Do It Yourself Perencanaan Keuangan (4): Bagaimana Caranya Menyimpan Uang?
Thursday, February 29, 2024       16:28 WIB

Pada artikel sebelumnya dari seri  Do It Yourself  Perencanaan Keuangan Nomor 3 tentang  Membuat Anggaran Bulanan Pribadi , kita telah mempelajari bagaimana caranya membuat anggaran ( budget ) bulanan, yaitu pendapatan dikurangi pengeluaran. Anggaran bulanan pribadi pada dasarnya adalah laporan laba-rugi ( income statement ) pribadi yang dibuat setiap bulan.
Bagi seorang karyawan, pendapatan setiap bulan mudah diprediksi, baik jumlah maupun tanggal pembayaran itu diterima. Sehingga fokus utama bagi subjek perencanaan keuangan yang juga merupakan karyawan hanyalah pada pengeluaran bulanannya. Pengeluaran bulanan dapat dibagi atas pengeluaran rutin (misal, cicilan rumah, angsuran pembelian kendaraan, biaya hidup per bulan) dan pengeluaran non rutin (misal, biaya hiburan, biaya perawatan kesehatan, ongkos perbaikan mobil akibat kecelakaan, dan lain-lain).
a. Temukan cara untuk menyimpan uang
Untuk menemukan cara menyimpan uang, kita harus melihat ke daftar pengeluaran kita. Dari situ kita dapat melihat, mana pengeluaran yang benar-benar penting ( needs ), dan mana pengeluaran yang sesungguhnya tidak penting, tetapi kita membelinya juga semata-mata karena keinginan dan kemampuan kita untuk membeli ( wants ).
Umumnya pengeluaran rutin tergolong sebagai  needs , sementara pengeluaran non-rutin dapat tergolong  needs  tetapi dapat juga tergolong sebagai  wants . Pengeluaran rutin, seperti biaya angsuran KPR atau angsuran KKB selalu harus diprioritaskan dalam menghitung pengeluaran karena pengeluaran atas biaya-biaya KPR atau KKB jika terlewatkan akan berakibat denda yang besar sekali.
Bandingkan sekarang dengan biaya non-rutin seperti biaya hiburan ( entertainment ). Walau pun pengeluaran untuk hiburan tetap penting dan harus dilakukan, pengeluaran untuk biaya hiburan dapat ditunda, dapat digantikan dengan hiburan lain yang sejenis, atau pada kondisi tertentu bahkan dapat dibatalkan sama sekali.
Akan tetapi, ada pengeluaran non-rutin yang sifatnya tetap harus dilakukan ( needs ), misalnya biaya perawatan rumah sakit (jika tidak mempunyai asuransi kesehatan), atau biaya perbaikan mobil yang mengalami tabrakan (dan tidak dijamin dengan asuransi).
b. Jadikan menabung sebagai kebiasaan
Untuk menjadikan kegiatan menabung menjadi suatu kebiasaan, maka jadikanlah menabung sebagai proritas tertinggi dalam pengeluaran. Kalau biasanya orang hanya menabung atas jumlah gaji yang tersisa pada akhir bulan, maka dengan cara ini, menabung dianggap sebagai pengeluaran dengan prioritas tertinggi pada awal bulan segera setelah menerima gaji.
Cara sederhana yang dapat Anda lakukan adalah misalnya memberikan surat kuasa pendebetan rekening gaji Anda ke pihak bank, sama seperti pembayaran biaya PAM atau PLN, untuk sejumlah tertentu yang ingin Anda tabung setiap bulan.
Jika Anda sudah terbiasa menabung di bank, mungkin Anda ingin mencoba menabung investasi di pasar modal dengan hasil yang lebih tinggi. Anda bisa membuka rekening Efek di perusahaan sekuritas dan secara rutin membeli reksadana Bursa (ETF) yang dikelola secara pasif dan melacak ( tracking ) indeks yang berlaku umum (global).
Setiap awal bulan (atau, di banyak perusahaan, setiap tanggal 25 pada akhir bulan), uang gaji karyawan akan dibayarkan oleh perusahaan. Jika Anda sudah memberi surat kuasa pendebetan rekening kepada Bank untuk mebayarkan sejumlah uang kepada Manajer Investasi atau Bank Kustodian (pengelola) reksadana Bursa (ETF), maka secara otomatis setiap bulan dana Anda langsung dikirimkan pada reksadana Bursa yang bersangkutan.
Perlu kami ingatkan bahwa reksadana Bursa (ETF) yang kami sarankan adalah reksadana Bursa (ETF) yang dikelola secara pasif dan melacak ( tracking ) indeks yang berlaku global (bukan indeks sektoral). Dengan berinvestasi pada reksadana Bursa (ETF) yang dikelola secara pasif, maka Anda tidak perlu khawatir akan membeli saham pada harga yang terlalu mahal karena Anda hanya membeli saham pada harga indeksnya saja.
Kemudian, dengan membeli reksadana Bursa (ETF) yang melacak ( tracking ) indeks global (bukan indeks sektoral), maka Anda tidak perlu khawatir akan kondisi sektor-sektor ekonomi tertentu. Jika Anda sudah yakin bahwa kondisi ekonomi Indonesia akan berjalan dengan baik ke depannya, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tercermin pada kenaikan angka indeks global tersebut.
c. Siapkan dana darurat ( emergency fund )
Dana Darurat ( emergency fund ) adalah dana yang dapat dipakai pada kondisi darurat yang tidak terduga. Pada seorang karyawan, kondisi darurat yang mungkin paling dikhawatirkan adalah terjadinya PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Besarnya dana darurat yang perlu disediakan bergantung pada estimasi masing-masing orang atas seberapa sulit menemukan pekerjaan baru setelah terjadinya PHK.
Pada kasus PHK, perlu diingat, bahwa kayawan yang mengalami PHK akan mendapatkan ganti rugi (pesangon) dari Perusahaan (bergantung pada masa kerja dan alasan PHK itu terjadi). Jadi, di samping Dana Darurat ( emergency fund ), juga masih ada dana dari pesangon.
Kondisi darurat lainnya yang mungkin memerlukan penarikan Dana Darurat ( emergency fund ) adalah sakit serius yang membutuhkan perawatan rumah sakit pada diri kita atau pun sakit serius yang diderita anggota keluarga. Kondisi lainnya yang membutuhkan penarikan Dana Darurat ( emergency fund ) adalah terjadi pengeluaran besar yang tidak terduga akibat tabrakan atau kehilangan pada kendaraan yang kita pergunakan untuk trasportasi pergi dan pulang kantor.
Resiko kehilangan atau tabrakan kendaraan dapat ditutup dengan asuransi (TLO atau All Risk), tetapi sama seperti asuransi Kesehatan ( health insurance ), tidak semua orang menyadari pentingnya asuransi tersebut. Pada kondisi tidak tersedianya penggantian asuransi, maka Dana Darurat ( emergency fund ) merupakan jalan keluar satu-satunya.
Umumnya, besarnya Dana Cadangan ( emergency fund ) sebesar enam bulan dianggap sudah memadai untuk kebayakan kasus.
 Oleh: Fredy Sumendap, CFA 

Sumber : admin