Bursa Sore: Saham Asia Menyempit Jelang Rilis Hasil Meeting The Fed, IHSG Betah Melemah
Tuesday, June 11, 2024       16:41 WIB

Ipotnews - Volume perdagangan di BEI pada Selasa (11/6) sebanyak 172,39 juta lot saham disertai total nilai transaksi sebesar Rp9,30 triliun.
Sementara Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) betah di area negatif pada akhir perdagangan hari Selasa (11/6). IHSG melorot ke posisi 6.855 setelah drop 66 poin (-0,95%).
Sektor saham infrastruktur menjadi yang paling perkasa, menguat 0,87%. Sedangkan sektor industri terlemah, drop 2,45%.
Deretan top gainers: , , , , , ,
Jajaran saham teraktif: , , , , , ,
Bursa Asia
Gerak pasar saham Asia berhati-hati pada trading hari Selasa (11/6) sore. investor mempertimbangkan ketidakpastian politik baru di pasar Eropa setelah kemenangan sayap kanan dalam pemilu dan jajak pendapat singkat di Perancis. Ini menghidupkan kembali kekhawatiran tentang kohesi blok tersebut.
Pergerakan sebagian besar bersifat moderat. Indeks MSCI saham Asia di luar Jepang melemah 0,5% dalam perdagangan yang tipis.
Euro, saham-saham Perancis dan rating utang pemerintah terguncang setelah para investor menilai apakah sayap kanan dapat mengulangi kesuksesan mereka dalam pemilu Perancis. Dan seberapa besar pengaruh partai-partai sayap kanan terhadap eksekutif baru Uni Eropa.
"Kami melihat berkurangnya prospek pelonggaran moneter tahun ini, dan sekarang memperkirakan pemotongan pertama The Fed hanya akan dilakukan pada bulan November," kata tim analis di JPMorgan.
"Ekuitas tampaknya mengabaikan sejumlah besar risiko, termasuk politik, geopolitik, konsentrasi pasar yang sempit, dan lonjakan perdagangan saham meme dan kripto yang mungkin menandakan buihnya busa," tambah mereka. "Oleh karena itu, kami mempertahankan kecenderungan defensif dalam portofolio model kami."
Kontrak berjangka menyiratkan pelonggaran The Fed sebesar 38 basis poin untuk tahun ini, dibandingkan dengan 50 bps sebelum laporan ketenagakerjaan dirilis.
The Fed diperkirakan akan tetap stabil pada pertemuan kebijakannya pada hari Rabu, dengan fokus pada apakah mereka akan mempertahankan tiga kali penurunan suku bunga dalam proyeksi "dot plot" untuk tahun ini.
"Kami pikir para pemimpin (the Fed) akan lebih memilih baseline dua kali pemotongan (suku bunga) untuk mempertahankan fleksibilitas, namun baseline satu kali pemotongan adalah risiko yang mungkin terjadi, terutama jika IHK inti mengejutkan secara positif pada hari Rabu."
Indeks harga konsumen (CPI) diperkirakan naik tipis 0,1% di bulan Mei. Namun inflasi inti naik 0,3%.
Nikkei225 (Jepang) +0,25% ke 39.134
Topix (Jepang) -0,20% ke 2.776
Shanghai Composite (China) -0,76% ke 3.028
Shenzhen Component (China) +0,07% ke 9.262
CSI300 (China) -0,87% ke 3.542
Hang Seng (Hong Kong) -1,04% ke 18.176
Kospi (Korsel) +0,15% ke 2.705
Taiex (Taiwan) -0,30% ke 21.792
S&P/ASX200 (Australia) -1,33% ke 7.755
Currency
USD-JPY ke 157,38/+0,22%
USD-SGD ke 1,3529/+0,02%
AUD-USD ke 0,6601/-0,14%
USD-CNY ke 7,2544/+0,09%
USD-MYR ke 4,7203/-0,06%
USD-THB ke 36,7660/+0,02%
USD-IDR ke 16.291/+0,05%
Bursa Eropa
Saham-saham Eropa dibuka sedikit lebih tinggi pada hari Selasa (11/6) karena investor menantikan pertemuan Federal Reserve berikutnya dan data inflasi AS.
Indeks acuan Eropa, Stoxx 600 menguat0,2% lebih tinggi pada awal transaksi. Sebagian besar sektor bangkit kembali ke zona hijau. Saham ritel memimpin kenaikan, naik 0,6%. Sektor pertambangan turun 1%.
Indeks DAX Jerman +0,09% ke posisi 18.512
Indeks FTSE Inggris +0,12% di 8.238
Indeks CAC Prancis +0,34% di level 7.920
Oil
Harga minyak melemah pada hari Selasa (11/6) sore. Investor menunggu data utama CPI AS dan Tiongkok serta hasil pertemuan kebijakan Federal Reserve untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang arah inflasi. Dan bagaimana hal itu akan mempengaruhi demand bahan bakar.
Minyak mentah berjangka Brent turun 13 sen menjadi $81,50 per barel dan minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS turun 7 sen menjadi $77,67 per barel.
(cnbc/reuters/bloomberg)

Sumber : admin
An error occurred.