Home | News & Opinion | Market Data  
News & Opinions | Fishery

Tuesday, December 29, 2015 17:49 WIB

"Berkah" El Nino, Produksi Garam Nasional Lebihi Target

Ipotnews - Kementerian Kelautan Dan Perikanan (KKP) mengumumkan bahwa produksi garam nasional periode 2015 mencapai 2,84 juta ton. Capaian itu melampaui target yang dipatok KKP tahun ini yaitu 2,5 juta ton. 

Sektetaris Jendral KKP Sjarief Widjaja mengatakan, produksi garam tahun ini meningkat disebabkan oleh panjangnya musim kemarau. Menurut dia, jika musim kemarau panjang atau El Nino berdampak buruk bagi sektor pertanian maupun perkebunan lainnya, namun di Industri Garam, hal itu merupakan berkah tersendiri lantaran petani garam memiliki waktu yang lebih panjang untuk melakukan produksi. 

"Produksi garam tahun ini target kita 2,5 juta ton. Dengan kemarau yang lebih panjang kita mencapai 2,8 juta ton, di atas target. Tahun ini kita diuntungkan karena musim panas yang panjang,"  ‎kata Sjarief dalam konferensi pers kinerja dan Outlook KKP 2016 di Kantor Pusat KKP Jakarta, Selasa (29/12). 

Sjarief menambahkan, selain El Nino, produksi garam meningkat salah satunya dikontribusikan melalui sejumlah upaya yang dilakukan KKP, antara lain dengan memperkenalkan teknologi baru untuk memproduksi garam unggulan. Tahun ini, lanjut Sjarief, pihaknya telah membagikan bantuan geoisolator untuk 8.56 juta m2 lahan garam di 29 kabupaten/kota. "Dengan geoisolator ini, penjemuran garam lebih sempurna dan lebih bersih, kualitas garam pun lebih bagus," tuturnya. 

Selain itu juga ada pembangunan 100 unit gudang untuk penyimpanan garam, 5,3 km jaringan irigasi, 2,9 km jalan produksi, dan 44 paket pemberdayaan usaha garam rakyat di 40 kabupaten/kota. "Sudah banyak yang kita lakukan di sentra-sentra produksi garam.‎ Kita sudah bagikan 8,5 juta m2 geoisolator di 29 kota, ini sangat luas. Masih ada beberapa daerah yang belum tercukupi, tahun depan akan kita lanjutkan (pembagian geoisolator)," tuturnya. 

Sebelumnya, Bupati Brebes Idza Priyati melalui Video Conference dengan jajaran Ditjen Keluarga Besar Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan (BPSDMP KP) Kementerian KP, Selasa (29/12) juga menyatakan bahwa melalui penarapan teknologi geoisolator, ulir filter dan geo membran oleh petani garam di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, terbukti dapat menghasilkan garam berkualitas untuk industri. 

Hasil kerjasama antara KKP dengan Pemerintah Kabupaten Brebes itu terbukti dapat meningkatkan kesejahteraan para petani garam. Bahkan hasil produksi garam dari para petani garam di Brebes ini kadar NaClnya sebesar 98 persen atau lebih baik dari gatam yang dihasilkan oleh petani di India. 

"Dengan teknologi ulir, geo membran dan geo isolator kualitas garam menjadi sangat putih. Bahkan saat diperiksa di laboratorium di India kadar NaCl 98% atau lebih tinggi daripada di India. Jadi tidak ada alasan lagi kita impor garam asal kita perbaiki infrastrukturnya," kata Idza. Dengan penggunaan teknologi tersebut, lanjut Idza, produksi garam petani di

Kabupaten Brebes meningkat menjadi 53.500 ton. Jumlah itu terdiri dari sekitar 46,9 ribu ton kualitas I dan sisanya sekitar 6,6 ribu ton merupakan garam dengan kualitas II dan III. Untuk kebutuhan industri di sekitar Brebes dengan memanfaatkan garam dari petani setempat mampu memenuhi kurang lebih 97,4 persen kebutuhan total garam industri. 

"Hasil garam kami yang tadinya tidak cukup, melalui budidaya garam itu bisa memenuhi kuota 97,4% kebutuhan garam industri yang dibutuhkan untuk pabrik pengolahan. Petani (garam) menjadi lebih semangat," tukas dia. (Sigit/ha)

copyright 2011 IPOTNEWS.com [Full Site]