Home | News & Opinion | Market Data  
News & Opinions | Pharmacy

Tuesday, January 13, 2015 09:31 WIB

KLBF berpotensi raih pendapatan Rp 17 triliun

JAKARTA. Hasil penjualan perusahaan produsen obat tak selaris estimasi awal. Sepanjang tahun lalu, menurut manajemen PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) [1,515 -15 (-1,0%)], penjualan hanya naik 8%-9%. Jika pada akhir 2013 KLBF [1,515 -15 (-1,0%)] meraup pendapatan Rp 16 triliun, berarti tahun ini pendapatan KLBF [1,515 -15 (-1,0%)] kemungkinan Rp 17,28 triliun-Rp 17,44 triliun.

Kenaikan penjualan tersebut tidak memenuhi target emiten. Sebab, emiten farmasi ini sebenarnya menargetkan penjualannya tumbuh 11%-13%. Angka ini pun sudah dipangkas dari target awal, 14%-16%. Penurunan ini akibat penjualan produk dari luar Kalbe lebih rendah dari ekspektasi.

Selain memasarkan produk Kalbe, bisnis distribusi Kalbe juga memasarkan produk non-Kalbe. Meski demikian, Direktur dan Sekretaris Perusahaan KLBF [1,515 -15 (-1,0%)] Vidjongtius cukup optimistis menjalani bisnis di tahun ini. KLBF [1,515 -15 (-1,0%)] menargetkan, penjualan tumbuh 10%-15% di tahun ini.

Dia memperkirakan, Kalbe bisa mengantongi laba minimal sama atau lebih baik dibanding pendapatan. KLBF [1,515 -15 (-1,0%)] hanya mengkhawatirkan pergerakan nilai tukar dollar AS terhadap rupiah. Pasalnya, kinerja KLBF [1,515 -15 (-1,0%)] terbilang rentan terhadap fluktuasi rupiah. Maklum, bahan baku obat KLBF [1,515 -15 (-1,0%)] berasal dari impor.

Di kuartal III 2014, KLBF [1,515 -15 (-1,0%)] masih mampu membukukan laba selisih kurs Rp 7,27 miliar. Jika rupiah terus melemah, KLBF [1,515 -15 (-1,0%)] harus merogoh dana lebih. Vidjongtius mengatakan, KLBF [1,515 -15 (-1,0%)] telah menaikkan rata-rata harga jual produk 3% di 2014 untuk mempertahankan margin laba usaha 16%-17%.

Tahun ini, KLBF [1,515 -15 (-1,0%)] juga akan menjaga margin di level tersebut. Untuk menghadang efek pelemahan rupiah, Kalbe akan menambah porsi penjualan ekspor. Vidjongtius mengungkapkan, KBLF akan berfokus ekspansi di Asia Tenggara. Selain itu, KLBF [1,515 -15 (-1,0%)] menyasar di Nigeria dan Afrika Selatan.

KLBF juga menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 1 triliun-Rp 1,5 triliun untuk ekspansi. Perinciannya, 80% atau Rp 800 miliar-Rp 1,2 triliun untuk meningkatkan kapasitas produk farmasi dan nutrisi sebesar 30%-50%.

Selain itu, KBLF menganggarkan 15% setara Rp 150 miliar-Rp 225 miliar untuk membuat produk baru 10-15. Sisanya, untuk ekspansi bisnis di luar negeri.

http://investasi.kontan.co.id/news/klbf-berpotensi-raih-pendapatan-rp-17-triliun

 

 

Sumber : KONTAN.CO.ID

copyright 2011 IPOTNEWS.com [Full Site]