Lima Strategi Agar Tabungan Dana Pensiun Bisa Bertahan Lebih Lama
Tuesday, September 10, 2024       09:07 WIB

Sebelumnya kita telah membahas ' Bagaimana Caranya Untuk Menambah Tabungan Dana Pensiunmu (tanpa menurunkan gaya hidupmu secara drastis '. Ada delapan cara atau strategi yang kami usulkan, yaitu: (1) Mulailah menabung saat ini juga, (2) Simpanlah sebagian dari kenaikan gaji dan bonus ke dalam tabungan Dana Pensiun, (3) Selalu menempatkan rezeki tak terduga ke dalam rekening tabungan Dana Pensiun, (4) Hindari inflasi gaya hidup, (5) Ciptakan pola berpikir menabung, (6) Selalu berusaha untuk menambah penghasilan, (7) Selalu belajar hal baru tentang investasi, dan (8) Selalu berfokus pada tujuan menabung untuk masa pensiun.
Setelah membahas tentang strategi untuk menambah tabungan Dana Pensiun, kali ini kita akan membahas lima strategi untuk membuat tabungan Dana Pensiun bertahan lebih lama. Lima strategi yang kami akan bahas adalah:
Pergunakan Batas Penarikan Dana Pensiun yang telah teruji (dan ketahui asumsi-asumsi yang mendasari stategi tersebut)
Pada waktu seseorang memasuki masa pensiun, maka Dana Pensiun merupakan satu-satunya sumber dana yang dapat dipakai untuk membiayai kehidupannya sehari-hari. Oleh karena itu, pensiunan harus bijaksana dalam menarik ( withdraw ) Dana Pensiunnya sehingga dana pensiun yang ada dapat bertahan lama sesuai dengan peruntukannya ( sustainable ). Penarikan Dana Pensiun harus dibatasi supaya dana tersebut tidak akan habis sebelum pensiunan meninggal dunia.
Strategi penarikan Dana Pensiun yang paling umum yang disarankan oleh Perencana Keuangan ( financial planner ) adalah 4%  rule . Menurut strategi ini, batas (maksimum) penarikan Dana Pensiun dalam setahun adalah sebesar 4% dari total dana pensiun yang ada pada waktu mulai pensiun. Pada keadaan tanpa inflasi, batas penarikan dana sebesar 4% setahun berarti bahwa Dana Pensiun itu akan cukup untuk dipakai selama 1: 4% = 25 tahun.
Perlu diketahui bahwa rumus penarikan dana pensiun sebesar 4% dikembangkan di AS, di mana usia pensiun saat ini ada pada usia 65 tahun. Jadi, jika orang pensiun pada usia 65 tahun, dan ia mempunyai dana pensiun yang dapat bertahan selama 25 tahun sebelum habis, maka orang itu akan memiliki cukup dana sampai ia berusia 90 tahun. Mengingat bahwa usia harapan hidup di AS ada pada sekitar 80 tahun, maka batas penarikan dana sebesar 4% sangat masuk akal.
Perlu diketahui bahwa rumus penarikan dana pensiun sebesar 4% ini (1) dikembangkan di AS, di mana usia pensiun normal penduduknya berbeda dengan di Indonesia, usia harapan hidup penduduk di AS juga berbeda dengan di Indonesia, (2) mengasumsikan seseorang mengambil pensiun normal, artinya bukan pensiun dipercepat (pensiun dini), (3) mengasumsikan ingkat inflasi rill sebesar 0% (artinya, tingkat kenaikan harga barang dan jasa dianggap sama dengan tingkat pengembangan uang yang ada dalam Dana pensiun itu sejak orang tersebut pensiun), (4) pensiunan sudah dilindungi program asuransi jangka panjang yang preminya telah dibayar lunas pada waktu ia masih aktif bekerja (program  medicare  dan  long term care ).
Buat Diversifikasi Aliran Pendapatan yang akan diterima setelah pensiun
Ketika seseorang memasuki masa pensiun, maka dana pensiunnya yang ada dalam rekening JHT (Jaminan Hari Tua) akan diserahkan seluruhnya kepadanya. Selanjutnya, pensiunan ini akan menerima pendapatan yang berasal dari dana pensiun yang telah dikumpulkannya selama dia masih aktif bekerja. Menghitung batas penarikan dana pensiun selama dana pensiun itu seluruhnya masih dalam bentuk tunai tentu saja relatif mudah untuk dilakukan, karena nilai dana pensiun itu dapat diketahui setiap saat.
