Home | News & Opinion | Market Data  
News & Opinions | Economy

Wednesday, October 30, 2013 11:57 WIB

Chatib Basri Sebut Redenominasi Rp 1.000 Jadi Rp 1 Belum Bisa Dilakukan

Redenominasi atau penyederhanaan mata uang rupiah sudah terdengar lagi kabarnya. Namun, pembahasannya dalam panitia khusus (pansus) di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) belum menunjukkan hasil yang menggembirakan.

Menteri Keuangan Chatib Basri menilai rencana tersebut memang belum bisa dilakukan saat ini. Apalagi masih ada risiko dari nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Kemudian ada persoalan inflasi yang diperkirakan akan mencapai 9%. Hal ini terjadi akibat dari kenaikan harga bahan pokok yang salah satunya bersumber dari kebijakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Juni lalu.

"Nanti setelah situasinya aman dulu dalam arti kata stabil dan macam-macam baru digunakan. Belum dengan kurs dan inflasi begini," ujar Chatib di Gedung Dhanapala, Kemenkeu, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, Rabu (30/10/203)

Tahun depan kondisi nilai tukar rupiah masih penuh kewaspadaan. Apalagi mengingat adanya rencana penarikan stimulus oleh Bank Sentral AS The Fed. Dalam batas aman, pada asumsi makro ekonomi, rupiah dipatok 10.500/US$.

Dengan segala risiko tersebut, Chatib tidak mau mengambil risiko untuk memulai agenda redenominasi secara mendadak. Harus ada pemantauan yang komperhensif meliputi kondisi perekonomian.

"Tidak bisa sekaligus karen nanti ada risiko enchange rate yang masih muncul. Ini pelan-pelan akan digunakan," jawabnya.

Redenominasi merupakan penyederhanaan mata uang rupiah. Redenominasi nantinya akan mengubah Rp 1.000 menjadi Rp 1 jika penyederhanaan ini 'memangkas' 3 angka nol dalam rupiah.



Sumber: detikcom

RELATED NEWS

OTHER NEWS

copyright 2011 IPOTNEWS.com [Full Site]