Generali Indonesia Bukukan Premi Semester I-2018 Rp 1,6 Triliun
Jakarta - Generali Indonesia mencatat pendapatan premi bruto pada semester pertama 2018 sebesar Rp 1,6 trilliun, tumbuh 6,2 persen dibandingkan periode yang sama (yoy) dari tahun sebelumnya Rp 1,5 triliun. Sedangkan laba setelah pajak sebesar Rp 65 miliar, naik 326 persen dari Rp 15 miliar.
"Laba bisa tumbuh pesat ini artinya investasi yang kita lakukan bagus," kata CEO Generali Indonesia Edy Tuhirman, dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (5/9).
Total aset bertumbuh sebesar 15 persen (yoy) menjadi Rp 7 triliun di semester pertama tahun ini. Sedangkan rasio solvabilitas berada di posisi 254 persen tumbuh 12 persen (yoy) dibandingkan semester pertama tahun 2017.
Dalam hal pemberian hak nasabah Generali telah membayarkan total klaim sebesar Rp 300 miliar, meningkat 23 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dari seluruh pencapaian Generali hingga pertengahan tahun 2018, unit link masih mendominasi perolehan total premi, dengan kontribusi sebesar 73 persen.
"Kinerja, pencapaian dan prestasi yang Generali raih hingga saat ini tidak lepas dari dedikasi jaringan tenaga pemasar, dukungan mitra bisnis, serta kepercayaan dari nasabah. Kedepannya, kami akan terus fokus pada percepatan bisnis melalui produk dan layanan inovatif yang mampu menjawab kebutuhan nasabah saat ini dan di masa depan. Generali akan mengoptimalkan produk dengan manfaat hidup (life benefit) terutama produk-produk yang sifatnya medical, baik untuk perawatan Rumah Sakit, penyakit kritis, hingga cacat total; juga manfaat tabungan dan investasi. Ini akan didukung oleh proses digitalisasi dan automatisasi yang terus kami sempurnakan," kata Edy.
Sejak beroperasi, Generali Indonesia telah menciptakan sistem manajemen resiko otomatis Auto Risks Management System (ARMS) – perisai pelindung investasi untuk membantu nasabah mengelola risiko investasi secara otomatis; peluncuran Unit Usaha Syariah pertama di Generali Group dengan produk iPLAN Syariah; hingga solusi keuangan inovatif iPLAN.
