada beberapa fungsi manajemen keuangan yang berlaku bukan hanya untuk institusi ( enterprise ), tetapi juga untuk perorangan ( individual ).
Misalnya adalah manajemen keuangan ( financial management ) untuk perorangan yang memiliki bisnis kecil ( small business ) seperti usaha-usaha skala rumah tangga, bisnis kecil-kecilan jual-beli barang secara daring ( online ), atau pun bisnis peternakan (atau perkebunan) kecil-kecilan setelah pensiun nanti.
Manajemen keuangan ( financial management ) yang baik pada bisnis-bisnis kecil seperti ini akan sangat membantu seorang wiraswasta ( entrepreneur ) atau pun seorang karyawan yang telah pensiun dalam perencanaan keuangan ( financial planning ) yang dilakukannya.
Fungsi-fungsi manajemen keuangan ( financial management ) yang penting untuk diketahui oleh seorang wiraswastawan atau pensiunan yang baru mulai berwiraswasta adalah:
(1)  Analisis Keuangan dan Prediksi hal-hal yang mungkin terjadi:  mengevaluasi kondisi keuangan untuk mengetahui kondisi keuangan saat ini dan memperkirakan tren keuangan di masa yang akan datang. Hal ini akan sangat membantu dalam membuat keputusan investasi di masa depan.
(2)  Penganggaran Sumber Daya Modal Jangka Panjang:  penganggaran sumber daya modal jangka panjang di sini merujuk pada investasi pada barang-barang modal ( fixed assets ) atau dikenal dengan nama  capital expenditures . Hal ini bertujuan untuk mengevaluasi projek-projek potensial yang akan diambil berdasarkan potensi keuntungan yang dapat diperoleh.
(3)  Manajemen Modal Kerja : melibatkan manajemen atas harta dan kewajiban jangka pendek. Manajemen modal kerja penting bagi wiraswasta dan pensiunan karena banyak wiraswasta dan pensiunan yang memiliki prospek bisnis jangka panjang yang baik, tetapi mereka gagal dalam mengelola harta dan kewajiban jangka pendeknya.
(4)  Keputusan Pembiayaan:  berbicara tentang bagaimana seorang wiraswastawan akan membiayai usahanya, artinya bagaimana caranya dia mendapatkan modal usaha. Di sini, seorang wiraswastawan harus memutuskan suatu perbandingan yang tepat antara modal utang dan modal ekuitas. Modal utang yang terlalu besar membuat usaha beresiko jatuh ke dalam jebakan utang dan kebangkrutan usaha, tetapi modal ekuitas seluruhnya juga tidak efisien dan membuat perkembangan usaha terhambat.
(5)  Manajemen Resiko : dalam ilmu keuangan, manajemen resiko berarti mengidentifikasi dan memperkirakan besarnya resiko yang mungkin terjadi, serta mengambil langkah-langkah yang perlu untuk meminimalkan resiko tersebut.
Keuntungan dari memiliki manajemen keuangan yang baik
Ada banyak keuntungan atau manfaat yang dapat diperoleh seorang wiraswastawan yang memiliki manajemen keuangan yang baik, terutama adalah:
(1)  Memaksimalkan Kekayaan : Keputusan-keputusan keuangan yang tepat yang diambil berdasarkan manajemen keuangan yang baik akan membuat usaha kecil yang kita miliki dapat berkembang terus dan meningkat nilainya.
 (2) Menjamin Likuiditas : likuiditas sangat penting dalam operasi usaha kecil sehari-hari. Manajemen keuangan yang baik menjamin bahwa usaha kecil yang kita miliki akan mampu memenuhi semua kewajiban keuangan jangka pendeknya.
(3)  Mengoptimalkan Struktur Permodalan : struktur permodalan yang optimal artinya terdapat keseimbangan antara jumlah modal utang dan modal ekuitas. Memiliki manajemen keuangan yang baik akan membantu seorang wiraswastawan menemukan struktur permodalan yang optimal yang akan meningkatkan nilai usaha kecil miliknya.
 Oleh : Fredy Sumendap, CFA 

Sumber : IPS