Bursa Sore: The Fed Senang Data PCE AS Landai, Saham Asia Tancap Gas, IHSG Terkikis
Friday, March 01, 2024       16:40 WIB

Ipotnews - IHSG gagal berada di teritori aman. Pada finis perdagangan hari Jumat (1/3), IHSG tergerus tipis 5 poin atau 0,06 persen ke posisi 7.311.
Aktivitas perdagangan menorehkan volume trading sebanyak 155,55 juta lot saham. Sementara nilai transaksi yang terbukukan Rp10,76 triliun. Kurs rupiah menguat 0,10% terhadap USD ke posisi Rp15.704 (04.00 PM)
Bursa Asia
Market saham Jepang dan Australia mencapai rekor tertinggi pada perdagangan hari Jumat (1/3). Data inflasi utama AS yang sesuai perkiraan melegakkan para investor yang mengharapkan pelonggaran suku bunga the Fed pada bulan Juni.
Di sisi lain data indikator ekonomi China yang beragam memperkuat harapan penurunan suku bunga di bulan Juni, juga mendorong lebih banyak kebijakan stimulus.
Indeks MSCI untuk saham Asia-Pasifik di luar Jepang menguat 0,2%, meski masih diperkirakan turun mingguan menjadi 0,4%.
Data pada hari Jumat menunjukkan aktivitas pabrik Tiongkok mengalami kontraksi selama lima bulan berturut-turut pada bulan Februari. Sementara ekspansi di sektor jasa meningkat, menyoroti pemulihan yang tidak merata di negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut.
Hal ini memberikan harapan akan lebih banyak dukungan kebijakan dari para pembuat kebijakan Tiongkok pada pertemuan parlemen tahunan minggu depan di mana Beijing akan mengumumkan target ekonomi untuk tahun baru.
"Meski angka survei (aktivitas) masih di bawah rata-rata historis, hal ini kemungkinan terdistorsi oleh efek sentimen," kata analis di Capital Economics.
"Kami mengharapkan pemulihan moderat dalam momentum pertumbuhan Tiongkok berkat dukungan kebijakan, meskipun pemulihan ini tampaknya rapuh dan mungkin tidak akan bertahan lama setelah dukungan kebijakan dikurangi."
Indeks harga pengeluaran konsumen pribadi (PCE) AS, ukuran inflasi pilihan Federal Reserve, naik 0,3% pada bulan Januari dari bulan sebelumnya. Indeks harga PCE inti naik 0,4%, seperti yang diharapkan.
Hal ini membuat prospek penurunan suku bunga pada bulan Juni tetap hidup. Pasar masih melihat kemungkinan sebesar 76% bahwa The Fed akan mulai menurunkan suku bunga pada bulan Juni, dengan total pelonggaran sebesar 82 basis poin untuk tahun ini.
Sentimen yang lebih membantu adalah pembicara The Fed yang semalam menegaskan kembali bahwa para pengambil kebijakan akan meninjau data terbaru yang menunjukkan tekanan harga kembali pulih pada bulan Januari untuk fokus pada kemajuan inflasi secara keseluruhan.
Indeks Nikkei 225 (Jepang) +1,90% ke 39.910
Indeks Topix (Jepang) +1,26% ke 2.709
Indeks Shanghai Composite (China) +0,39% ke 3.027
Indeks Shenzhen Component (China) +1,12% ke 9.434
Indeks CSI300 (China) +0,62% ke 3.537
Indeks Hang Seng (Hong Kong) +0,47% ke 16.589
Indeks Kospi (Korsel) -0,37% ke 2.642
Indeks Taiex (Taiwan) -0,16% ke 18.935
Indeks S&P/ASX200 (Australia) +0,61% ke 7.745
Currency
USD/JPY ke 150,64/+0,41%
USD/SGD ke 1,3467/+0,08%
AUD/USD ke 0,6496/-0,02%
USD/CNY ke 7,1990/+0,14%
USD/MYR ke 4,7415/-0,03%
USD/THB ke 35,9760/+0,22%
Bursa Eropa
Pasar Eropa bergerak lebih tinggi pada hari Jumat saat perdagangan baru awal bulan. Data inflasi zona euro yang akan dirilis pada pertengahan hari. Indeks Pan Eropa Stoxx 600 naik 0,4% di awal perdagangan. Saham teknologi bertambah 1,1% memimpin kenaikan karena semua sektor dan bursa utama menguat.
Indeks DAX Jerman +0,67% ke posisi 17.796
Indeks FTSE Inggris +0,56% di level 7.672
Indeks CAC Prancis +0,42% ke posisi 7.961
Oil
Harga minyak menanjak naik pada hari Jumat (1/3). Karena pasar menunggu keputusan OPEC + mengenai kesepakatan pasokan untuk kuartal kedua di tengah perbedaan indikator permintaan dari AS dan Tiongkok. Brent naik 31 sen menjadi $82,22 per barel. Sementara West Texas Intermediate (WTI) AS menguat 24 sen menjadi $78,50.
(cnbc/bloomberg/reuters)

Sumber : admin