Home | News & Opinion | Market Data  
News & Opinions | DAMPAKKRISISEROPADIINDONESIA

Tuesday, June 05, 2012 15:16 WIB

Pemerintah Akan Rilis 1.000 SNI Untuk Lindungi Pasar

Ipotnews - Pemerintah akan membuat 1.000 Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk melindungi produk dan pasar domestik dari barang impor di tengah pasar ekspor yang melemah sebagai dampak krisis utang Eropa.

"Kami akan keluarkan 1.000 SNI untuk melindungi produk dan konsumen di dalam negeri," kata Menperin MS Hidayat di sela-sela kunjungan kerja ke Kudus, Jawa Tengah, Selasa (5/6), diberitakan Antara. Dengan wajib SNI tersebut, lanjut Hidayat, maka pemerintah bisa dan akan menyita produk impor yang tidak sesuai standar.

Pemerintah, kata Menperin, akan terus menambah penerapan SNI wajib, terutama untuk produk elektronik yang sudah bisa diproduksi di dalam negeri dan sudah bisa bersaing.

Saat ini Kemenperin telah menerapkan SNI wajib untuk pompa air, setrika listrik, dan televisi tabung (CRT). Selain itu, Kemenperin juga sedang menyusun SNI wajib untuk 37 produk elektronik konsumsi, di samping penguatan balai besar bahan dan barang teknik (BP4T) serta balai riset dan standarisasi (Baristan) Surabaya untuk uji lab barang elektronik.

"Kalau pasar dalam negeri kita kuasai, kita tidak perlu tergantung pada ekspor yang kini sedang bermasalah akibat krisis Eropa dan Amerika Serikat," kata Hidayat.

Lebih jauh, ia berharap berbagai produk lokal seperti PT Hartono Istana Teknologi yang memproduksi barang elektronik dengan merek Polytron, terus meningkatkan kualitas dan daya saing. "Saat ini produk mereka sudah bisa bersaing dengan Samsung, dan memasarkan 95 persen produknya di dalam negeri," ujar Hidayat.

Hidayat berjanji akan gencar memasarkan produk-produk lokal yang berkualitas seperti Polytron, agar bisa bersaing dengan produk sejenis dari negara lain seperti Jepang, Korea Selatan, dan China.

Ia mengatakan kekuatan daya saing dan peningkatan kualitas produk elektronik ditentukan dari kemampuan riset dan pengembangan. "Saya liat Polytron memiliki R&D yang kuat, menghasilkan kualitas yang baik, dan harga murah," kata Hidayat. Hal itu, kata dia, dibuktikan dengan predikat Polytron sebagai merek lokal yang mampu menguasai 50 persen pasar audio di Indonesia.

copyright 2011 IPOTNEWS.com [Full Site]