Setelah mengatur batas penarikan dana pensiun tiap bulan, penting sekali juga untuk melakukan diversifikasi atas dana pensiun dari JHT ini. Diversifikasi diperlukan untuk mencegah kerugian yang mungkin timbul karena kita hanya menempatkan dana pensiun kita pada satu rekening saja. Diversifikasi yang paling mudah dilakukan adalah menaruh dana pensiun itu ke dalam beberapa rekening deposito bank dengan tanggal jatuh tempo yang berbeda-beda.
Apa bila masih memungkinkan, dana pensiun yang diterima tidak dibiarkan seluruhnya tetap ada dalam rekening bank atau deposito saja. Sebagian dari dana itu dapat ditempatkan dalam reksadana pendapatan tetap, dan sebagian kecil lagi dalam reksadana ekuitas berkapitalisasi besar ( large cap   stocks ) yang dikelola oleh manajer investasi yang bereputasi baik.
Tujuan menempatkan sebagian dana pensiun dalam reksadana ekuitas adalah karena instrumen ekuitas merupakan sarana yang baik untuk melindungi nilai ( hedge ) atas investasi kita terhadap resiko inflasi.
Apabila Dana Pensiun kita cukup besar, sebagian lagi mungkin bisa disimpan dalam bentuk properti (tanah dan bangunan). Tanah dan bangunan ini kemudian dapat disewakan kepada pihak yang membutuhkan. Pendapatan sewa tanah dan bangunan itu mungkin tidak sebaik pendapatan bunga deposito, tetapi nilai tanah dan bangunan tidak akan tergerus inflasi seperti halnya deposito.
Di samping untuk lindung nilai terhadap inflasi, tujuan investasi tanah dan bangunan ini adalah untuk diversifikasi sumber pendapatan.
Pahami Arti Pentingnya Inflasi terhadap Daya Beli Uang dalam Dana Pensiun
Untuk membuat tabungan dana pensiun bertahan lebih lama (tidak habis dipakai sebelum Anda meninggal), ada satu hal sangat penting yang perlu dipahami yaitu pengaruh inflasi terhadap daya beli uang yang ada dalam rekening Dana Pensiun Anda. Walau pun secara nominal, akibat dari inflasi, uang Anda bertambah banyak, tetapi daya belinya mungkin malah berkurang jika pertumbuhan dana pensiun itu berada di bawah tingkat inflasi.
Jadi, misalnya waktu kita baru mulai bekerja tiga puluh tahun yang lalu, gaji yang kita terima mungkin hanya beberapa ratus ribu rupiah per bulan. Tetapi daya beli ( purchasing power ) uang tiga puluh tahun yang lalu jauh lebih besar dibandingkan daya beli uang saat ini. Karena adanya faktor inflasi ini pula lah, uang yang kita simpan dalam bentuk aset keuangan ( intangible asset ) selalu harus mendapatkan 'bunga' (untuk deposito atau atau obligasi), atau nilainya harus bertambah besar (untuk saham-saham).
Untuk uang yang disimpan dalam bentuk aset riil (emas atau tanah-bangunan), sama seperti saham-saham, tidak ada bunga yang diterima, tetapi nilai emas atau tanah-bangunan itu harus naik. Kenaikan nilai aset riil biasanya selalu otomatis mengikuti kenaikan harga akibat inflasi (atau lebih tinggi dari inflasi itu sendiri).
Oleh karena itu dikatakan bahwa investasi dalam aset riil ( tangible assets ) mampu memberikan lindung nilai ( hedge ) terhadap inflasi. Untuk aset keuangan, investasi yang dianggap mampu untuk memberikan lindung nilai terhadap inflasi adalah investasi dalam saham-saham saja.
Investasi dalam deposito perbankan, setelah memperhitungkan pajak-pajak, seringkali hanya memberikan imbal hasil di bawah tingkat inflasi. Investasi dalam obligasi, bergantung pada kualitas obligasi serta jangka waktu obligasi tersebut dan pajak-pajak yang berlaku, umumnya hanya memberikan imbal hasil sedikit di atas nilai inflasi.
Untuk pembaca IPOTNEWS yang telah sering membaca artikel perencanaan keuangan yang kami tulis, tentu tahu bahwa besarnya penarikan dana pensiun setiap tahun, selain dipengaruhi oleh faktor inflasi, juga dipengaruhi oleh faktor  sequence of return  dari Dana Pensiun itu. Artinya, urutan imbal hasil dari pengembangan Dana Pensiun juga berpengaruh terhadap dana pensiun yang boleh kita tarik ( with-drawal rate ).
Jadi, walaupun besar penarikan dana pensiun yang kita lakukan sama besar setiap tahunnya, jika penarikan Dana Pensiun dimulai saat imbal hasil pengembangan Dana Pensiun rendah sekali, maka Dana Pensiun itu akan lebih cepat habis dibandingkan dengan pada kondisi sebaliknya.
