Bursa Pagi: Belokkan Arah Pelemahan Global, Asia Dibuka Melaju, IHSG Berpeluang Balik Arah
Tuesday, February 04, 2025       08:25 WIB

Ipotnews - Bursa saham Asia pagi ini, Selasa (4/2), dibuka menguat, melawan tren penurunan indeks acuan pada sesi penutupan bursa saham utama Eropa dan Wall Street. Presiden AS Donald Trum menunda penerapan tarif 10% pada Meksiko selama sebulan, untuk negosiasi.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan kenaikan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,65%. Indeks berlanjut naik 0,5% (42,2 poin) menjadi 8.421,6 pada pukul 8:15 WIB.
Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka melonjak 1,26% dan Kosdaq meloncat 1,86%. Kospi berlanjut melompat 1,81% ke level 2.498,46
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang menanjak 1,59% (611,17 poin) ke posisi 39.131,26, setelah dibuka melonjak 1,64% dan Topix melaju 1,37%.
Bursa saham China masih libur Tahun Baru Imlek.
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini diperkirakan masih akan menghadapi tekanan penurunan, namun berpeluang berbalik arah, setelah merosot 1,11% pada sesi perdagangan kemarin, ke 7.030. Harga ETF saham Indonesia,  iShares MSCI Indonesia ETF    ( EIDO ), di New York Stocks Exchange turun 0,55% menjadi USD18,18.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini masih berpotensi meneruskan tren menurun. Tapi indeks berpeluang terangkat kembali didukung kenaikan harga sejumlah komoditas. Secara teknikal, indeks berisiko turun lebih dalam jika gagal bertahan di atas level support krusial di bawah 7.000, nmun berpeluang kembali menuju 7.100.
Analis Indo Premier berpendapat, IHSG hari ini cenderung masih melanjutkan pelemahan dengan level support di 7.000 dan resistance di 7.150.
Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi berakhir di zona merah, namun sebagian saham pulih dari penurunan awal yang lebih tajam karena Trump menunda penerapan tarif pada Meksiko selama sebulan. Meksiko menyetujui untuk memperkuat perbatasan utaranya dengan 10.000 anggota Garda Nasional guna membendung aliran obat-obatan terlarang. Indeks manufaktur AS, Januari lalu, tumbuh untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun menurut Institute for Supply Management.
Lima dari 11 sektor utama S&P menguat. Sektor  healthcare  dan  consumer staples  memimpin kenaikan. Saham Tyson Foods melompat 2,2%. IDEXX Laboratories melejit 11,1%.Sektor teknologi informasi dan  consumer discretionary  turun paling tajam. Pabrikan otomotif membalikkan sebagian penurunan. Ford dan General Motors anjlok 1,9% dan 3,2%. Nvidia terperosok 2,8% dan indeks saham semikonduktor anjlok 1,8%. Indeks saham berkapitalisasi kecil Russell 2000 drop 1,28% ke 2.258,42.
  • Dow Jones Industrial Average turun 0,28% (-122,75 poin) di 44.421,91.
  • S&P 500 melorot 0,76% (-45,96 poin) ke posisi 5.994,57.
  • Nasdaq Composite merosot 1,2% (-235,49 poin) ke level 19.391,96.

Bursa saham utama Eropa tadi malam ditutup melemah. Saham pabrikan otomotif memimpin kejatuhan karena investor memperkirakan tarif terbaru Trump dapat memicu perang dagang. Tarif tersebut diperkirakan akan memengaruhi barang senilai USD1,3 triliun, atau lebih dari 40% dari seluruh impor AS. Trump mengancam, tarif untuk Eropa "pasti akan terjadi", tetapi tidak memberikan kejelasan. Obligasi zona euro melesat, karena investor beralih ke aset yang lebih aman.
Indeks STOXX 600 merosot 0,87% ke 534,85. Pabrikan otomotif ambles 2,4%, memimpin penurunan sektoral. Saham Porsche AG, BMW, Mercedes-Benz dan Stellantis terperosok ke zona merah. Produsen barang mewah juga berguguran. LVMH dan Kering terjungkal 1,9% dan 3,8%.  Basic resources  merosot 1% karena sebagian besar harga logam tumbang. Produsen minuman beralkohol; Heineken, Pernod Ricard SA, dan Diageo terpangkas 1,3% dan 2,2%. Julius Baer rontok 12,7%. LightOn ambles 5,4%.
  • DAX 40 Jerman anjlok 1,40% (-303,81 poin) ke 21.428,24.
  • CAC 40 Prancis drop 1,2% (-95,25 poin) menjadi 7.854,92.
  • FTSE 100 Inggris merosot 1,04% (-90,40 poin) ke 8.583,56.

