Home | News & Opinion | Market Data  
Markets | Commodities

Tuesday, October 23, 2018 04:13 WIB

Keperkasaan "Greenback" Tekan Permintaan, Kilau Emas Memudar

Ipotnews - Harga emas tergelincir pada awal pekan ini, tertekan oleh penguatan dolar dan kegagalan logam kuning itu untuk menembus di atas level teknikal utama.

Harga emas di pasar spot turun 0,3 persen menjadi USD1.222,13 per ounce pada pukul 16.46 GMT, setelah mencapai level tertinggi dua setengah bulan, pekan lalu, di posisi USD1.233,26 per ounce, demikian laporan Reuters, di Bengaluru, Senin (22/10) atau Selasa (23/10) dini hari WIB.

Harga emas berada di jalur untuk mencatatkan persentase penurunan harian terbesar sejak 12 Oktober.

Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat ditutup turun USD1,40 menjadi USD1.228,70 per ounce.

"Keperkasaan dolar dan ketidakmampuan pasar emas untuk diperdagangkan di atas rata-rata pergerakan 100 hari (USD1.224) memberi kesan pada pelaku pasar bahwa emas tidak memiliki peluang untuk reli," kata Walter Pehowich, Executive Vice President Dillon Gage Metals.

Dolar menguat terhadap sekeranjang mata uang utama, menghambat permintaan emas, yang dihargai dalam mata uang Amerika itu, sementara Wall Street gagal memanfaatkan kenaikan di pasar saham Asia.

"Prospek fundamental untuk emas masih tampak sedikit suram meski terjadi pemulihan baru-baru ini, jadi saya tidak akan terkejut jika emas terputus dari sini," tutur Fawad Razaqzada, analis Forex.com.

Spekulan emas memangkas net short position mereka dalam kontrak emas COMEX sebanyak 65.637 kontrak menjadi 37.372 kontrak, terkecil sejak akhir Juli, dalam sepekan hingga 16 Oktober, data menunjukkan.

Dalam logam mulia lainnya, palladium melonjak 3,54 persen menjadi USD1.118,80 per ounce, mencapai level tertinggi dalam lebih dari sembilan bulan di posisi USD1.123,20.

Logam autocatalyst melihat aksi beli yang baru di belakang pemulihan pasar ekuitas China, kata Pehowich.

Janji pemotongan pajak dan pernyataan resmi dukungan yang terkoordinasi untuk pasar saham di ekonomi terbesar kedua dunia itu mendorong saham China mencatatkan kenaikan satu hari terbesar mereka dalam tiga tahun.

Sementara itu, perak 0,29 persen lebih rendah menjadi USD14,55 per ounce, sedangkan platinum merosot 1,44 persen, jadi USD818,05 per ounce. (ef)

copyright 2011 IPOTNEWS.com [Full Site]