Prioritaskan Hanya Pengeluaran yang Penting terlebih dahulu
Untuk membuat tabungan dana pensiunmu dapat bertahan lebih lama, di samping memahami arti pentingya inflasi terhadap daya beli uang di dalam dana pensiun itu, anda juga harus sadar untuk (1) Hanya membeli produk-produk yang sehat (sekali pun lebih mahal), dan (2) Selalu memperhatikan bahwa pengeluaran bulanan yang sifatnya tetap ( fixed expenses ) selalu terkontrol.
Hanya membeli produk-produk yang sehat, artinya adalah dalam memilih produk makanan atau minuman, Anda jangan lagi hanya melihat pada faktor harga dalam menentukan pilihan. Pada masa pensiun, uang Anda sudah relatif lebih banyak, dan pengeluaran bisa lebih longgar. Anda seharusnya dapat membuat pilihan-pilihan dengan dasar manfaat kesehatan daripada harga.
Kemudian, Anda perlu menjaga supaya pengeluaran-pengeluaran tetap ( fixed expenses ) Anda tetap terkontrol (tidak mengalami inflasi akibat gaya hidup yang berubah secara berlebihan). Jadi, pengeluaran-pengeluaran tetap, seperti biaya makan bulanan, biaya transportasi bulanan, biaya hiburan, dan biaya-biaya tetap lainnya harus selalu terkontrol dalam arti tidak mengalami perubahan yang signifikan dibandingkan bulan-bulan sebelumya.
Biaya-biaya tetap, yang sebelumnya muncul pada waktu kita masih aktif bekerja, seperti cicilan-cicilan KPR dan KKB harus sudah lunas sebelum kita pensiun. Demikian juga dengan biaya-biaya perawatan kesehatan yang besar, setelah Anda memasuki masa pensiun, harus telah ditanggung oleh asuransi yang Anda beli. Sehingga dengan demikian Anda tidak perlu memikirkan lagi biaya-biaya tersebut.
Atur Rencana Pengeluaran dan Review Secara Berkala
Dalam masa pensiun, kita perlu memiliki rencana pengeluaran ( spending plan ) supaya pengeluaran kita tetap terkontrol dengan baik. Rencana pengeluaran ini sifatnya seperti rencana anggaran ( budgeting ), tetapi sifatnya lebih longgar dan hanya melihat satu sisi saja yaitu pengeluaran ( expenses ).
Setelah tadi Anda tahu bahwa supaya Dana Pensiunmu bisa bertahan lama (sesuai dengan rencana) Anda perlu melakukan pembatasan penarikan Dana Pensiun sebesar 4% saja setiap tahunnya, sekarang Anda perlu membuat rencana pengeluaran atas 4% dana pensiun yang Anda Tarik tadi.
Jika Dana Pensiunmu cukup besar, 4% dari Dana Pensiun itu tentu akan berjumlah besar juga. Sebaliknya, jika Anda pensiun dengan jumlah Tabungan Dana Pensiun yang minim, maka jumlah 4% yang dapat Anda ambil setiap tahun juga relative lebih kecil.
Rencana pengeluaran pada masa pensiun, jika masa pensiun sudah direncanakan dengan baik, biasanya cukup longgar dan lebih menyenangkan dibandingkan dengan recana anggaran ( budgeting ). Rencana pengeluaran terdiri atas menentukan besarnya biaya belanja (shopping), besarnya biaya hiburan ( entertainment ), biaya perjalanan ( travelling ), dan lain-lain. Walaupun demikian, rencana pengeluaran ini tetap perlu dibuat agar pengeluaran Anda pada masa pensiun tetap terkontrol dan Anda tidak membuat pengeluaran secara impulsif.
Jika Anda tidak memiliki rencana pengeluaran sejak awal Anda memasuki masa pensiun, maka Anda hanya menambah resiko bahwa Dana Pensiun Anda tidak akan bertahan lama. Anda mungkin dapat berkilah bahwa Anda sudah membatasi penarikan Dana Pensiun hanya sebatas maksimum 4% setahun, sehingga tanpa memiliki rencana pengeluaran ( spending plan ) pun, Dana Pensiun Anda akan tetap aman.
Tetapi kenyataannya tidaklah demikian. Tanpa rencana pengeluaran yang pasti, Anda selalu akan tergoda untuk 'meminjam' uang dari Dana Pensiun yang seharusnya diperuntukkan bagi pengeluaran di bulan-bulan berikutnya.
 Oleh: Fredy Sumendap, CFA 

Sumber : IPS