Bursa Sore: Hard Landing Ekonomi Global Berhembus, Saham Asia Ambrol, IHSG Amankan Posisi
Thursday, December 07, 2023       16:45 WIB

Ipotnews - IHSG bangkit ke zona hijau saat finis perdagangan hari Kamis (7/12). Poin IHSG menguat 47 poin (+0,67 persen) ke level 7.134.
IHSG ditopang nilai transaksi sebesar Rp13,46 triliun dengan volume perdagangan sebanyak 264,70 juta lot saham. USD/IDR +0.14% ke Rp15.515 (04.00 PM)
Top Gainer LQ45: , , , , , ,
Top Loser LQ45: , , , , , ,
Bursa Asia
Market saham Asia melemah pada perdagangan hari Kamis (7/12). Pasar Asia mengekor pelemahan yang terjadi di bursa saham Wall Street. Indeks MSCI Asia (tidak termasuk Jepang) melorot 0,8 persen.
Semalam, Wall Street terseret lebih rendah oleh saham-saham energi karena turunnya harga minyak dan saham-saham teknologi. Dow Jones tergelincir 0,2%. Indeks S&P 500 kehilangan 0,4%, dan Nasdaq Composite turun 0,6%.
Amy Xie Patrick, kepala strategi pendapatan di Pendal Group, mengatakan pergerakan harga baru-baru ini di pasar ekuitas dan obligasi menunjukkan pasar mulai bertanya-tanya apakah perekonomian global akan mengalami hard landing pada tahun depan.
"Meskipun imbal hasil obligasi terus turun, pasar ekuitas tidak lagi menguat, selisih kredit tidak lagi mengetat. Pasar mulai bertanya-tanya apakah ini merupakan kenaikan imbal hasil obligasi yang baik atau apakah pasar obligasi memberi tahu Anda sesuatu yang sedikit sedikit lebih jahat," kata Xie Patrick.
Data semalam menunjukkan gaji swasta AS meningkat kurang dari perkiraan pada bulan November, yang merupakan tanda lain bahwa pasar tenaga kerja Amerika secara bertahap melemah.
Para trader selanjutnya mengalihkan fokus ke data klaim pengangguran mingguan yang akan dirilis hari ini, menjelang laporan data nonfarm payroll pada Jumat pekan ini. Para ekonom memperkirakan perekonomian akan menambah 180.000 lapangan kerja baru di bulan November, naik dari 150.000 lapangan kerja di bulan sebelumnya.
Sentimen terhadap Tiongkok masih bearish setelah Moody's memberikan peringatan penurunan peringkat kredit Tiongkok dan memangkas prospek pembiayaan pemerintah daerah Hong Kong, Makau, dan Tiongkok. Data neraca perdagangan China juga gagal mendorong pasar. Ekspor China bulan November naik untuk pertama kalinya dalam 6 bulan terakhir. Tetapi impor melorot, menunjukkan demand domestik masih lesu.
Indeks Nikkei 225 (Jepang) ke 32.858/-1,76%
Indeks Topix (Jepang) ke 2.359/-1,14%
Indeks Shanghai Composite (China) ke 2.966/-0,09%
Indeks Shenzhen Component (China) ke 9.519/-0,14%
Indeks CSI 300 (Blue chip China) ke 3.391/-0,24%
Indeks Hang Seng (Hong Kong) ke 16.345/-0,71%
Indeks Kospi (Korsel) ke 2.492/-0,13%
Indeks Taiex (Taiwan) ke 17.278/-0,47%
Indeks ASX/S&P 200 (Australia) ke 7.173/-0,07%
Currency
USD-JPY ke 145,30/-1,36%
USD-SGD ke 1,3402/-0,14%
AUD-USD ke 0,6560/+0,17%
USD-CNY ke 7,1517/-0,12%
USD-MYR ke 4,6742/+0,13%
Bursa Eropa
Pasar Eropa tergelincir di awal sesi pada Kamis pagi, membalikkan kenaikan yang terlihat pada sesi perdagangan sebelumnya di tengah pelemahan pasar saham di AS dan Asia-Pasifik. Stoxx 600 indeks turun 0,3% di London karena hampir semua sektor menurun. Saham-saham perjalanan memimpin kerugian, turun 1,1%.
Indeks DAX Jerman -0,25% ke 16.614
Indeks FTSE Inggris -0,40% ke 7.485
Indeks CAC Prancis -0,22% ke 7.419
Minyak
Harga minyak kembali bangkit pada hari Kamis (7/12) setelah jatuh ke level terendah enam bulan di sesi sebelumnya. Namun investor tetap khawatir terhadap lesunya permintaan dan perlambatan ekonomi di AS dan Tiongkok. Minyak Brent naik 27 sen ke level $74,56 per barel. Minyak West Texas Intermediate AS naik 24 sen menjadi $69,62 per barel.
(idx/cnbc/reuters/bloomberg/mk)

Sumber : admin
An error occurred.