Home | News & Opinion | Market Data  
News & Opinions | Markets | Stocks

Monday, October 23, 2017 14:11 WIB

Garuda Indonesia Targetkan Untung Kembali Pada 2018

Ipotnews – PT Garuda Indonesia Tbk ditargetkan akan kembali keuntungan pada tahun depan setelah mengalmai kerugian pada 2017. Pengeluaran dipangkas dan operasional ditingkatkan.

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (GIAA), Pahala Mansury mengatakan, Garuda diprediksikan akan menghasilkan keuntungan sebesar US$75 juta pada paruh kedua, hingga akhir Desember nanti. Namun keuntungan itu tidak dapat dibukukan sebagai keuntungan selama periode 12 bulan, lantaran nilai kerugian yang lebih besar pada enam bulan pertama tahun ini, yang mencapai US$284 juta.

Keuntungan pada paruh kedua itu dilakukan dengan meningkatkan utilisasi pesawat melalui mengurangi waktu penyelesaian penerbangan dan pemotongan biaya-biaya. Langkah tersebut, kata Pahala akan membantu Garuda untuk menghasilkan keuntungan tahun depan. Ia berniat menurunkan biaya per kursi yang tersedia per kilometer menjadi 5,5 sen hingga 6 sen dolar, dari 6,7 sen dolar pada saat ini.

"Kami telah meningkatkan tingkat utilisasi pesawat dan akan terus melanjutkannya," kata Pahala, seperti dikutip Bloomberg (23/10). "Ini akan menjadi faktor kunci yang menentukan apakah kami akan menghasilkan keuntungan di masa mendatang dan memperbaiki keuangan," imbuhnya.

Untuk mengurangi beban biaya dalam jangka pendek, Pahala mengatakan, saat ini  Garuda sedang mendiskusikan dengan para produsen pesawat terbang untuk menunda pengiriman pesawat yang sudah dipesan. Pada 2015 lalu, Garuda berkomitmen untuk membeli 60 pesawat Boeing senilai US$10,9 miliar, dan 30 pesawat dari Airbus senilai US$9,1 miliar.

Pengurangan biaya juga dilakukan dengan merustrukturisasi anak usaha Citilink, serta mengkonversi utangnya menjadi pemilikan saham. Selain itu, Garuda juga berenana menggenjot penerimaan dari bisnis lainnya yang terkait dengan penerbangan, seperti perawatan pesawat dan perhotelan.   

Pahala memastikan, Garuda telah meningkatkan manfaat dari posisi geografis Indonesia untuk mendapatkan lebih banyak pelanggan dari luar negeri. Penerimaan Garuda dari penerbangan internasional sudah meningkat hampir 15 persen pada paruh pertama tahun ini, sementara sumbangan dari perjalanan domestik malah menurun.

"Kondisi Garuda sudah meningkat," kata Pahala. Tahun depan Garuda ditargetkan akan menghasilkan marjin pendapatan neto hingga 2 persen, naik dari 0,21 persen pada tahun lalu. (Bloomberg/kk)

copyright 2011 IPOTNEWS.com [Full Site]