Do It Yourself Perencanaan Keuangan (3): Membuat Anggaran Belanja Bulanan
Monday, February 26, 2024       15:32 WIB

Pada seri kedua dari  Do It Yourself  perencanaan keuangan, kita telah membahas tentang bagaimana caranya mengetahui posisi keuangan kita pada saat kita memulai perencanaan keuangan. Pada dasarnya, posisi keuangan adalah neraca keuangan pribadi ( personal balance sheet ) yang terdiri atas dua kolom yaitu kolom aset (kekayaan) dan kolom kewajiban (utang).
Untuk tujuan perencanaan keuangan, seri pertama adalah  tujuan keuangan  yang ingin dicapai, dan seri kedua adalah  posisi keuangan saat ini .  Seri Do It Yourself  perencanaan keuangan ini sengaja telah dibuat lebih sederhana ( step by step ) karena ditujukan untuk para pembaca awam yang mau membuat sendiri rencana keuangan untuk dirinya, tanpa bantuan perencana keuangan profesional.
Pada seri ke tiga dari  Do It Yourself  perencanaan keuangan ini, kita akan membahas tentang bagaimana membuat anggaran belanja bulanan. Seri ketiga ini pada dasarnya adalah membuat laporan pendapatan dan pengeluaran pribadi ( personal income statement ).
Dalam kasus perencanaan keuangan pribadi untuk seorang karyawan, fokus kita akan lebih banyak ke pengeluaran, karena pendapatan umumnya hanya datang dari satu sumber saja dan jumlah serta tanggal diterimanya pendapatan tersebut sudah pasti.
1. Menentukan sumber-sumber pendapatan setiap bulan
Kita akan mengasumsikan bahwa subjek perencanaan keuangan ini bekerja sebagai karyawan dengan gaji tetap setiap bulan. Di samping gaji tetap, jika subjek memiliki penghasilan tambahan dari penyewaan rumah, atau sumber lain misalnya penghasilan tambahan sebagai guru musik, atau sebagai guru kursus privat, maka penghasilan-penghasilan tambahan tersebut harus didaftarkan semua.
2. Menentukan besarnya pengeluaran bulanan
Ada banyak rupa pengeluaran yang dilakukan setiap orang. Mulailah dari pengeluaran-pengeluaran yang besar dan terjadi berulang setiap bulan (pengeluaran rutin). Kalau ada pengeluaran besar tapi tidak dilakukan berulang setiap bulan, misalnya pembayaran sewa rumah yang dibayar setiap tahun, maka bagilah jumlah pembayaran itu dengan 12 sehingga diperoleh besarnya pengaluaran bulanan.
Setelah biaya perumahan, pengeluaran besar berikutnya barangkali adalah angsuran kendaraan bermotor, dan uang kuliah tiap semester (kalau Anda bekerja sambil kuliah), atau uang sekolah anak-anak. Setelah itu, Anda dapat memasukkan biaya hidup sehari-hari dan biaya transportasi (ongkos bensin dan parkir, biaya perawatan kendaraan, dan sebagainya) yang terjadi dalam satu bulan. Biaya hidup sehari-hari mencakup biaya makan, transportasi anak-anak ke sekolah, uang saku anak-anak, dan lain-lain.
3. Memperhitungkan pengeluaran-pengeluaran tidak rutin
Jangan lupa pula untuk memasukkan pengeluaran-pengeluaran tidak rutin yang besarnya tidak tetap, tetapi terjadi dari waktu ke waktu. Pengeluaran tidak rutin misalnya adalah biaya  entertainment  (nonton bioskop atau makan di restoran), dan biaya dokter dan obat-obatan. Kalau Anda membeli kendaraan bermotor secara tunai, Anda mungkin tidak harus membayar biaya asuransi, tetapi Anda tetap harus membayar biaya perbaikan mobil Anda apabila terjadi kecelakaan (tidak terduga).
Pengeluaran-pengeluaran tidak rutin ini dapat Anda perkirakan besarnya untuk setahun, kemudian Anda bagi angka tersebut dengan 12 untuk mendapatkan besarnya pengeluaran biaya tidak rutin dalam sebulan.
Untuk pengeluaran rutin yang besar sekali, misalnya biaya perawatan rumah sakit pada anggota keluarga yang tidak dilindungi asuransi, atau biaya perbaikan besar pada mobil yang mengalami kecelakaan, dapat Anda pergunakan Dana Cadangan (Emergency Fund) yang memang dipersiapkan untuk hal-hal yang tidak terduga tersebut.
4. Kurangkan total pengeluaran dari total pendapatan
Sekarang, untuk menghitung besarnya anggaran bulanan Anda, kurangkan total pengeluaraan dari total pendapatan bulanan. Ini bagian yang sangat menarik. Jika Anda membuat perencanaan keuangan ini pada awal-awal karir Anda, di mana pendapatan (gaji) yang diterima tiap bulan masih terbatas jumlahnya, maka kemungkinan besar hasil dari pengurangan total biaya-biaya (pengeluaran) dari total pendapatan akan menghasilkan angka negatif.
Mungkin pengeluaran rutin bulanan Anda masih berada di bawah pendapatan (gaji) Anda setiap bulan. Tetapi, jika Anda mulai memperhitungkan juga pengeluaran-pengeluaran tidak rutin, maka biasanya pendapatan menjadi lebih kecil dari pengeluaran. Hal ini masih normal (biasa terjadi), karena keuangan Anda belum tertata rapi. Anda hanya perlu menjaga untuk tidak terjebak masuk ke dalam jerat utang.
Bagi seseorang yang baru memulai karirnya, pengeluaran-pengeluaran tidak rutin biasanya akan memakan porsi yang besar. Sebagai contoh, biaya-biaya untuk hiburan ( entertainment ) mungkin akan memakan porsi yang terlalu besar dari total pendapatan (gaji). Tetapi, dengan berjalannya waktu, kondisi keuangan Anda akan semakin tertata rapi dan total pengeluaran menjadi lebih rendah dari pada total pendapatan (gaji).
 Oleh : Fredy Sumendap, CFA 

Sumber : IPS