-
Bursa Siang: Saham Asia Mix Setelah Fed Tahan Suku Bunga dan PMI China Lesu, IHSG Cerah Lagi
Thursday, August 01, 2024 12:23 WIB
Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) terkerek ke area positif pada akhir perdagangan sesi I hari Kamis (1/8). IHSG melaju naik +0,75 persen (+54 poin) ke posisi 7.309.
Sektor barang konsumen non primer paling perkasa, menguat 0,81% di ujung sesi I. Sedangkan sektor perindustrian menjadi yang terlemah, drop 0,64%.
Volume perdagangan mencapai 74,18 juta lot saham yang beralih tangan. Sedangkan total nilai transaksi sebesar Rp4,93 triliun.
Saham top gainers LQ45: , ,
Saham top losers LQ45: , ,
Bursa Asia
Pasar saham Asia variatif pada hari Kamis (1/8), setelah komentar dari Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell mengindikasikan penurunan suku bunga pada bulan September jika data inflasi tetap "menggembirakan."
Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee) berakhir pada hari Rabu. Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga dana federal pada level saat ini 5,25% hingga 5,5%.
Powell memperingatkan bahwa penurunan suku bunga tidak dijamin, meskipun ia juga tampaknya mengesampingkan pengurangan 50 basis poin.
Indeks Nikkei 225 Jepang anjlok. Demikian pula indeks Topix anjlok signifikan. Indeks tersebut terutama terseret oleh kerugian pada saham real estat. Sementara eksportir kelas berat juga mengalami kerugian karena yen menguat.
Yen yang lebih kuat memukul daya saing ekspor Jepang. Sementara biaya pinjaman yang lebih tinggi cenderung memukul perusahaan real estat.
Pada hari Rabu, Bank of Japan menaikkan suku bunga acuannya menjadi "sekitar 0,25%," yang menandai level tertingginya sejak tahun 2008. Yen turun di bawah level 150 terhadap dolar pada Rabu malam.
Kementerian Keuangan Jepang mengungkapkan bahwa pihaknya menghabiskan 5,53 triliun yen ($36,8 miliar) untuk intervensi valuta asing dari 27 Juni hingga 29 Juli.
Investor di Asia juga menilai data aktivitas bisnis dari seluruh wilayah selain komentar Fed, antara lain data indeks manajer pembelian bulan Juli dari Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan.
Aktivitas pabrik di Tiongkok mengalami kontraksi pada bulan Juli, menurut survei Caixin yang dilakukan oleh S&P Global. PMI manufaktur negara tersebut mencapai 49,8, mengejutkan para ekonom yang disurvei oleh Reuters yang memperkirakan angka ekspansif sebesar 51,5. PMI di atas 50 menunjukkan ekspansi di sektor tersebut dan sebaliknya.
Nikkei225 (Jepang) -2,60%
Topix (Jepang) -3,43%
Shanghai Composite (China) -0,22%
Shenzhen Component (China) -0,95%
CSI300 (China) -0,57%
Hang Seng (Hong Kong) -0,19%
Kospi (Korsel) +0,66%
Taiex (Taiwan) +1,95%
S&P/ASX200 (Australia) +0,47%
Currency
USD-JPY ke 149,69/-0,19%
USD-SGD ke 1,3358/-0,01%
AUD-USD ke 0,6527/-0,23%
USD-CNY ke 7,2305/+0,05%
USD-MYR ke 4,5568/-0,73%
USD-THB ke 35,4370/-0,30%
USD-IDR ke 16.220/-0,25%
Oil
Harga minyak naik di pasar Asia pada perdagangan hari Kamis (1/8), setelah terbunuhnya seorang pemimpin Hamas di Iran meningkatkan ancaman konflik Timur Tengah yang lebih luas dan kekhawatiran atas dampaknya terhadap minyak.
Patokan global minyak mentah Brent naik 46 sen, atau 0,6%, menjadi $81,30 per barel. Sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 55 sen atau 0,7%, menjadi $78,46 per barel.
(cnbc/reuters/bloomberg)
Sumber : admin