Home | News & Opinion | Market Data  
News & Opinions | Law

Thursday, October 18, 2018 16:40 WIB

Raja Kertas Indonesia dan Penguasa Daging Brazil Berebut Pabrik Pulp

Ipotnews - Raja bisnis kertas dan bubur kertas Indonesia, keluarga Wijaya, berselisih dengan keluarga Batista, penguasa bisnis daging Brazil. Mereka memperebutkan saham Eldorado Brasil Celulose, sebuah perusahaan bubur kertas (pulp) di Brazil.

Setahun yang lalu, Joesley dan Wasley Batista setuju untuk menjual Eldorado Brasil Celulose ke perusahaan Belanda, Paper Excellence Group, milik Jackson Widjaja, cucu taipan Eka Widjaja. Paper Excellence menawarkan 15 miliar real Brazil (USD4 miliar) untuk membeli Eldorado.

Tawaran tersebut disambut bak durian runtuh oleh Batista bersaudara, yang ketika itu tengah membutuhkan dana, setelah skandal korupsi di negara itu yang melibatkan kerajaan bisnis daging mereka, JBS SA.

Tapi awal bulan lalu, perusahaan induk Batista, J&F menyatakan telah mengakhiri perjanjian jual beli Eldorado karena Paper Excellence gagal memenuhi tenggat waktu penyelesaian 12 bulan. J&F menyebutkan, keluarga Widjaja yang sudah membeli 49,4 persen kepemilikan di Eldorado, akan tetap sebagai pemegang minoritas dan keluarga Batista akan mempertahankan kendali.

Eldorado dikelola oleh Aguinaldo Ramos Filho, keponakan Wesley dan Joesley, yang juga memiliki kursi di dewan JBS.

Pernyataan tersebut mendorong Paper Excellence untuk mengajukan proses arbitrase terhadap J&F di Sao Paulo. Dokumen pengadilan yang dikutip Bloomberg, Kamis (18/10) menyebutkan, perusahaan Belanda yang beroperasi di Kanada dan Perancis itu mengklaim memiliki uang untuk menyelesaikan kesepakatan dan menuduh Batista melakukan sabotase dengan menghalangi transaksi, setelah lonjakan harga pulp memdongrak nilai ekuitas Eldorado.

Bloomberg memberitakan, sejumlah sumber yang dekat dengan Paper Excellence mengatakan bahwa pada pertemuan Agustus di Los Angeles – yang dihadiri Widjaja dan Ramos Filho - J&F meminta tambahan 6 miliar real untuk menutup kesepakatan. Sedangkan sumber yang dekat dengan J&F mengatakan, tambahan dana tersebut sudah disebutkan dalam diskusi awal secara informal tentang potensi persyaratan baru dalam perjanjian penjualan yang diminta oleh Widjaja.

Namun menurut J&F, perselisihan tersebut bukan tentang tambahan harga melainkan ketidakmampuan Paper Excellence untuk memberikan jaminan sebesar 8 miliar real, termasuk saham JBS, yang ditawarkan Batistas untuk mendapatkan pinjaman bank untuk Eldorado. Itu adalah prasyarat "penting" untuk Paper Excellence untuk mengambil kendali Eldorado, kata J&F dalam sebuah pernyataan.

Menurut Paper Excellence menyatakan bahwa sebagian besar kreditur - termasuk bank pembangunan BNDES - menolak jaminan baru untuk mencairkan pinjaman. Dokumen pengadilan menunjukkan, parqa kreditur itu hanya akan merilis jaminan J&F jika utang Eldorado sebesar lebih dari 5 miliar real dibayar dimuka.

Sebagai alternatif, Paper Excellence mengusulkan untuk menyuntikkan modal ke Eldorado - atau meminjaminya uang melalui pinjaman pembayaran pra-ekspor - sehingga perusahaan pulp itu bisa membayar kreditor dan melepaskan agunan.

J&F menolak, dengan alasan bahwa suntikan modal itu akan membuat kepemilikan Batista terdelusi. J&F juga menuding Paper Excellence bertanggung jawab penuh untuk memberikan jaminan, dan perubahan kepemilikan saham atau struktur modal Eldorado bukanlah hal yang harus dipaksakan dalam persyaratan yang ditandatangi tahun lalu.

Namun upaya hukum Paper Excellence kandas di tangan dua hakim Brazil yang mendukung argumen J&F.

Kondisi tersebut merupakan kemunduran besar kedua bagi Paper Excellence yang berusaha untuk memperluas bisnisnya ke Brasil. Pada bulan Maret lalu, Paper Excellence juga gagal memenangkan penawaran untuk memiliki raksasa pulp Fibria Celulose SA, karena gagal mendapatkan komitmen pinjaman bank.

Kedua kasus tersebut menimbulkan keraguan atas kemampuan bisnis keluarga Wijaya untuk mendapatkan pendanaan. Namun, Paper Excellence mengaku memiliki lebih dari 11 miliar real yang tersedia untuk membayar utang Eldorado, dan membeli saham pengendali Batista. (Bloomberg/kk)

copyright 2011 IPOTNEWS.com [Full Site]