Ekspektasi Pasar Pada Stimulus Perekonomian China Bantu Rupiah Menguat Terbatas
Friday, January 10, 2025       16:06 WIB

Ipotnews - Kurs rupiah ditutup menguat terbatas terhadap dolar Amerika Serikat, setelah ekspektasi pelaku pasar bahwa China akan mengucurkan stimulus perekonomian lebih banyak setelah keluar data inflasi Desember 2024 yang lemah.
Mengutip data Bloomberg pada Jumat (10/1) pukul 15.00 WIB, kurs rupiah akhirnya ditutup di level Rp16.190 per dolar AS, menguat 27 poin atau 0,17% dibandingkan Kamis sore (9/1) di level Rp16.217 per dolar AS.
Direktur PT. Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan bahwa penguatan rupiah dipicu ekspektasi pelaku pasar setelah data inflasi China yang lemah telah dirilis pada hari Kamis kemarin.
"Hasil itu memicu taruhan bahwa Beijing akan membuka lebih banyak stimulus, terutama langkah-langkah fiskal yang bertujuan untuk menopang pengeluaran swasta," kata Ibrahim dalam keterangan tertulis, sore ini.
Ancaman kenaikan tarif perdagangan AS juga diperkirakan akan mendorong Beijing untuk memberikan lebih banyak stimulus. "Tujuannya guna melindungi ekonomi China, yang telah bergulat dengan pertumbuhan yang lesu selama bertahun-tahun," ujar Ibrahim.
Namun penguatan rupiah terbatas karena pelaku pasar gelisah menjelang data penggajian nonpertanian Amerika Serikat untuk Desember, yang akan dirilis nanti malam. Data ini kemungkinan akan menjadi faktor dalam prospek suku bunga acuan AS.
Tren ini memberi Fed lebih banyak ruang untuk mempertimbangkan pemotongan suku bunga di masa mendatang. Risalah rapat bank sentral bulan Desember menunjukkan minggu ini bahwa para pembuat kebijakan berhati-hati dalam memangkas suku bunga lebih lanjut.
"Terutama di tengah inflasi yang kuat dan tanda-tanda ketahanan di pasar tenaga kerja AS," jelas Ibrahim.(Adhitya)

Sumber : admin