Home | News & Opinion | Market Data  
News & Opinions | SMGR

Tuesday, August 26, 2014 15:49 WIB

Industri Semen Ikut Keluhkan Ketersediaan BBM Di Lapangan

Ipotnews - Dampak dari pengurangaan kuota bahan bakar minyaak (BBM) bersubsidi memicu kekhawatiran banyak kalangan, tak terkecuali kalangan industri semen.  Pasalnya, buntut dari pemangkasan kuota harian di SPBU tersebut berimbas terhadap operasional perusahaan.

Direktur Utama PT Semen Indonesia Tbk [SMGR 12,550 -375 (-2,9%)], Dwi Soetjipto, mengatakan ekspeditur mulai mengalami kesulitan dalam mencari bahan bakar di lapangan setelah pemerintah memberlakukan pengurangan pasokan BBM bersubsidi.

"Yang jelas para ekspeditur kesulitan untuk mencari bahan bakar. Sekarang sih belum, tapi saya kira akan mengancam kalau solar di lapangan tidak ada," ujar Dwi seusai Seminar Mendorong BUMN Go Internasional, Jakarta, Selasa (26/8).

Namun demikian, kata Dwi, pihaknya dan ekspeditur telah  menandatangani kontrak untuk menggunakan BBM jenis solar non subsidi dengan harga keekonomian solar Rp 12.400 per liter. "Kami sudah lama mengkalkulasikan dengan ekspeditur dalam kontrak untuk menggunakan solar non subsidi," terangnya.

Dwi berharap kepada pemerintahan mendatang agar membenahi regulasi dan pengamanan investasi baik dalam maupun di luar negeri. "Negara-negara maju punya regulasi untuk mengamankan investasi di luar dan di dalam negeri, kita pun harus punya. Sehingga dapat memperkuat daya saing. Tentu kita harap seperti tadi, ada potensi kita untuk berkembang dan harus ada porsi tertentu untuk yang terus kita lakukan. Bagaimana kita bisa go international apa yang harus kita lakukan untuk memperkuat daya saing kita," papar dia.(Sigit/ha)

copyright 2011 IPOTNEWS.com [Full Site]