Home | News & Opinion | Market Data  
News & Opinions | Politics

Friday, August 24, 2018 15:42 WIB

Strategi Trump Alihkan Isu Bisa Memukul Emerging Markets: JPMorgan, BlackRock

Ipotnews - Permasalahan yang dihadapi Trump bisa jadi akan menjadi beban bagi emerging markets. Masalah di dalam negeri berusaha diredam dengan menciptakan permasalahan dengan negara lain. 

John Normand, kepala strategi fundamental lintas-aset JPMorgan Chase & Co, London mengatakan, dalam menghadapi kondisi hukum dan politik di dalam negeri yang semakin suram, Presiden AS Donald Trump cenderung berusaha mengalihkan perhatian dari masalah domestik yang dihadapinya, dengan berusaha memperlihatkan kehebatan politik luar negerinya.

Strategi pengalihan isu yang diterapkan Trump, berpotensi meningkatkan dorongan untuk menerapkan tarif yang lebih tinggi pada impor Cina, menciptakan hambatan perdagangan atau berbagai hal lainnya. "Perhatian yang lebih besar ke emerging market secara luas bukanlah penangkal terhadap proses pemakzulan yang berliku-liku," tulis Normand dalam catatannya yang dikutip Bloomberg, Jumat (24/8).

Trump telah berulang kali berusaha mengalihkan fokus kebijakannya ke luar negeri pada saat menghadapi tekanan domestik. Dalam beberapa bulan terakhir, Gedung Putih menjatuhkan sanksi perdagangan terhadap sejumlah negara mulai dari Venezuela hingga Turki, ketika menghadapi isu di dalam negeri. Diantaranya ketika menghadapi investigasi tentang campur tangan Rusia dalam pemilu, dan masalah pembayaran untuk aktivitasnya yang  memalukan. 

Selain beretorika Trump juga aktif melakukan serangan dagang dengan China, yang semakin memanas dengan diterapkannya tambahan bea masuk untuk sejumlah produk China. Perdebatan reformasi lahan yang dilancarkan Trump berdampak pada kemerosotan mata uang sejumlah EM, dipimpin kejatuhan rand Afrika Selatan.

"Motif di balik tindakan Trump kadang-kadang sulit untuk dipahami, tetapi berusaha memperlihatkan ketangguhannya kepada dunia dan sejalan dengan kebijakan "American First" yang dinilai hebat oleh konstituennya," kata Pablo Goldberg, money manager BlackRock Inc., New York.

Untuk saat ini, strategi luar negeri yang lebih hawkish dari Washington mungkin tidak akan melukai semua negara berkembang. Tapi Gedung Putih kemungkinan akan ingin memperlihatkan kemenangan sebelum pemilihan paruh waktu pada November mendatang, antara lain dengan terus memaksa China untuk membuat kesepakatan perdagangan yang lebih menguntungkan AS.

Tapi juga bukan tidak mungkin, langkah-langkah kontroversial Trump akan berisiko lebih besar.

"Saya mengkhawatirkan risiko penularan pada aktivitas ekonomi riil," kata Chris Diaz, money manager Janus Capital Management, Denver. Ucapannya mengacu pada tindakan Trump terhadap China dan Turki.

"EM sudah berada di bawah tekanan karena Fed mengeringkan likuiditas, kenaikan suku bunga dan sejumlah isu aneh lainnya. Trump kemudian semakin memperburuk situasi," imbuhnya. (Bloomberg/kk)

copyright 2011 IPOTNEWS.com [Full Site]