Home | News & Opinion | Market Data  
Markets | Currencies

Monday, October 22, 2018 15:37 WIB

Imbal Hasil Surat Utang Italia Merosot, Euro Perkasa

Ipotnews - Euro reli, Senin, karena penurunan imbal hasil surat utang Italia setelah lonjakan baru-baru ini, sementara janji stimulus China membantu mengimbangi kekhawatiran politik yang lebih luas.

Lembaga pemeringkat Moody’s menurunkan rating kredit Italia, Jumat, tetapi di luar dugaan mempertahankan prospek tetap stabil, demikian laporan Reuters, di London, Senin (22/10).

Itu, bersama dengan pernyataan Wakil Perdana Menteri Luigi Di Maio bahwa pemerintah siap untuk duduk bersama Uni Eropa di tengah perselisihan seputar anggaran Roma, mendorong permintaan surat utang Italia setelah aksi jual tajam dalam beberapa pekan terakhir.

Euro kerap mengalami tekanan pada tahun ini ketika imbal hasil obligasi pemerintah Italia melonjak.

Mata uang tunggal itu menguat 0,3 persen menjadi USD1,1550, menjauh dari posisi terendah baru-baru ini di tingkat USD1,1433.

Indeks dolar, ukuran greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama turun 0,3 persen menjadi 95,472.

Euro juga 0,2 persen lebih tinggi menjadi 1,1487 franc Swiss, dan naik 0,2 persen dibandingkan sterling menjadi 88,26 pence.

Meski euro reli, analis mengatakan sentimen masih terfokus pada perkembangan seputar Italia, dengan banyak ketidakpastian di depan.

Pasar ekuitas sebagian besar berada di zona positif karena harapan pemotongan pajak China tahun depan bisa bernilai lebih dari satu persen dari produk domestik bruto memicu reli saham Asia yang merembet ke Eropa.

Hal itu membantu mengimbangi kekhawatiran geopolitik tentang keretakan antara Arab Saudi dan Barat atas pembunuhan seorang kritikus terkemuka kerajaan itu, serta kekhawatiran tentang Inggris yang mengamankan kesepakatan perpisahan dengan Uni Eropa.

Pasar valas sebagian besar relatif sepi, meski nada yang lebih positif pada awal pekan ini mendorong sentimen.

Untuk dolar, sikap hawkish Federal Reserve dan tanda-tanda penguatan lebih lanjut dalam perekonomian Amerika masih menjadi pendorong utama.

"Pasar akan mencermati rilis angka PDB Amerika, Jumat, untuk kejelasan lebih lanjut tentang arah dolar AS," kata Sim Moh Siong, analis Bank of Singapore.

Dolar naik terhadap yen Jepang. Yen melemah 0,2 persen menjadi 112,71, dan turun dari level tertinggi satu bulan 111,61 yang disentuh pada 15 Oktober.

Yen mendapat dorongan dari meningkatnya risiko seputar Brexit, RAPBN Italia dan ketegangan perdagangan, karena investor cenderung membeli mata uang Jepang itu ketika mereka ketar-ketir.

Dolar Australia, sering dianggap sebagai barometer untuk selera risiko global, diperdagangkan pada posisi USD0,7122, datar pada hari itu. (ef)

copyright 2011 IPOTNEWS.com [Full Site]