Home | News & Opinion | Market Data  
News & Opinions | Markets | Stocks

Thursday, October 26, 2017 15:06 WIB

Valuasi Saham Plantation Akan Lebih Menarik Pada Semester II 2017

Ipotnews - Produksi CPO Indonesia diperkirakan masih menguat pada semester II tahun ini (2H17) dengan rata-rata produksi bulanan sekitar 3,5 juta ton lebih tinggi dibandingkan rata-rata pada 1H17 sebanyak 3,02 juta ton dan 3,2 juta ton pada 2H16.

Analis PT Indo Premier Sekuritas, Frederick Daniel Tanggela memproyeksikan dampak paska El-Nino sepenuhnya berkurang yang akan mengantarkan produksi CPO Indonesia naik menjadi 39 juta tons (naik 10% yoy) sampai akhir tahun ini.

"Produksi yang berhasil tercapai sebanyak 18,1 juta tons (+18,6% yoy) pada 1H17 merepresentasikan 47% dari perkiraan Kami di tahun ini," kata Daniel seperti dikutip dari risetnya yang dipublikasikan baru-baru ini.

Dengan volume produksi yang kuat pada 2H17, diperkirakan emiten plantation dapat membukukan laba yang kuat di periode ini setelah laba pada 2Q17 melemah karena faktor turunnya harga jual rata-rata (ASP) jika dibandingkan dengan periode 1Q17.

Ekspor CPO
Daniel juga memproyeksikan ekspor CPO Indonesia akan mencapai 31 juta ton atau naik 17% secara tahunan (yoy) pada tahun ini meskipun volume ekspor melemah dalam 2 bulan pada bulan Juni dan Juli 2017.

Ekspor CPO turun menjadi 2,13/2,4 juta ton pada Juni/Juli dari rata-rata volume ekspor sebesar 2,68 juta ton yang tercatat dalam 5 bulan tahun 2017 (5M17). Pelemahan volume ekspor di Juni-Juli 2017 adalah sementara dan musiman.

Menurut Daniel, volume ekspor diestimasikan pulih pada 2H17 didukung oleh kenaikan permintaan impor dari India dan China seiring musim keramaian di kedua negara tersebut. Perlu dicatat bahwa tahun lalu, ekspor CPO Indonesia mencapai 2,13 juta ton per bulan selama rentang dari Januari-Mei 2016 namun ini turun hanya 1,81 juta ton per bulan di bulan Juni-Juli 2016 sebelum naik lagi menjadi sebesar 2,48 juta ton per bulan selama Agustus-Desember 2016.

Daya Tarik Biodiesel
Konsumsi biodiesel Indonesia masih melemah yang sebanyak 2,8 juta kilo liter pada perkiraan tahun ini (-6,9% yoy). Namun diperkirakan tahun depan demand terhadap biodiesel meningkat karena gap antara diesel dan harga CPO terus melebar.

Sedangkan pada 2018, produksi biodiesel dan konsumsi akan mencapai masing-masing 3,3 juta KL dan 3,1 juta KL (kilo liter). Tingkat campuran biodiesel Indonesia sekitar 10 persen di tahun 2016 masih rendah dibanding target pemerintah 20% pada 2016 dan 30% pada 2020.

Dengan asumsi campuran biodiesel sebesar 16 persen, konsumsi biodiesel Indonesia akan mencapai 5,3 juta KL per tahun, hampir meningkat dua kali lipat dari volume konsume pada 2016. "Dengan demikian Kami tetap optimistis terhadap prospek biodiesel Indonesia walaupun demand dari luar negeri turun karena faktor kampanye anti dumping Amerika Serikat dan Eropa," ujar Daniel.

Dia mencatat, demand terhadap CPO dari China meningkat pada Agustus 2017 dengan volume ekspor naik 169 persen secara bulanan (MoM) menjadi 449 ribu ton, merupakan ekspor bulanan tertinggi tahun ini. Demand dari China yang meningkat sebagian karena naiknya demand terhadap biodiesel.    

Valuasi Menarik
Indo Premier sekuritas meningkatkan rating sektor plantation menjadi overweight dari sebelumnya neutral. Hal ini seiring ekspektasi (emiten-emiten plantation) yang direview akan lanjut menghasilkan laba yang kuat karena faktor kenaikan volume dan harga CPO yang stabil.

Asumsi harga CPO ditetapkan flat sebesar 2.700 ringgit malaysia per ton selama rentang 2017-2018 karena produktivitas yang meningkat akan diimbangi oleh musim kenaikan permintaan pada 2H17.

Kata Daniel, saham PT PP London Sumatera Tbk (LSIP) masih tetap sebagai top pick di sektor plantation dengan marjin tertinggi di antara emiten sejenis serta potensi kenaikan 34 persen dari target price (TP) Rp1.900 per saham.

Selain itu rekomendasi Buy terhadap saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) dengan TP Rp18.500 juga dipertahankan serta rekomendasi Hold terhadap saham PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) dengan TP Rp500 per saham.  (mk)

 

Stock

Ticker

Rating

Price

TP

17F P/E

18F P/E

17F P/B

18F P/B

18F ROA

18F ROE

 

 

 

(Rp)

(Rp)

(x)

(x)

(x)

(x)

(%)

(%)

Astra Agro Lestari

AALI

BUY

14,500

18,500

12.7

11.9

1.4

1.3

9.0

10.7

London Sumatra

LSIP

BUY

1,420

1,900

12.1

11.4

1.2

1.1

8.2

8.1

Salim Ivomas

SIMP

HOLD

535

500

11.9

11.0

0.5

0.5

2.2

4.0

Source: Bloomberg, Indo Premier Sekuritas ;  share price closing as of 17 October 2017

 

copyright 2011 IPOTNEWS.com [Full Site]