Home | News & Opinion | Market Data  
Markets | Commodities

Monday, October 22, 2018 15:59 WIB

Ketegangan Geopolitik Meningkat, Logam Mulia Bersinar

Ipotnews - Harga emas menguat, Senin petang, menuju level tertinggi dua setengah bulan yang dicapai pekan lalu, karena dolar melemah serta kekhawatiran atas meningkatnya ketegangan politik dan perlambatan pertumbuhan ekonomi global memberikan dukungan pada logam tersebut.

Harga emas di pasar spot naik 0,1 persen menjadi USD1.226,43 per ounce pada pukul 07.45 GMT, demikian laporan Reuters, di Bengaluru, Senin (22/10). Pada 15 Oktober, bullion menyentuh tingkat tertinggi sejak 26 Juli di posisi USD1.233,26.

Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat bertambah sekitar 0,1 persen menjadi USD1.229,40 per ounce.

"Sejauh ini kami melihat katalis yang positif bagi harga emas untuk pulih kembali. Salah satunya adalah perlambatan ekonomi global, yang lain adalah ketidakpastian geopolitik," kata analis Argonaut Securities, Helen Lau. "Jika ketegangan meningkat, kita bisa melihat emas rebound melampaui USD1.300."

Prospek pertumbuhan global pada 2019 meredup untuk kali pertama, menurut jajak pendapat Reuters terhadap sejumlah ekonom yang mengatakan perang perdagangan Amerika-China dan pengetatan kondisi keuangan akan memicu penurunan berikutnya.

Kekhawatiran geopolitik termasuk ketegangan antara Arab Saudi dan Barat atas pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi, perkembangan terkait Brexit, dan permasalahan seputar RAPBN Italia membuat investor tertarik pada emas, kata para analis.

Emas dipandang sebagai penyimpan nilai yang aman selama ketidakpastian politik dan ekonomi.

"Kekhawatiran perdagangan antara AS dan China tetap meningkat dan ketegangan Amerika-Saudi kemungkinan akan terus mendukung penawaran untuk bullion dalam jangka pendek," tutur pedagang MKS PAMP Group dalam sebuah catatan.

Para spekulan emas memangkas net short position mereka dalam kontrak emas COMEX sebesar 65.637 kontrak menjadi 37.372 kontrak, terkecil sejak akhir Juli, dalam pekan hingga 16 Oktober, data menunjukkan.

Emas di pasar spot dapat berkonsolidasi lebih lanjut di bawah resistance USD1.235 per ounce, atau menembus support USD1.217, untuk jatuh ke support berikutnya di posisi USD1.208, menurut analis teknikal Reuters, Wang Tao.

Kepemilikan dalam ETF emas terbesar di dunia, SPDR Gold Trust, turun 0,39 persen menjadi 745,82 ton pada perdagangan Jumat.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama, turun 0,2 persen.

Di antara logam mulia lainnya, perak naik 0,4 persen menjadi USD14,65 per ounce, sementara platinum menguat 0,8 persen jadi USD836,20 per ounce. Palladium bertambah 0,9 persen menjadi USD1.089,80 per ounce, lebih dekat ke level tertinggi lebih dari delapan bulan yang dicapai Oktober lalu, yakni USD1.096,80. (ef)

copyright 2011 IPOTNEWS.com [Full Site]