Home | News & Opinion | Market Data  
News & Opinions | Foodcrops

Friday, November 08, 2013 13:56 WIB

Ini Alasan Pemerintah Soal Harga Kedelai yang Masih Tinggi

Pihak kementerian perdagangan (Kemendag) menanggapi soal harga kedelai impor di tingkat perajin masih tinggi padahal sudah ada penghapusan bea masuk impor kedelai dari 5% menjadi 0%. Harga kedelai kini di perajin masih Rp 9.500/Kg, beberapa bulan lalu saat normal masih Rp 6.500-7.000/Kg.

Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag Bachrul Chairi mengatakan ada beberapa sebab yang menyebabkan harga kedelai impor di dalam negeri masih tinggi. Salah satunya adalah masih melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

"Jadi informasi yang terakhir kita lihat depresiasi nilai tukar rupiah sudah 15% lebih bahkan sampai 20% ini juga menjadi pengganjal," kata Bachrul saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan Jalan Ridwan Rais Jakarta, Jumat (8/11/2013).

Sedangkan faktor lainnya yang menjadi pemicu tingginya harga kedelai di dalam negeri adalah minimnya hasil panen di pusat sentra produksi kedelai di Amerika Serikat.

"Sekarang di Amerika belum panen, jadi stok masih menipis dan harga akan meningkat, kalau begitu panen raya harga akan turun kembali. Pada saat sekarang ini koridor waktu yang tidak mendukung sama sekali harga yang kompetitif. Dolar masih bertengger Rp 11.400. Jadi kalau dibandingkan sebelum ada kenaikan sudah pasti turun. Jadi inilah perdagangan ini terkait dengan eksternal seperti itu," imbuhnya.

Bachrul menjelaskan secara detil stok kedelai di dalam negeri hingga akhir November 2013 sebesar 125.000 ton. Jumlah ini akan terus bertambah hingga akhir tahun karena kembali akan masuk kedelai impor sebesar 260.000 ton.

"Stok nasional sampai dengan akhir bulan ini (November 2013) sudah sekitar 150.000 ton itu yang sudah masuk kemudian dikurangi konsumsi jadi sekitar 120.000 ton. akhir November ini diperkirakan naik 125.000 ton (tambahan 5.000 ton). Nanti sampai Desember akan masuk 260.000 ton. Jadi sudah normal dan stok tidak menyebabkan pengaruh yang gonjang ganjing. Eksternal faktor itu sekarang ngabisin stok dan harga naik," jelasnya.



Sumber: detikcom

RELATED NEWS

OTHER NEWS

copyright 2011 IPOTNEWS.com [Full Site]