Home | News & Opinion | Market Data  
News & Opinions | LIFESTYLE

Wednesday, September 13, 2017 19:04 WIB

Sukses Dengan Aplikasi Dagang Saham Tanpa Komisi, Vlad Tenev Beberkan Rahasianya

Ipotnews - Ketika krisis keuangan di 2008 melanda negara-negara maju, banyak orang diliputi kepanikan, tidak tahu apa yang terjadi. Bahkan selama masa itu, hanya sedikit individu yang masih memiliki kontrol terhadap sektor keuangan dari belakang layar. Pada saat yang sama, penyokong investasi, trader dan karyawan di perusahaan keuangan juga mengalami masa yang penuh gejolak. Orang masih melihat kembali krisis keuangan 2008 sebagai salah satu krisis terburuk sepanjang masa.

Bagi Vladimir Tenev (28) dan Baiju Bhatt (30), krisis keuangan tahun 2008, diikuti oleh gerakan Occupy Wall Street, merupakan sumber inspirasi untuk menciptakan Robinhood, aplikasi pertama broker saham bebas komisi, tersedia di iPhone yang sebentar lagi dapat dinikmati juga oleh pengguna versi Android.

Bahkan sebelum aplikasi ini diluncurkan April 2013, Robinhood telah ditunggu oleh 1 juta calon penggunanya, maka tak heran, kini Robinhood telah memiliki lebih dari 2 juta pengguna milenial (rata-rata pengguna berusia 30 tahun) dengan nilai sekitar USD1,3 miliar.

Memulai bisnis aplikasi (startup) adalah hal yang sulit dan harus extra hati-hati. Terkadang jalan yang ditempuh terasa penuh dengan bahaya. Seperti yang dialami Tenev dan Bhatt saat membangun fondasi usaha mereka yang sempat mengalami penolakan dari sekitar 75 calon investor. Hingga akhirnya mereka bertemu dengan Snoop Dogg, rapper berkulit hitam asal AS yang tertarik dan menjadi salah satu investor yang memodali usaha mereka tersebut.

"Saya tidak akan terlalu fokus untuk sukses," kata Vlad Tenev, salah satu pendiri dan wakil CEO Robinhood, seperti dilansir Business Insider, Selasa (11/09).

Kepada Business Insider, Vlad Tenev mengatakan bahwa ada kesalahan yang bisa membunuh sebuah bisnis aplikasi di tahap awal yaitu hanya terfokus pada hal lain tapi tidak pada produknya.  "Salah satu yang selalu menjadi gangguan adalah uang," kata Tenev. Beberapa pendiri berusaha untuk mendapatkan dana dengan mengorbankan hal lainnya.

"Mereka terlalu menghabiskan waktu menghadiri pertemuan-pertemuan mewah dan memberikan presentasi," ujar Tenev, "Namun mereka tidak menyadari bahwa dana adalah sarana untuk mencapai tujuan," lanjutnya.

Selain itu, gangguan lainnya, seperti yang dialami Tenev secara langsung dari rekannya sesama pendiri Robinhood, Baiju Bhatt adalah mengenai gangguan fitur. Dia mengatakan aplikasi mobile pertama yang mereka buat mengalami kelebihan beban menyangkut profil pengguna, pesan pribadi, peringkat saham, dan lainnya.

"Semua itu membuat proposisi nilai sedikit suram," kata Tenev. "Banyaknya fitur membuat tim kecil mereka sulit memastikan bahwa setiap aspek berkualitas tinggi, membuat pelanggan bingung tentang aplikasi yang akan digunakan" jelasnya.

Robinhood lahir saat dipreteli menjadi produk yang mudah digunakan. "Awalnya sangat sederhana, sangat bisa dimengerti," kata Tenev. "Orang-orang mendapatkannya dengan segera, kami bisa membangunnya seiring berjalannya waktu."

Karena terganggu oleh uang, fitur, atau bahkan mengejar kesuksesan, malah bisa mengarah pada apapun termasuk kegagalan.

"Saya tidak akan fokus pada kesuksesan diri semata, melainkan pada proses menjadi lebih baik setiap harinya," kata Tenev. "Menjadi perencana yang lebih baik, menjadi pemikir yang lebih baik, menjadi lebih baik dalam menetapkan tujuan, dan lebih baik dalam mengeksekusi keputusan. Dan jika Anda bisa melakukannya selama lima sampai sepuluh tahun mendatang, Anda akan dalam kondisi bagus untuk menciptakan bisnis yang baik." tandasnya.(Cathy)

copyright 2011 IPOTNEWS.com [Full Site]