Berapa Lama Tabungan Dana Pensiunmu Sanggup Bertahan?
Thursday, September 12, 2024       14:43 WIB

Dalam artikel sebelumnya yang berjudul ' Lima Strategi Untuk Membuat Tabungan Dana Pensiun Bertahan Lebih Lama ', salah satu usul kami adalah mempergunakan strategi batas penarikan dana ( with-drawal rate ), yaitu bahwa Dana Pensiun yang boleh diambil setiap tahunnya tidak boleh melebihi 4% dari total Dana Pensiun yang tersedia pada awal masa pensiun.
Strategi ini sudah teruji karena telah dipergunakan oleh banyak perencana keuangan di negara-negara maju seperti AS selama puluhan tahun. Menurut strategi ini, jika Dana Pensiun diambil tidak lebih dari 4% setiap tahun, maka Dana Pensiun itu akan bertahan sampai 1: 4% atau sama dengan 25 tahun, dengan mengandaikan tingkat pengembangan dana riil sebesar 0%.
Dalam kenyataannya, tingkat pengembangan riil dana pensiun dapat lebih besar dari nol persen, apabila pensiunan cukup mahir dalam berinvestasi, sehingga Dana Pensiun yang menggunakan formula penarikan dana sebesar 4% dapat bertahan hingga 30 tahun. Strategi batas penarikan dana sebesar 4% setiap tahun bertujuan menghitung jumlah Dana Pensiun dalam Rupiah yang dapat ditarik dengan menggunakan asumsi bahwa pensiunan akan tetap hidup sampai setidaknya 25 tahun sejak ia pensiun.
Dengan menggunakan formula batas penarikan dana sebesar 4%, kita akan memperoleh suatu jumlah dana pensiun tahunan yang bisa terlalu becil dan bisa pula terlalu besar bagi kita, bergantung pada besarnya Dana Pensiun yang kita miliki pada awal kita pensiun. Hal yang pasti di sini, jika kita hanya mengambil 4% saja setiap tahun, maka dana pensiun kita akan bertahan selama 25 tahun.
Kita juga dapat menghitung secara langsung berapa tahun Dana Pensiun kita akan sanggup bertahan apabila kita dapat memperkirakan besarnya pengeluaran tahunan kita. Mengasumsikan bahwa pengeluaran tahunan seorang pensiunan akan tetap setiap tahun, kecuali pada situasi tanpa inflasi, mungkin bukan asumsi yang baik, tapi kita akan menganggap bahwa asumsi ini benar dulu.
Untuk mengetahui berapa lama Dana Pensiun yang kita miliki akan bertahan, berikut ini langkah penghitungannya:
  1. Hitung total tabungan Dana Pensiun yang Anda miliki, termasuk dana pensiun dalam JHT (Jaminan Hari Tua), dan tabungan Dana Pensiun pribadi yang Anda simpan secara mandiri dalam bentuk reksadana, emas, tanah dan bangunan, dan lain-lain.
  2. Perkirakan besarnya pengeluaran selama setahun. Perhitungkan semua pengeluaran seperti biaya hidup sehari-hari, biaya pemeliharaan kesehatan, dan biaya-biaya hiburan ( entertainment  dan  travelling ).
  3. Bagilah Total Dana Pensiun pada awal tahun itu dengan besarnya pengeluaran selama setahun. Hasilnya adalah perkiraan jumlah tahun di mana Dana Pensiun Anda akan sanggup bertahan.

Sekarang kita akan meninjau kembali beberapa asumsi yang telah kita buat sebelumnya. Pertama, jumlah total tabungan Dana Pensiun angkanya akan bergerak setiap hari, kecuali jika semua tabungan Anda disimpan dalam bentuk tunai. Tabungan Dana pensiun dalam akun JHT (Jaminan Hari Tua) di BPJS -TK (Badan Pengelola Jaminan Sosial - Tenaga Kerja) akan Anda terima seluruhnya dalam bentuk tunai pada waktu Anda pensiun nanti.
Jika simpanan Dana Pensiun pribadi disimpan dalam bentuk obligasi atau reksadana pendapatan tetap, maka nilai Dana Pensiun pun dapat ditaksir dengan cukup konservatif. Akan tetapi, jika simpanan Dana Pensiun pribadi ada dalam bentuk reksadana ekuitas, walau pun nilai Unit Penyertaan reksadana dapat diketahui setiap hari, nilai itu dapat berubah (naik atau turun) secara drastis setiap hari. Kemudian, akun Dana Pensiun pribadi dapat pula berisi harta tetap yang tidak likuid, seperti tanah dan bangunan atau emas lantakan, yang tidak mudah divaluasi.
Jangan khawatir, besarnya total tabungan Dana Pensiun tidak perlu diukur secara akurat. Seperti sudah sering kami utarakan, Perencanaan Keuangan bukanlah ilmu eksakta. Hal yang perlu dilakukan di sini hanyalah menghitung secara konservatif, bukan menghitung secara akurat.
Kedua, perkiraan biaya-biaya yang akan dikeluarkan dalam setahun. Termasuk di dalamnya adalah (1) Biaya hidup sehari-hari, (2) Biaya pemeliharaan kesehatan, dan (3) Biaya hiburan ( entertainment  dan  travelling ). Jika diandaikan bahwa biaya-biaya ini tidak berubah setiap tahun (tidak ada inflasi), maka membagi total dana pensiun yang terkumpul dengan jumlah perkiraan biaya-biaya setahun akan diperoleh taksiran jumlah tahun di mana uang pensiun Anda akan bertahan.
Karena adanya inflasi, maka perkiraan biaya-biaya akan naik setiap tahun. Tetapi demikian pula halnya dengan jumlah Dana Pensiun yang Anda miliki, karena ada hasil pengembangan dana tersebut. Secara konservatif, harus diambil tingkat pengembangan Dana Pensiun adalah sama dengan tingkat inflasi. Dengan kata lain, tingkat pengembangan dana secara riil sama dengan nol. Jadi, setiap tahun, karena adanya inflasi ini kita boleh mengambil dana sebesar 4% ditambah tingkat inflasi.
Ingat, buatlah taksiran secara konservatif. Akan lebih baik jika Anda sudah meninggal sebelum Dana Pensiun habis terpakai, dibanding Anda masih hidup tetapi Dana Pensiun sudah habis terpakai. Asumsi bahwa tidak ada inflasi (inflasi nol), tentu saja, adalah asumsi yang tidak benar. Tetapi, total Dana Pensiun mula-mula pada awal pensiun juga telah dianggap tidak tumbuh sama sekali (artinya sama dengan inflasi nol), sehingga asumsi bahwa inflasi sama dengan nol tidak terlalu salah.
 Oleh : Fredy Sumendap, CFA 

Sumber : IPS