Bursa Sore: Saham Asia Terkatrol Janji The Fed Jaga Suku Bunga, IHSG Menghijau
Wednesday, May 15, 2024       16:33 WIB

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) konsisten di teritori positif sampai akhir perdagangan hari Rabu (15/5). IHSG menguat 1,36% (+96 poin) ke posisi 7.179.
Volume perdagangan mencapai 170,41 juta lot saham dengan total nilai transaksi sebesar Rp12,01 triliun.
Penopang utama penguatan IHSG adalah sektor industri dasar yang naik terkuat 2,43%. Sedangkan sektor saham industri menjadi yang terlemah, turun 0,23% Saham top gainers LQ45 di antaranya , dan .
Bursa Asia
Market saham Asia ke zona hijau pada perdagangan hari Rabu (15/5) sore. Investor mencermati data inflasi di tingkat produsen di AS sekaligus mengantisipasi data inflasi di tingkat konsumen. Inflasi konsumen akan dirilis hari ini yang kemungkinan akan mempengaruhi kebijakan the Fed dalam jangka pendek.
Indeks MSCI Asia (tidak termasuk Jelang) naik 0,65%. MSCI Asia Index menguat 4% di sepanjang bulan ini.
Indeks harga produsen untuk bulan April berada di 0,5%, di atas 0,3% seperti yang diperkirakan para ekonom yang disurvei oleh Dow Jones. Reaksi awal pasar adalah negatif tetapi saham kemudian naik karena harga grosir bulan Maret direvisi turun untuk menunjukkan penurunan 0,1%. Dari data ini menunjukkan bahwa inflasi masih tetap tinggi pada awal kuartal kedua.
Ketua Fed Jerome Powell menyebut data PPI "beragam" dan bukannya "panas" karena data sebelumnya direvisi lebih rendah. Hal ini seiring dengan komentar Powell yang meyakinkan investor bahwa langkah bank sentral AS selanjutnya kemungkinan besar tidak akan menaikkan suku bunga, sehingga mengangkat sentimen.
Investor harus mengurangi ekspektasi mereka terhadap penurunan suku bunga AS tahun ini karena inflasi yang tinggi. Mereka kini memperkirakan pelonggaran sebesar 43 basis poin pada tahun ini, dibandingkan dengan pelonggaran sebesar 150 bps yang diantisipasi pada awal tahun 2024.
"Antisipasi pasar terhadap penurunan suku bunga telah meningkat baru-baru ini berdasarkan data pasar tenaga kerja AS yang lebih lemah dari perkiraan, namun jika harga tidak mengikuti tren tersebut, maka harapan penurunan suku bunga akan pupus," kata Ryan Brandham, kepala pasar modal global, Amerika Utara di Validus Risk Management.
Semua perhatian kini tertuju pada laporan harga konsumen AS pada hari Rabu (1230 GMT), yang diperkirakan menunjukkan CPI naik 0,3% bulan ke bulan di bulan April, turun dari pertumbuhan 0,4% bulan sebelumnya, menurut jajak pendapat Reuters.
Powell menegaskan kembali pesan kehati-hatiannya terhadap ekspektasi penurunan suku bunga meskipun Ketua The Fed, bersama dengan Presiden Federal Reserve Bank of Cleveland Loretta Mester, tidak memberikan tanggapan apa pun terhadap pemikiran kenaikan suku bunga, kata ekonom ING.
Nikkei225 (Jepang) +0,08% ke 38.385
Topix (Jepang) -0,00% ke 2.730
Shanghai Composite (China) -0,82% ke 3.119
Shenzhen Component (China) -0,88% ke 9.583
CSI300 (China) -0,85% ke 3.626
Hang Seng (Hong Kong) libur
Kospi (Korsel) libur
Taiex (Taiwan) +0,77% ke 21.147
S&P/ASX200 (Australia) +0,35% ke 7.753
Currency
USD-JPY ke 155,77/-0,42%
USD-SGD ke 1,3487/-0,23%
AUD-USD ke 0,6647/+0,30%
USD-CNY ke 7,2206/-0,18%
USD-MYR ke 4,7032/-0,30%
USD-THB ke 36,5280/-0,12%
USD-IDR ke 16.027/-0,45%
Bursa Eropa
Pasar Eropa menguat tipis di awal sesi pada trading hari Rabu (15/5) karena investor global menantikan laporan inflasi AS terbaru.Indeks acuan Eropa, Stoxx 600 naik 0,3% di awal transaksi, dengan hampir semua sektor diperdagangkan di zona hijau. Saham pertambangan bertambah 0,8%, sedangkan barang rumah tangga turun 0,05%.
Indeks DAX Jerman +0,31% ke posisi 18.773
Indeks FTSE Inggris +0,53% ke 8.472
Indeks CAC Prancis -0,06% di level 8.220
Oil
Harga minyak menguat pada perdagangan hari Rabu (15/5) sore di tengah ekspektasi permintaan yang lebih tinggi seiring melemahnya dolar AS. Juga faktor laporan yang menunjukkan persediaan minyak mentah dan bensin di AS turun. Sementara rilis data inflasi mungkin menunjukkan prospek ekonomi yang lebih mendukung.
Minyak mentah berjangka Brent naik 51 sen menjadi $82,89 per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 55 sen menjadi $78,57 per barel pada 0016 GMT.
(cnbc/reuters/bloomberg)

Sumber : admin
An error occurred.