Home | News & Opinion | Market Data  
News & Opinions | SCI-TEC

Tuesday, October 10, 2017 19:51 WIB

Ilmuwan Petakan DNA Durian, Sebab Aroma Menyengat Bisa Diungkap

Ipotnews - Bagi penikmat durian, wangi yang ditebarkan buah berduri itu tentu menggugah selera. Tapi banyak juga yang tak suka dengan aroma menyengat buah berduri tersebut. Apalagi warga dunia yang tinggal di belahan utara dan selatan Bumi, yang tak pernah tahu ada buah sedemikian "bau" namun ternyata banyak yang tergila-gila mengonsumsinya.

Durian, buah endemik Asia Tenggara memang sangat populer di Thailand, Malaysia dan Indonesia. Karena bau yang menyengat, durian dilarang dibawa di transportasi umum - terutama pesawat, juga hotel.

Nah, kini, para ilmuwan dari Singapura, Hong Kong, dan Malaysia berhasil menemukan blueprint DNA dari durian umum, Durio Zibethinus, yang diyakini sebagai gen yang menyebabkan mengapa durian memiliki aroma menyengat. Data tersebut "sangat penting untuk pemahaman yang lebih baik tentang keanekaragaman hayati durian," jelas tim dalam sebuah tulisan di jurnal Nature Genetics. Beberapa mungkin tidak menyukai baunya, namun ada yang khawatir beberapa spesies dianggap terancam punah atau rentan, oleh karena itu dengan mengetahui lebih banyak tentang DNA tanaman, dapat membantu melindunginya.

Dalam keluarga Durio, ada 30 spesies yang dikenal dan Durio Zibenthinus adalah jenis yang paling banyak dikonsumsi. Menurut tulisan dalam sebuah penelitian, pada tahun 2008, lebih dari 250.000 hektare lahan, telah dikhususkan untuk budidaya buah berduri ini. 

"Durian juga memiliki nilai ekonomi besar karena baru-baru ini mendapat penetrasi pasar di China," tulis mereka. Pada 2016, impor durian ke China menyumbang sekitar $600 juta (sekitar 511 juta euro, dibandingkan dengan sekitar $200 juta untuk jeruk, komoditas utama lainnya, seperti dilansir Yahoo, Senin (09/10).

Ada sekitar 200 kultivar durian khusus, dengan berbagai tekstur, rasa dan aroma untuk menyenangkan berbagai selera - dengan buah pedas dan pahit berharga di Malaysia dan Singapura, dan yang lebih manis di Thailand. Namun, meski memiliki kepentingan durian sebagai tanaman buah tropis, penelitian genetika telah ‘hampir tidak ada,’ kata tim peneliti tersebut. Para ilmuwan mengatakan mereka berharap pekerjaan mereka akan memulai penelitian lebih lanjut untuk menjelaskan ancaman kepunahan spesies durian tertentu.

Data genom juga bisa berguna untuk "kontrol kualitas yang cepat", kata mereka, memverifikasi keaslian buah yang dijual sebagai kultivar yang diinginkan yang dapat menghasilkan harga tinggi di antara para penggemar.

"Studi lebih lanjut akan membantu untuk menjelaskan peran ekologi tanaman tropis yang penting dan mempesona ini," tim tersebut menulis.(Cathy)



copyright 2011 IPOTNEWS.com [Full Site]