Home | News & Opinion | Market Data  
News & Opinions | Markets | Asuransi

Thursday, October 18, 2018 13:34 WIB

OJK Berencana Atur Layanan Agregator Insurance Technology

Ipotnews - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan mengkaji penerbitan aturan terkait layanan pemasaran produk perasuransian oleh pialang asuransi dalam skema agregator berbasis insurance technology (insurtech).

"Sekarang kegiatan insurtech sebenarnya banyak dilakukan agregator yang memasarkan produk asuransi. Perlu atau tidak agregator pada insurtech ini diatur?" kata Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Nonbank (IKNB) OJK, Moch Ichsanuddin, dalam acara "Insurance Day 2018", di Jakarta, Kamis (18/10).

Dia mengatakan, saat ini OJK sudah memiliki Peraturan OJK (POJK) yang khusus mengatur kegiatan teknologi finansial (fintech), POJK Nomor 13/POJK.02/2018 tentang Inovasi Keuangan Digital di Sektor Jasa Keuangan. "Fintech non-bank yang di-regulate adalah peer to peer lending," ucap Ichsanuddin.

Pada dasarnya, jelas Ichsanuddin, sebutan insurtech merupakan sikap latah pelaku industri perasuransi memadankan kegiatan pemasaran produk asuransi yang berbasis teknologi digital. "Ini merupakan sarana untuk memasarkan produk asuransi berbasis online bagi kaum milenial," papar dia.

Namun demikian, jelas dia, OJK akan tetap mengkaji penerbitan aturan terkait insurtech dengan catatan tidak mengganggu berkembangnya industri berbasis digital. "Kalau kami terlalu ketat mengatur, khawatir akan mengganggu dan akan dibilang kalau OJK tidak market friendly," tutur Ichsanuddin.

Lebih lanjut dia mengatakan, OJK akan terus berupaya meningkatkan literasi dan edukasi keuangan untuk memajukan penetrasi kesadaran berasuransi. "Peran industri perasuransian dalam pembangunan nasional perlu didorong, agar mampu berpartisipasi aktif mewujudkan ekonomi nasional," ungkapnya.

Di tempat yang sama, Ketua Dewan Asuransi Indonesia, Dadang Sukresna, mengatakan, saat ini penetrasi asuransi sekitar 6-7 persen. "Jumlah ini terbilang sangat kecil dibanding populasi Indonesia yang mencapai 265 juta jiwa dan yang memiliki asuransi hanya 1,7 persen," jelas Ichsanuddin.

Dia menambahkan, tema Insurance Day tahun ini adalah "Mari Berasuransi" yang fokus pada generasi milenial dengan melakukan kegiatan literasi keuangan secara serentak di 18 kota besar di Indonesia bertajuk "Goes to Campus". (Budi/ef)

copyright 2011 IPOTNEWS.com [Full Site]