Home | News & Opinion | Market Data  
News & Opinions | DAMPAKKRISISEROPADIINDONESIA

Tuesday, June 05, 2012 15:34 WIB

RI Waspada, Krisis Eropa Lambat Laun Merambat ke Asia

Pemerintah Indonesia masih mewaspadai kondisi krisis di Eropa yang terjadi saat ini. Sejumlah antisipasi pun dilakukan siap dilakukan oleh pemerintah. Apa saja?

Menko Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan, terpuruknya ekonomi di Eropa membuat permintaan ekspor pasti berkurang. Karena itu pemerintah menjaga daya saing barang-barang dalam negeri tetap kuat dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat karena pasar ekspor menyempit.

"Lalu yang penting lagi membuka pasar-pasar ekspor baru di tingkat ASEAN, Afrika, Amerika Latin, dan Asia Timur," jelas Hatta dalam acara HUT ke-39 Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia di pusat pelelangan ikan Muara Angke, Jakarta, Selasa (5/6/2012)..

Kemudian, antisipasi yang dilakukan adalah dengan membuka lebar-lebar pasar di dalam negeri sehingga barang-barang yang diproduksi industri dalam negeri bisa terserap di tengah menurunnya ekspor. Hatta mengatakan pemerintah berusaha menjaga agar komoditas ekspor seperti minyak, karet, dan batubara terjaga nilai dan daya saingnya.

"Kemudian yang paling utama adalah meningkatkan kepercayaan kita kepada para investor. Karena dengan adanya investor maka APBN tumbuh 6,8-7,2%. Karena itu kita tidak boleh membuat aturan-aturan yang tidak perlu, dan kita harus terus menermati situasi ekonomi global," tutur Hatta.

Pada kesempatan itu, Hatta mengatakan saat ini kondisi terpuruknya ekonomi Eropa belum kunjung selesai, dan Yunani juga tengah menghadapi kondisi krisis.

"Hal ini berimbas pada pertumbuhan ekonomi AS dan Jepang yang melambat dan terjadinya tingkat pengangguran yang meningkat. Lambat laun Asia terkena pengaruh dari probelamtika di Eropa," cetus Hatta.

Sumber: detikcom

copyright 2011 IPOTNEWS.com [Full Site]