Home | News & Opinion | Market Data  
INDONESIA

Monday, June 13, 2011 00:00 WIB

World Economic Forum Sepakat Kembangkan Pertanian Indonesia

JAKARTA (IFT) Sebanyak 14 mitra World Economic Forum sepakat untuk mengembangkan potensi dan pertumbuhan pertanian Indonesia. Delegasi World Economic Forum kemarin berkomitmen untuk meningkatkan produktivitas, pendapatan, dan akses informasi demi penguatan pertanian Indonesia.

Kerja sama ini didasarkan pertukaran informasi antara pemerintah dan pelaku sektor swasta. Kami mengajak 14 perusahaan multinasional untuk bekerja sama dengan pemerintah dan petani lokal untuk meningkatkan produksi pertanian, kata Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Perekonomian, Minggu, di sela pertemuan ke-20 World Economic Forum regional Asia Timur di Jakarta.

Hatta berharap ada pertukaran informasi yang baik antara akademisi dan pelaku usaha Indonesia, sehingga upaya peningkatan tidak hanya terfokus pada sektor makro. Kami ingin ada kesinambungan juga dalam ketahanan pangan dan isu lingkungan hidup, kata Hatta.

Indonesia dipilih sebagai salah satu mitra karena dianggap memiliki potensi alam dan pasar yang besar. Menurut Wisnu Khrisnamurthi, Wakil Menteri Pertanian, Indonesia merupakan pusat kekuatan ekonomi dunia. Wold Economic Forum selama ini memandang banyak inisiatif yang sudah dilakukan Indonesia dalam bidang pertanian, lingkungan hidup, dan lain-lain, kata Wisnu.

Salah satu inisiatif yang digulirkan di World Economic Forum regional Asia Timur 2011 ini adalah Kemitraan dengan World Economic Forum untuk Sektor Pertanian yang Berkesinambungan Pertanian di Indonesia atau World Economic Forum Partnership for Indonesia Sustainable Agriculture (WEFP-ISA). Kerja sama ini berbentuk rangkaian pertukaran informasi dan implementasi inisiatif untuk menerapkan prinsip sustainability atau kesinambungan untuk pertumbuhan sektor pertanian yang dapat membantu terwujudnya ketahanan pangan, kesinambungan lingkungan, dan peluang ekonomi bagi seluruh pemangku kepentingan di sektor pertanian.

Kemitraan dalam World Economic Forum yang melibatkan 624 peserta berkomitmen untuk mewujudkan tiga target yang disebut 20-20-20, yakni peningkatan produktivitas pertanian sebesar 20%, pengurangan emisi karbon hingga 20%, serta penurunan angka kemiskinan sampai 20%. Berdasarkan rangka implementasi World Economic Forum, kenaikan produktivitas pertanian sebesar 20% bisa dicapai dalam tiga tahun pertama setelah pertemuan tahun ini. Untuk memantau perkembangan, kata Hatta, akan ada laporan setiap enam bulan.

Nestle, Unilever, Dupont, Sinar Mas dan Astra berada di antara 14 mitra World Economic Forum kali ini. Arshad Chaudhry, CEO Nestle Indonesia, salah satu produsen susu, menyatakan terus bekerja sama dengan petani dan peternak di Indonesia. Nestle, kata Chaudhry, mengajak para peternak di Jawa Barat untuk meningkatkan produktivitas susu segar kawasan. Kami ingin Indonesia bisa bergantung pada produksi lokal dan mengurangi ketergantungan terhadap impor susu segar, kata Chaudhry.

Ketahanan Pangan

Mahendra Siregar, Wakil Menteri Perdagangan, menyebutkan Kementerian Perdagangan akan menyiapkan standar ketahanan pangan nasional sebagai tindak lanjut atas kerja sama pertanian berkelanjutan yang disepakati dalam pertemuan World Economic Forum. standar ketahanan pangan itu akan diutamakan bagi kepentingan nasional, sebelum mengarah pada ketahanan pangan kawasan dan dunia.

"Untuk mencapai ke sana, perlu ada standar, pembuatan sertifikasi, dan peningkatan kualitas pangan. Ini yang kita akan dorong untuk dilakukan di tingkat nasional," ujar Mahendra.

Menurut Mahendra, langkah yang dilakukan pemerintah akan mempengaruhi apa yang terjadi di kawasan Asia Timur setelah Indonesia dipercaya menjadi pemimpin sejumlah agenda internasional tahun ini. Untuk itu, pembahasan mengenai standar ketahanan pangan, termasuk sertifikasi dan peningkatan kualitas akan segera menjadi isu utama pemerintah dalam bidang perekonomian secara global. "Standar tersebut harus bisa diterima secara internasional. Karena itu masukan dari para partisipan di forum ini menjadi sangat penting," katanya.

Mahendra menjelaskan perusahaan nasional Indonesia sudah banyak yang bisa memenuhi standar kebutuhan dan konsumsi dunia untuk komoditas di bidang pertanian dan sumber daya alam lainnya.

Sebelumnya, ketahanan pangan juga menjadi isu utama dalam Konfrensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-18 di Jakarta, Mei lalu. Konfrensi Tingkat Tinggi ASEAN menyepakati pelaksanaan ASEAN Integrated Food Security Framework, yang antara lain meliputi cadangan beras ASEAN, penelitian dan pengembangan pangan, serta investasi bidang pangan. Kesepakatan itu juga meliputi cadangan beras bersama, upaya memacu produksi beras, dan peningkatan investasi di sektor pertanian. ASEAN telah menyiapkan 720.000 ton cadangan beras dan Indonesia menyumbang 14.000 ton di antaranya.(*)

Peningkatan Perdagangan
Selain menyepakati kerja sama ketahanan pangan, pertemuan World Economic Forum kemarin juga diharapkan dapat meningkatkan keuntungan bagi sektor perdagangan dan investasi Indonesia. Tom Lembong, Presiden Direktur Quvat Management, salah satu private equity fund management, menyebutkan investor di Amerika Serikat, Afrika, dan Timur Tengah mulai melirik pasar Indonesia sebagai tempat untuk berinvestasi. "Indonesia sedang naik daun, setelah China dan India dianggap sudah memiliki banyak investor. Sentimen positif investor dunia saat ini mengarah ke Indonesia," kata Tom.

Tom menjelaskan sektor yang diminati para investor di Indonesia adalah komoditas, seperti minyak sawit, kakao, dan karet, serta sektor konsumer.

Christoper Chan Siew Choong, Presiden Direktur PT Gajah Tunggal Tbk, mengatakan perusahaannya akan mempelajari apa yang harus dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk bisa menjadi perusahaan berskala global. Gajah Tunggal sudah memperhatikan apa yang harus dilakukan terhadap 12.000 karyawan dengan memberikan training dan memprioritaskan kesehatan mereka. "Hal ini dilakukan dalam upaya meningkatkan standar kualitas sumber daya manusia dan kualitas perusahaan," kata Chan.

Published : Senin, 13 Juni 2011

(Indonesia Finance Today : World Economic Forum Sepakat Kembangkan Pertanian Indonesia )

RELATED NEWS

copyright 2011 IPOTNEWS.com [Full Site]