-
IHSG Melemah, Pasar Saham Asia Beragam Digoyang Inflasi AS
Thursday, March 13, 2025 12:24 WIB
Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) mencatatkan pelemahan di akhir sesi pertama perdagangan Kamis (13/3). IHSG terkoreksi 8 poin (-0,11%) ke level 6.657.
Total transaksi mencapai Rp4,59 triliun dengan volume perdagangan 84,86 juta lot saham. Sektor teknologi menjadi penguat utama dengan kenaikan 6,08%, sementara sektor keuangan tertekan paling dalam setelah turun 1,32%.
Saham-saham seperti , , dan tercatat sebagai top gainers, sedangkan saham , , dan termasuk paling aktif diperdagangkan.
Pasar Asia Beragam Imbas Data Inflasi AS
Pasar saham Asia menunjukkan kinerja beragam pada Kamis (13/3), dipicu laporan inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan. Data Consumer Price Index (CPI) AS bulan Februari mencatat kenaikan 0,2%, melambat dari 0,5% di Januari. Core CPI (tanpa komponen makanan dan energi) juga naik 0,2%, turun dari 0,4% sebelumnya. Analis mengingatkan bahwa komponen penurun inflasi ini tidak tercakup dalam ukuran preferensi Fed, yaitu indeks PCE. Laporan harga produsen (PPI) yang akan dirilis hari ini juga menjadi sorotan. TD Securities menyatakan ketidakpastian masih tinggi akibat kebijakan tarif perdagangan yang berpotensi memicu tekanan inflasi baru, terutama terkait tarif terhadap barang dari Tiongkok, Kanada, dan Meksiko.
Performa Indeks Saham dan Mata Uang Asia
- Indeks Saham:
Nikkei225 (+0,53%), Topix (+0,54%), Shanghai Composite (-0,44%), Hang Seng (-0,74%), Kospi (-0,09%).
- Nilai Tukar:
USD menguat terhadap JPY (147,87; -0,26%) dan IDR (16.409; -0,26%). SGD melemah ke 1,3320 (-0,07%), sementara AUD turun ke 0,6312 (-0,14%). MYR dan CNY juga tertekan terhadap USD.
Harga Minyak Terkoreksi Usai Kenaikan Signifikan
Harga minyak mentah mengalami penurunan pada Kamis (13/3) setelah melonjak 2% di sesi sebelumnya. Penurunan stok bensin AS yang lebih besar dari perkiraan sempat mendorong kenaikan, tetapi kekhawatiran permintaan global mengembalikan tekanan harga.
Brent turun 5 sen ke US$70,9 per barel, sedangkan WTI AS melemah 10 sen ke US$67,58 per barel. Lonjakan sebelumnya dipicu data ketatnya pasokan minyak dan bahan bakar AS yang terungkap pada Rabu (12/3).
(reuters/cnbc/bloomberg/idx)
Sumber : admin