Home | News & Opinion | Market Data  
News & Opinions | Markets | Funds

Thursday, October 12, 2017 12:39 WIB

Gaet Indo Premier Sekuritas, Pinnacle Investment Pasarkan Reksa dana ETF XPES

Ipotnews - PT Pinnacle Persada Investama (Pinnacle Investment) memperluas platform SMART ETF dengan menerbitkan SMART ETF yang keempat yaitu peluncuran reksa dana syariah atau Pinnacle Enhanched Sharia ETF (XPES) di Bursa Efek Indonesia.

"XPES adalah produk SMART ETF keempat yang kami luncurkan dan merupakan ETF (Exchange Traded Fund) berbasis syariah pertama di Indonesia yang menerapkan strategi Smart Beta untuk menggabungkan pendekatan strategi investasi pasif dan aktif secara  sistematis." Ujar Guntur Putra, Presiden Direktur dan Chief Officer (CEO) Pinnacle Investment di Jakarta, Kamis(12/10).

Dijelaskan, untuk XPES ini, Pinnacle Investment kembali menjalin kerja sama dengan Indopremier Sekuritas sebagai Dealer Partisipan dan untuk pertama kalinya Pinnacle menunjuk Bank DBS sebagai Bank Kustodian untuk produk ETF Pinnacle. Peluncuran XPES ini dapat memberikan investor eksposur terhadap perusahaan di Indonesia yang berbasis syariah dan berkapitalisasi besar secara terdiversifikasi.
 
Strategi XPES adalah dengan menerapkan multi faktor model (Momentum/Value/equity/Volatility) dan dirancang untuk setiap jenis investor yang mencari kinerja lebih baik dari saham syariah di Indonesia namun di saat yang bersamaan juga mempertahankan tingkat risiko dan likuiditas yang sama dengan pasar saham syarriah Indonesia.

Saat ini, XPES juga merupakan ETF ketiga yang diluncurkan di tahun ini yang merupakan bagian komitmen Pinnacle Investment untuk melanjutkan legacy dalam menerapkan inovasi dan tekhnologi di dalam proses investasi untuk memastikan produk investasi nya dapat diakses oleh seluruh investor dengan transparansi penuh secara efisien.

Adapun tujuan strategi  Smart Beta adalah untuk memodernisasi dan merevolusi proses "portofolio construction" pasif atau indeks yang tradisional dan tidak efisien yang pembobotannya berdasarkan dari market kapitalisasi (market-cap weighting). "Solusi untuk mencegah ketidakefisiennan pembobotan portofolio adalah dengan menerapkan strategi smart beta," ujar Guntur.

Lebih lanjut, Pinnacle Investment adalah perusahaan investasi berbasis teknologi pertama di Indonesia yang didirikan oleh para professional ex-wall street dan merupakan perusahaan manajemen investasi dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia baik dari sisi total dana kelolaan, konsistensi kinerja, maupun inovasi produk.

Perusahaan juga merupakan Market leader dalam penerapan strategi investasi berbasis kuantitatif dan berbasis factor atau strategi Smart Beta di Indonesia. Pinnacle juga membawa perspektif dan pendekatan yang berbeda dalam berinvestasi dengan nilai-nilai yang konservatif, tradisional dan disiplin tetapi turut dipadukan dengan modernisasi tekhnologi.

Tercatat, per tanggal 30 September 2017 total dana kelolaan (AUM) Pinnacle tumbuh menjadi IDR 2,2 Triliun dalam kurun waktu setahun setelah peluncuran ETF pertama. Pada saat ini, perusahaan yang memperoleh ijin sebagai manajer investasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada bulan Juni 2015 ini telah menjadi manajer investasi paling aktif yang mengembangkan dan meluncurkan produk ETF yang inovatif dalam waktu satu setengah tahun terakhir. Perusahaan telah berhasil mencatatkan empat SMART ETF di Bursa Efek Indonesia.

"Saat ini mengenai modal yang diperlukan untuk membeli ETF di pasar Primer adalah Rp 50 Juta sedangkan untuk pasar sekunder bisa hanya dengan Rp 50 Ribu sudah bisa masuk menjadi investor," jelas Guntur. Menurut dia, mengenai perdagangan di pasar Primer, Pinnacle Investment bekerja sama dengan Indopremier Sekuritas, sedangkan untuk pasar sekunder bisa didapatkan di berbagai broker, "Jadi produk ini adalah produk untuk semua orang," pungkas Guntur.

(dadag)







copyright 2011 IPOTNEWS.com [Full Site]