Bursa Sore: Waspada Terhadap Fed dan BoE Saham Asia Variatif, IHSG Konsisten
Wednesday, May 22, 2024       16:39 WIB

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) kembali bertaji saat akhir sesi perdagangan hari Rabu (22/5). IHSG menguat 0,51% atau 36 poin ke posisi 7.222.
Volume perdagangan sebanyak 149,41 juta lot saham. Sedangkan total nilai transaksi sebesar Rp10,22 triliun. Penyokong utama penguatan IHSG adalah sektor energi yang melaju 2,30%. Sedangkan transportasi menjadi sektor terlesu setelah drop 1,3%
Saham top gainers LQ45: , ,
Saham top losers LQ45: , ,
Bursa Asia
Gerak pasar saham Asia mix pada perdagangan hari Rabu (22/5) sore. Pelaku pasar mewaspadai prospek kebijakan suku bunga The Fed di AS dan Bank of England (BoE) di Inggris.
Pasar mendapat sokongan kabar gembira dari emiten NVidia dengan produk unggulan kecerdasan buatan (AI). NVidia mendulang nilai pasar USD200 miliar.
Analis bertanya-tanya berapa banyak lagi yang bisa dihasilkan mengingat pembuat chip tersebut sudah memiliki margin keuntungan sebesar 77%, dan sahamnya naik 93% pada tahun ini.
"Sentimennya cukup positif, dengan standar kami jauh di atas konsensus dan perasaan bahwa manajemen telah memberikan kejutan positif," kata analis JPMorgan Josh Meyers.
Di sisi lain pasar masih terus mengantisipasi kebijakan suku bunga bank sentral global.
Risalah pertemuan terakhir Federal Reserve AS yang akan dirilis hari ini akan mengkonfirmasi pergerakan selanjutnya yang mungkin masih terjadi. Namun para pembuat kebijakan pertama-tama perlu lebih percaya diri bahwa inflasi telah melanjutkan tren penurunannya.
Dana Fed berjangka menyiratkan sekitar 66% kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan September dan memiliki perkiraan pelonggaran sebesar 43 basis poin untuk tahun ini.
Angka inflasi Inggris yang akan dirilis pada sesi ini dapat menentukan apakah Bank of England akan melakukan pelonggaran pada awal Juni, atau menunggu hingga Agustus.
Perkiraan inflasi harga konsumen inti akan melambat menjadi 3,6% di bulan April, dari 4,2% di bulan Maret. Dan penurunan yang lebih rendah akan mempersempit kemungkinan penurunan harga di bulan Juni dan kemungkinan akan memberikan tekanan pada sterling.
Nikkei225 (Jepang) -0,85% ke 38.617
Topix (Jepang) -0,81% ke 2.737
Shanghai Composite (China) +0,02% ke 3.158
Shenzhen Component (China) +0,12% ke 9.695
CSI300 (China) +0,23% ke 3.684
Hang Seng (Hong Kong) -0,13% ke 19.195
Kospi (Korsel) -0,03% ke 2.723
Taiex (Taiwan) +1,48% ke 21.551
S&P/ASX200 (Australia) -0,05% ke 7.848
Currency
USD-JPY ke 156,50/+0,21%
USD-SGD ke 1,3484/+0,08%
AUD-USD ke 0,6655/-0,17%
USD-CNY ke 7,2396/+0,03%
USD-MYR ke 4,6968/+0,23%
USD-THB ke 36,3720/-0,08%
USD-IDR ke 15.995/-0,02%
Bursa Eropa
Saham-saham Eropa dibuka lebih rendah pada hari Rabu (22/5), karena pasar regional terus melihat prospek inflasi dan lintasan suku bunga. Indeks acuan Eropa, Stoxx 600 turun 0,29% dengan sebagian besar bursa utama memulai hari di zona merah. Sebagian besar sektor juga melemah, dengan sektor otomotif turun 1,93% dan saham sektor minyak dan gas turun 0,73%.
Indeks DAX Jerman -0,17% ke level 18.695
Indeks FTSE Inggris -0,46% di 8.378
Indeks CAC Prancis -0,40% ke posisi 8.108
Oil
Harga minyak merosot lagi pada hari Rabu (22/5) sore di tengah ekspektasi The Fed akan mempertahankan suku bunga AS lebih tinggi lebih lama karena inflasi yang berkelanjutan. Perkiraan tersebut berpotensi berdampak pada penggunaan bahan bakar di konsumen minyak terbesar dunia.
Minyak mentah Brent turun 71 sen menjadi $82,17 per barel. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 73 sen, atau 0,9%, ke harga $77,93 per barel.
(cnbc/reuters/bloomberg)

Sumber : admin
An error occurred.