Home | News & Opinion | Market Data  
Tips

Thursday, November 05, 2015 10:28 WIB

Begini 4 Strategi Pengelolaan Portfolio Reksadana

Ipotnews - Setelah Anda membentuk portfolio reksadana, butuh cara untuk tahu bagaimana memeliharanya. Di sini, kita bicarakan bagaimana mengelola portfolio reksadana dengan 4 strategi yang sudah umum.

The Wing it Strategy
Ini adalah strategi paling umum pengelolaan reksadana. Pada dasarnya, jika portfolio Anda tanpa rencana dan struktur, tampaknya Anda bekerja dengan cara wing it strategy.

Jika Adana menambah uang pada portfolio Anda hari ini, bagaimana Anda memutuskan apa yang diinvestasikan? Apakah Anda seseorang yang mencari investasi baru sebab Anda tidak suka dengan apa yang sudah ada?

Kalau Anda sudah siap dengan rencana atau struktur, kemudian menambah dana pada portfolio harus jadi benar-benar realistis. Mayoritas para pakar akan setuju bahwa strategy ini akan memiliki sedikit kesuksesan sebab tidak ada konsistensi.

Market Timing Strategy
Strategi market timing berarti kemampuan untuk masuk dan keluar dari sektor, aset atau pasar pada waktu yang tepat. Kemampuan market timing berarti bahwa Anda akan selamanya membeli pada harga rendah dan menjual di harga tinggi. Sayangnya beberapa investor membeli pada harga rendah dan menjual di harga tinggi karena perilaku investor biasanya didorong oleh emosi dan bukan logika.

Kenyataannya adalah kebanyakan investor cenderung melalukan hal sebaliknya, beli di harga tinggi dan jual pada harga rendah. Hal ini menyebabkan banyak orang percaya bahwa market timing pada praktiknya tidak bekerja. Tidak ada yang akurat dapat memprediksi masa depan dengan konsistensi namun ada banyak indikator market timing.

Buy and Hold Strategy
Ini adalah strategi investasi yang paling sering diberitakan. Alasan strategi ini adalah kemungkinan-kemungkinan dari sisi statistik. Pasar umumnya naik 75%  pada suatu waktu dan turun 25% di suatu waktu.

Kalau Anda menggunakan strategi ini dan situasi kondisi pasar up and down, Anda akan menciptakan 75% uang pada suatu waktu. Kalau Anda menjadi lebih sukses dengan strategi-strategi lainnya untuk mengelola portofolio, Anda harus tepat lebih dari 75% di suatu saat. Masalah lain yang membuat strategi ini sangat popular adalah mudah dalam penerapannya. Ini tidak membuat lebih baik atau lebih buruk, ini hanya soal mudah untuk membeli dan menahan (investasi).

Strategi Bobot Kinerja
Ini merupakan strategi antara market timing dan Buy-Hold strategi. Dengan strategi ini, Anda akan kembali merevisi bauran portfolio dari waktu ke waktu dan membuat beberapa penyesuaian. Mari kita jalankan melalui contoh yang disederhanakan dengan menggunakan angka kinerja nyata.

Katakanlah bahwa pada akhir 2010, Anda mulai dengan portfolio saham senilai 100 ribu USD dalam 4 reksadana dan membagi portfolio berdasarkan bobot yang sama masing-masing 25 persen. 

 

Allocation ($)

Allocation (%)

Fund A

$25,000

25.0%

Fund B

$25,000

25.0%

Fund C

$25,000

25.0%

Fund D

$25,000

25.0%

 

$100,000

100.0%

Setelah investasi tahun pertama, bobot portfolio tidak lagi sama sebesar 25% sebab beberapa kinerja reksadana lebih baik dari yang lainnya.



 

1 yr return

end balance

allocation

Fund A

13.60%

$28,400.00

26.28%

Fund B

6.80%

$26,700.00

24.71%

Fund C

8.50%

$27,125.00

25.10%

Fund D

3.40%

$25,850.00

23.92%

 

 

$108,075.00

 

Kenyataannya adalah bahwa setelah tahun pertama, kebanyakan investor cenderung membuang yang melemah (fund D) beralih ke lebih banyak yang menguat (fund A). Namun kinerja pembobotan tidak melakukan strategi itu. Kinerja bobot hanya berarti bahwa Anda menjual beberapa reksadana yang terbaik untuk membeli sebagian reksadana yang terburuk.

Hati Anda akan bertentangan dengan logika ini tetapi ini adalah hal yang benar untuk dilakukan karena suatu hal yang konstan dalam berinvestasi adalah bahwa segalanya berjalan dalam suatu siklus.   

Pada tahun keempat, fund A melemah dan fund D menguat



 

1 year return

Fund A

-16.0%

Fund B

22,3%

Fund C

9.6%

Fund D

15.2%

Kinerja bobot portfolio tahun ini setelah setahun, Anda akan profit taking saat kinerja fund A positif untuk membeli fund D ketika itu melemah. Bahkan jika Anda telah kembali merebalancing portfolio ini pada akhir tahun selama 5 tahun, Anda akan menjadi lebih jauh ke depan sebagai hasil kinerja pembobotan. Ini semua masalah disiplin.

Bottom Line
Kunci pengelolaan portfolio adalah disiplin yang dipatuhi. Kebanyakan keberhasilan pengelola uang di dunia adalah karena disiplin mengelola uang dan mereka punya rencana untuk investasi.

Salah satu ucapan terbaik Warren Buffet adalah investasi yang berhasil sepanjang umur tidak membutuhkan IQ stratosfir, wawasan bisnis yang tidak biasa atau informasi orang dalam. Yang dibutuhkan adalah kerangka kerja intelektual yang kuat untuk membuat keputusan dan kemampuan untuk menjaga emosi dari korosi yang menggerogoti kerangka tersebut. 

(source: investopedia.com)







copyright 2011 IPOTNEWS.com [Full Site]