Nilai Tukar Dolar AS
Kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York pagi tadi berakhir melemah. Trump menunda tarif baru terhadap Meksiko selama satu bulan untuk negosiasi lebih lanjut. Analis mengatakan, penundaan terhadap Meksiko memperkuat gagasan bahwa tarif Trump hanyalah alat transaksional. Peso Meksiko melonjak 1,25% terhadap dolar menjadi 20,4196. Sebelumnya, peso jatuh ke level terendah dalam hampir tiga tahun di 21,2882 per dolar AS. Indeks Dolar (Indeks DXY) turun 0,5% ke 108,96.
Ekonom mengatakan, tarif Trump secara luas diperkirakan mendorong inflasi AS, mendukung dolar dengan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama. Rencana Trump juga akan memperlambat pertumbuhan global. Kanada dan Meksiko berisiko mengalami resesi setelah tarif diberlakukan. Para pemimpin UE menegaskan akan siap melawan tarif Trump, tetapi juga menyerukan negosiasi. Euro melemah, tapi yen menguat terhadap dolar.
Kurs spot dolar

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

1.0345

0.0001

+0.01%

6:17 PM

Yen (USD-JPY)

155.07

0.3400

+0.22%

6:17 PM

Poundsterling (GBP-USD)

1.2449

-0.0001

-0.01%

6:17 PM

Rupiah (USD-IDR)

16,448

143.500

+0.88%

2:59 AM

Yuan (USD-CNY)

7.2446

0.0035

+0.05%

1/27/2025

Sumber : Bloomberg.com, 3/2/2025 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea dini hari tadi ditutup sedikit menguat, setelah perdagangan yang bergejolak. Harga minyak sempat naik lebih dari USD1 per barel, sebelum Trump menunda tarif baru terhadap Meksiko selama satu bulan. Menurut Departemen Energi AS minyak Kanada dan Meksiko menyumbang sekitar seperempat dari pengolahan di penyulingan AS menjadi bahan bakar, seperti bensin dan minyak pemanas.
Manufaktur AS tumbuh untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun pada Januari, tapi kemungkinan akan berlangsung singkat, karena tarif Trump berpotensi menaikkan harga bahan mentah dan mengganggu rantai pasokan. OPEC + sepakat untuk tetap berpegang pada kebijakannya untuk meningkatkan output minyak secara bertahap mulai April dan menghapus Badan Informasi Energi Amerika sebagai sumber pemantauan produksi dan kepatuhan terhadap pakta pasokan.
  • Harga Brent kontrak April naik 29 sen (0,4%) menjadi USD75,96 per barel.
  • Harga WTI berjangka melaju 63 sen (0,9%) ke posisi USD73,16 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange dini hari tadi ditutup naik, mencapai titik tertinggi sepanjang masa USD2.830,49 di awal sesi. Daya tarik emas sebagai aset  safe haven  meningkat setelah Trump menetapkan tarif impor terhadap Kanada, China dan Meksiko. Tarif 25% yang diberlakukan Trump pada impor Kanada dan Meksiko mulai Selasa, dan 10% pada barang-barang China, memicu kekhawatiran akan perang dagang yang dapat memperlambat pertumbuhan global dan memicu inflasi.
J.P. Morgan mengatakan penularan  bearish  dari ekuitas dapat membebani emas dalam jangka pendek, tetapi tarif yang mengganggu merupakan kasus  bullish  jangka menengah bagi bullion. Harga lpgam berharga ;ainnya; perak spot meningkat 0,8% ke USD31,56 per ounce, platinum anjlok 1,5% ke level USD963,40, dan paladium naik 0,5% menjadi USD1.012,85.
  • Harga emas spot meningkat 0,8% menjadi USD2.818,99 per ounce.
  • Harga emas berjangka AS naik 0,8% ke USD2.857,10 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)