Home | News & Opinion | Market Data  
News & Opinions | Telco

Tuesday, January 13, 2015 14:31 WIB

Penjualan Ponsel "High-End" Meningkat, Kinerja Huawei Melambung

Ipotnews – Pendapatan Huawei Technologies Company mengalami peningkatan sekitar 20 persen pada tahun lalu, dibantu kenaikan penjualan "ponsel pintar" yang lebih canggih (high-end).

Menurut Chief Financial Officer Cathy Meng, dalam konferensi pers di Beijing, seperti dilansir laman Bloomberg, Selasa (13/1), pendapatan tahun lalu melesat jadi sedikitnya 287 miliar yuan (US$$46,3 miliar) dari 2013 kala mencatatkan angka 239 miliar yuan.

Laba usaha dari apa yang digambarkan Huawei sebagai bisnis utamanya naik 18 persen menjadi antara 33,9 miliar hingga 34,3 miliar yuan. Para petinggi Huawei menolak memberikan penjelasan lebih mendetail sebelum laporan keuangan yang sudah diaudit dirilis secara resmi.

Sementara, pertumbuhan penjualan sepanjang 2014, tutur Meng, didorong oleh kenaikan bisnis consumer sebesar 32 persen, di tengah melambungnya popularitas ponsel segmen mid-end hingga high-end milik Huawei.

Selain itu, divisi yang menyediakan jasa cloud computing dan data proyek bagi kalangan bisnis mencatatkan peningkatan 27 persen. "Divisi consumer Huawei mencatatkan kinerja luar biasa," ungkap Meng. "Brand awareness global kami meningkat tajam."

Huawei, pabrikan peralatan jaringan telepon terbesar di China, melebarkan portofolio perangkat mobile, produk komputasi bisnis dan layanan cloud-nya. Perusahaan yang berbasis di Shenzhen itu berupaya keras memenuhi target yang diumumkan April lalu, yakni penjualan mencapai US$70 miliar pada 2018.

Ayah Meng, Ren Zhengfei, mendirikan Huawei pada 1987 setelah pensiun dari militer China pada 1983. Dia berhasil mengembangkan Huawei menjadi pabrikan jaringan telepon terbesar kedua di dunia—setingkat di bawah Ericsson AB—walaupun tanpa akses ke pasar telekomunikasi Amerika Serikat. Seperti diketahui, Huawei harus berjuang membersihkan namanya dari tuduhan legislator Amerika yang menyebutkan perusahaan tersebut memberi jalan bagi intelejen China melakukan aksi spionase. Namun, dengan tegas Huawei membantah tudingan tersebut.

"Mungkin dibutuhkan waktu sepuluh atau 20 tahun bagi konsumen Amerika untuk menerima bahwa Huawei merupakan perusahaan berintegritas," ucap Ren. "Huawei akan meningkatkan bisnis di negara-negara di mana perusahaan sudah diterima."

Namun, ekspansi produk consumer seperti perangkat mobile, mendapatkan saingan cukup berat dari pabrikan produk murah di dalam negeri, mulai dari Xiaomi Corporation hingga Lenovo Group Ltd.

Oktober lalu, Strategy Analytics menyebutkan Huawei menduduki peringkat kelima dalam pengapalan smartphone global sepanjang kuartal ketiga 2014, dengan pangsa 5,1 persen, di bawah Samsung Electronics Company, Apple Inc, Xiaomi dan LG Electronics Inc. (ef)

copyright 2011 IPOTNEWS.com [Full Site]