Bursa Pagi: Global-Regional Berguguran, IHSG Terkurung di Zona Merah
Thursday, May 30, 2024       08:30 WIB

Ipotnews - Bursa saham Asia pagi ini, Kamis (30/5), dibuka melemah, melanjutkan tren penurunan indeks acuan pada sesi penutupan bursa saham utama Eropa dan Wall Street, di tengah kenaikan imbal hasil obligasi.
Pasar akan mencermati rilis data produksi industrial Jepang dan Korea Selatan, Jumay besok. China juga akan merilis angka resmi indeks pembelian manajer periode Mei, dan Jepang akan merilis data inflasi Tokyo.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan penurunan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,7%. Indeks berlanjut turun 0,55% (-42,5 poin) menjadi 7.623,1 pada pukul 8:20 WIB.
Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka merosot hampir 1% dan Kosdaq turun 0,6%. Kospi berlanjut merosot 0,81% ke 2.655,71.
Indeks Hang Seng, Hongkong dibuka melemah 0,29% (-53,23 poin) menjadi 18.423,78 pada pukul 8:40 WIB. Indeks Shanghai Composite, China juga melemah 0,23% di posisi 3.103,71.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang terjerembab 2,33% (-897,85 poin) ke level 37.659,01, setelah dibuka terperosok lebih dari 2% dan Topix anjlok 1,4%.
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini diperkirakan akan berlanjut tertekan, setelah mengakhiri sesi perdagangan kemarin dengan anjlok 1,56% ke 7.140. Harga ETF saham Indonesia,  iShares MSCI Indonesia ETF    ( EIDO ), di New York Stocks Exchange anjlok 2,30% ke level USD19,96.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG akan kembali terkoreksi, di tengah penurunan nilai traksaksi harian yang dibayangi peningkatan volume jual. Secara teknikal indeks telah menembus Moving Average-20 sehingga berisiko berlanjut turun menguji level 7.100.
Tim Riset Indo Premier mencatat IHSG terperosok sebesar 1,56%, dan terjadi  outflow  asing sebesar 1,648M pada pasar reguler. Candlestick telah breakdown EMA 5, 20 dan 50.
IHSG diprediksi akan bergerak melemah dengan rentang support 7.070 dan resistance 7.275.
Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi berakhir melemah. Yield US Treasury 10 tahun naik mencapai 4,6% dan kekhawatiran mengenai waktu dan skala kemungkinan penurunan suku bunga The Fed berlanjut. Rilis Beige Book the Fed menunjukkan aktivitas ekonomi AS terus meningkat dari awal April hingga pertengahan Mei, namun perusahaan menjadi lebih pesimistis mengenai masa depan, sementara inflasi meningkat dengan laju yang tidak terlalu besar.
Trader memangkas ekspektasi penurunan suku bunga menjadi hanya satu kali pada November atau Desember, menurut FedWatch Tool CME Group. Seluruh sektor di S&P 500 juga berakhir di zona merah, sektor utilitas mencatat penurunan terbesar. Indeks saham small-caps Russell 2000 anjlok 1,5%. Sektor energi terperosok 1,8%. ConocoPhillips ambles 3,1%. Saham maskapai penerbangan berguguran, dipimpin kejatuhan American Airlines sebesar 13,5%. Saham Salesforce rontok lebih dari 15%.
  • S&P 500 melorot 0,74% (-39,09 poin) ke posisi 5.266,95.
  • Nasdaq Composite turun 0,58% (-99,30 poin) menjadi 16.920,58.
  • Dow Jones Industrial Average merosot 1,06% (-411,32 poin) ke 38.441,54.

Bursa saham utama Eropa tadi malam juga berakhir melemah. Kekhawatiran suku bunga global akan tetap tinggi dalam jangka waktu lebih lama mendorong kenaikan imbal hasil obligasi 10-tahun ke level tertinggi dalam enam bulan, di posisi 2,685%. Inflasi Jerman naik melebihi perkiraan menjadi 2,8% pada Mei lalu, memperburuk kekhawatiran itu. Namun, pelaku pasar uang melihat peluang hampir 90% bagi awal siklus pelonggaran kebijakan ECB pekan depan.
Rilis indeks harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS, dan indikator inflasi zona euro, Jumat besok bakal menjadi perhatian investor. Indeks STOXX 600 merosot 1,08% ke 513,45, penurunan satu hari terbesar sejak 16 April. Semua sektor utama STOXX 600 mencatat kerugian. Sektor sumber daya dasar dan utilitas paling masing-masing terjungkal sekitar 2%. Saham Anglo American ambles 3,1%. Saham Monte dei Paschi di Siena, Italia rontok 5,4%. International Distributions Services, melesat 4,3%.
  • CAC 40 Prancis anjlok 1,52% (-122,77 poin) ke level 7.935,03.
  • DAX 40 Jerman tergerus 1,10% (-204,58 poin) ke 18.473,29.
  • FTSE 100 Inggris merosot 0,86% (-71,11 poin) menjadi 8.183,07.

