Home | News & Opinion | Market Data  
Markets | Currencies

Tuesday, October 23, 2018 08:55 WIB

Dolar Pertahankan Keperkasaan, Euro dan Poundsterling Tergelincir Lagi

Ipotnews - Dolar menguat terhadap mata uang utama lainnya, Selasa pagi, karena ketidakpastian seputar perundingan Brexit dan permasalahan anggaran Italia mendorong pelaku pasar untuk menjauhi euro dan sterling.

Perdana Menteri Inggris, Theresa May, Senin, mengatakan sebagian besar kesepakatan negara itu untuk keluar dari Uni Eropa telah disetujui, tetapi mengulangi penentangannya terhadap proposal Uni Eropa mengenai perbatasan Irlandia, menurut kutipan dari pernyataannya kepada Parlemen.

Dengan hanya lebih dari lima bulan sampai Inggris dijadwalkan untuk keluar dari Uni Eropa, perundingan terhenti karena ketidaksepakatan tentang apa yang disebut "backstop" Irlandia Utara, kebijakan asuransi untuk memastikan tidak akan ada kembali pada hard border di pulau Irlandia jika hubungan perdagangan di masa mendatang tidak disepakati pada waktunya.

"Keengganan terhadap risiko (risk aversion) adalah cerita tadi malam bersama dengan penguatan dolar AS. Performa buruk euro juga karena ketidakpastian Brexit," kata Sim Moh Siong, analis Bank of Singapore, seperti dilansir Reuters, di Singapura, Selasa (23/10). "Tak ada tindak lanjut dalam ekuitas global dari reli China pada sesi Senin."

Poundsterling diperdagangkan datar pada posisi USD1,2965 setelah kehilangan 0,83 persen, Senin, penurunan persentase tertajam sejak 21 September. Pound anjlok 2,2 persen versus greenback dalam tujuh sesi perdagangan terakhir.

Italia juga mendominasi pergerakan euro dengan mata uang tunggal itu gagal mendapatkan dorongan meski imbal hasil obligasi 10-tahun Italia melemah, Senin. Imbal hasil surat utang Italia bertenor 1-tahun menyusut tiga persen pada sesi Senin, penurunan persentase tertajam sejak 3 Oktober.

Investor memperkirakan ketidakpastian politik lebih lanjut di Eropa atas RAPBN Italia. Moody's, lembaga pemeringkat, menurunkan rating kredit Italia, Jumat, tetapi di luar dugaan mempertahankan prospek stabil.

Euro berpindah tangan pada posisi USD1,1460, Selasa pagi, diperdagangkan sedikit lebih rendah terhadap greenback.

Sentimen risk-off ini dapat menjadi pertanda baik bagi dolar dalam beberapa hari mendatang. Dolar AS juga mencatatkan penguatan terhadap yen.

Yen melemah terhadap dolar dalam empat dari lima sesi perdagangan terakhir. Yen diperdagangkan 112,71 terhadap dolar, Selasa, sedikit di bawah level terendah delapan hari, yakni 112,88 yang dicapai Senin.

"Penguatan dolar telah mengalahkan status safe-have yen dalam beberapa sesi terakhir," ungkap Margaret Yang, analis CMC Markets.

Indeks dolar, ukuran greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama, diperdagangkan naik tipis menjadi 96,02. Resistance berikutnya untuk indeks tersebut berada di level tertinggi baru-baru ini 96,15, yang dicapai pada 9 Oktober.

Dolar Australia kehilangan 0,18 persen versus greenback pada Selasa pagi, berpindah tangan menjadi 0,7065, setelah melemah 0,57 persen, kemarin. (ef)

copyright 2011 IPOTNEWS.com [Full Site]