Bursa Siang: Saham Asia Mix Setelah Muncul Ketidakstabilan Politik Zona Euro, IHSG Drop
Tuesday, June 11, 2024       12:38 WIB

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) terkoreksi ke area negatif pada akhir sesi 1 perdagangan hari Selasa (11/6). IHSG melorot ke posisi 6.909 setelah drop 12 poin (-0,17%) di jeda perdagangan.
Volume perdagangan sebanyak 86,58 juta lot saham dengan total nilai transaksi sebesar Rp3,82 triliun. Sektor saham infrastruktur menjadi yang paling perkasa, menguat 1,06%. Sedangkan sektor industri terlemah, drop 1,8%.
Deretan top gainers: , , , , , ,
Jajaran saham teraktif: , , , , , ,
Bursa Asia
Saham-saham Asia diperdagangkan dalam kisaran sempit pada hari Selasa (11/6) siang. Investor mencermati ketidakpastian politik Eropa setelah kelompok sayap kanan unggul dalam jajak pendapat pemilu Prancis. Hal ini membangkitkan kekhawatiran kohesi di zona euro.
Pergerakannya tidak terlalu besar, dengan Indeks MSCI untuk saham-saham Asia-Pasifik di luar Jepang turun 0,4% dibarengi volume perdagangan tipis.
Imbal hasil obligasi meningkat di seluruh Eropa, dengan selisih antara utang Perancis dan Jerman yang melebar, setelah jajak pendapat menunjukkan National Rally yang berhaluan sayap kanan bisa memenangkan pemilu sela, meski tanpa mayoritas yang jelas.
Sejauh ini, pasar telah terbukti sangat tangguh terhadap lonjakan imbal hasil (yield) AS setelah laporan pekerjaan pada hari Jumat dan penurunan ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve.
"Kami melihat berkurangnya prospek pelonggaran moneter tahun ini, dan sekarang memperkirakan pemotongan pertama The Fed hanya akan dilakukan pada bulan November," kata timn analis di JPMorgan.
"Ekuitas tampaknya mengabaikan sejumlah besar risiko, termasuk politik, geopolitik, konsentrasi pasar yang sempit, dan lonjakan perdagangan saham meme dan kripto yang mungkin menandakan buihnya busa," tambah mereka. "Oleh karena itu, kami mempertahankan kecenderungan defensif dalam portofolio model kami."
The Fed diperkirakan akan tetap stabil pada pertemuan kebijakannya pada hari Rabu, dengan fokus pada apakah mereka akan mempertahankan tiga kali penurunan suku bunga dalam proyeksi "dot plot" untuk tahun ini.
Nikkei225 (Jepang) +0,31%
Topix (Jepang) +0,04%
Shanghai Composite (China) -1,10%
Shenzhen Component (China) -0,46%
CSI300 (China) -1,21%
Hang Seng (Hong Kong) -1,67%
Kospi (Korsel) +0,26%
Taiex (Taiwan) +0,05%
S&P/ASX200 (Australia) -1,34%
Currency
USD-JPY ke 157,27/+0,15%
USD-SGD ke 1,3531/+0,04%
AUD-USD ke 0,6598/-0,18%
USD-CNY ke 7,2533/+0,08%
USD-MYR ke 4,7227/-0,01%
USD-THB ke 36,7540/-0,02%
USD-IDR ke 16.292/+0,06%
Oil
Harga minyak merendah pada hari Selasa (11/6), karena investor menunggu data utama inflasi AS dan hasil pertemuan kebijakan Federal Reserve untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang arah inflasi. Dan bagaimana hal tersebut akan mempengaruhi permintaan bahan bakar.
Minyak mentah berjangka Brent turun 11 sen menjadi $81,52 per barel. Sedangkan minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS turun 3 senke harga $77,71.
(cnbc/reuters/bloomberg)

Sumber : admin
An error occurred.