Nilai Tukar Dolar AS
Kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York pagi tadi ditutup menguat, didorong kenaikan imbal hasil US Treasury. Yield US Treasury 10-tahun berada di level tertinggi hampir empat minggu, di 4,57%. Lesunya lelang surat utang bertenor dua dan lima tahun menimbulkan keraguan terhadap permintaan. Kepercayaan konsumen Amerika secara tak terduga meningkat pada Mei. Laporan indeks PCE inti AS, Jumat besok diekspektasikan tetap stabil secara bulanan.
Dolar melambung terhadap yen, mendekati level yang menyebabkan kemungkinan terjadinya intervensi Tokyo pada akhir April dan awal Mei. Euro melemah tertekan data inflasi Jerman yang kuat. Inflasi Jerman naik sedikit melebihi perkiraan menjadi 2,8% pada Mei, namun diyakini tidak akan mengubah ekspektasi penurunan suku bunga ECB bulan depan. Indeks Dolar AS (Indeks DXY) naik 0,43% menjadi 105,11.
Kurs spot dolar

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

1.0802

0.0001

+0.01%

7:22 PM

Yen (USD-JPY)

157.63

-0.0100

-0.01%

7:22 PM

Poundsterling (GBP-USD)

1.2698

-0.0003

-0.02%

7:22 PM

Rupiah (USD-IDR)

16,160

70.000

+0.44%

3:59 AM

Yuan (USD-CNY)

7.2492

0.0047

+0.06%

2:58 PM

Sumber : Bloomberg.com, 29/5/2024 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea dini hari tadi ditutup turun. Lemahnya permintaan bensin dan kekhawatiran dipertahankannya suku bunga lebih tinggi lebih lama, menekan harga minyak. Kepercayaan konsumen AS secara tak terduga meningkat pada Mei, setelah memburuk selama tiga bulan berturut-turut di tengah optimisme terhadap pasar tenaga kerja. Tapi kekhawatiran terhadap inflasi masih tetap ada, dan banyak rumah tangga memperkirakan suku bunga lebih tinggi di 2025.
Analis memperkirakan perusahaan energi menambah penyimpanan 1,0 juta barel bensin selama pekan lalu, sebelum dimulainya puncak  driving season  musim panas selama  long weekend  Memorial Day. Angkanya kontras dibandingkan tahun lalu, yang mencatat penurunan bensin 200.000 barel pada puncak musim  driving season,  dengan penyusutan rata-rata 200.000 barel selama lima tahun terakhir (2019-2023). Data penyimpanan bensin mingguan AS akan dirilis satu hari lebih lambat dari biasanya karena libur Memorial Day
  • Harga Brent berjangka melorot 62 sen (-0,74%) ke USD83,60 per barel.
  • Harga WTI berjangka merosot 60 sen (-0,75%) ke USD79,23 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange dini hari tadi juga ditutup turun. Dolar menguat, terangkat kenaikan imbal hasil US Treasury dan komentar hawkish pejabat The Fed, membebani sentimen pasar jelang rilis indikator inflasi AS.
Kepercayaan konsumen AS secara tak terduga meningkat pada Mei setelah memburuk selama tiga bulan berturut-turut di tengah optimisme terhadap pasar tenaga kerja. Harga logam berharga lainnya; perak melemah 0,2% menjadi USD32,16 per ounce,
platinum anjlok lebih dari 2% ke levelUSD1.040,75, dan paladium merosot 0,9% ke USD964,67.
  • Harga emas di pasar spot merosot 0,8% ke USD2.342,80 per ounce.
  • Harga emas berjangka AS melorot 0,6% ke USD2.341,20 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)